Muzayyin, kini separuh imanmu telah sempurna dengan ijab
kabul yang kau lakukan dengan istrimu. Sekarang kamu telah sah, melakuan apapun
dengan dia, sekarang sudah halal dan berpahala apapun yang kau lakukan dengan
permata hatimu itu.
Zayyin, aku mengenalmu dulu waktu
pertamakali masuk kekelas tiga A Tsanawiyah, kelash khusus dan kelas istimewa,
karena diasuh langsung oleh KH. Fuad Noer Hasan, sungguh sebuah kebanggan bisa
bersamamu dulu.
Belajar bersama diruang dekat tangga dan
dekat kantor OMIM, belajar bersama yang kadang kucing-kucingan dengan keamanan.
Belajar bersama dengan Sipul Bali, dengan Nurul Gileh, dan teman-teman yang
baik.
Aku sudah lupa dengan semua teman-teman
itu, yang aku ingat waktu bercerita dengan Nurul Gileh dan Sipul Bali.
Ya, kelas favorit dan orang-oragn
didalamnyapun juga favorit. Setelah dari Mas Nur Syafiq MBA, semua asuhan
beliau langsung ke kelas A, semua kecuali yang dari kampungan.
Owh sungguh menyenangkan, waktu itu. Kelas
3 A, kenangan yang tidak terlupakan.
Ya kawanku Muzayyin, kau telah mapan, kau
telah bekerja, dan kau telah memiliki apa yang belum di miliki oleh
teman-temanmu yang lain.
Aku iri
denganmu, semoga bisa segera menyempurnakan sebagian iman ini.
Owh, ya, jangan lupa berdoa ya, kalau mau
buat anak hehehe. Biar anaknya menjadi sholeh dan sholehah, dan lagi mulain
sekarang, tambahlah setiap doamu untuk mendapatkan keturunan yang dapat
membanggakan Rasulullah saw dan dapat memberikan bau harum kepada agama Allah
swt.
Owh, ya kami dari stei tazkia gak bisa
datang pas hari resepsimu karena harus ikut ujian akhir sekolah. Heheheh, tapi
kami mendoakanmu kok dari sini, terutama Rohmatullah Adny, dan akupun juga
memnggunaakn foto pernikahanmu sebagai DP di BBM ku. Semoga barokah.
Zayyin, “Istirimu adalah ladangmu, maka
pergunakanlah ladangmu sesuai yang kamu mau” begitulah alqu’ran menegaskan. Yang
jelas dan yang pasti aku yakin kamu lebih tahu kok tentang itu semua.
Owh, ya cerita-cerita nanti ya gimana
rasanya punya istri, gimana rasanya jadi ayah, gimana rasanya bertanggung jawab
membawa dan mengurusi anak orang lain yang dulunya tidak pernah ada hubungan
apa-apa. Cerita juga apa aja keluh kesah bagi para pengantin baru.
Ya udah, enak untuk buka dan sahur sudah
ada yang merhatiin. Seorang yang istri yang bisa membangunkan dan meneteskan
air wudu kala kamu gak bisa bangun untuk tahajjud bareng.
Zayyin, aku cuman bisa berdoa “Barokallahu
lakuma, wabaraka alaykuma, wajamaa bainakuma bikhair”, semoga jadi pasangan
yang SAMARA (Sakinah Mawaddah Warahmah),.
Jangan lupa juga doain Bilal bisa dapat
seperti apa yang diinginkannya.
Salam hormat
dan takdim dari Bogor. Heheh
No comments:
Post a Comment