Pages

Sunday, July 13, 2014

3 cerita, dari 3 bulan puasa yang aku masih ingat

Bulan puasa, bulan penuh berkah dan ibadah, tentu semua sudah tahu itu, dalam tulisan ini, Bilal akan menuliskan tentang bulan puasa Bilal dan ceritanya Bilal. Lah kok Bilal? Ya karena ini blognya Bilal heheh

1. Bulan puasa di kalimantan Tengah dan Barat (Pangkalanbun, Ketapang, Mempawah)
          Pertama, ini mengenai cerita Bilal di bulan puasa entah tahun keberapa yang jelas bulan puasa itu awal aku berpuasa di rumah dan melaksanakan kesibukan dirumah seperti lumrahnya bulan puasa biasa.

          Berbuka, kadang dirumah kadang juga di luar, tapi lebih sering di luar karena sering ikut acara, ya maklumlah didesa kan kekeluargaannya kental, jadi ada saja acara untuk ngumpul, baik itu tahlil, baca Habsyiyan, istighasah dan laim-lainlah.
          Terus setelah tanggal 22 ramadhan, pas hari juma’at Bilal berangkat diantar babah ke pal 6, ikut bis untuk ke kalimantan tengah menuju pangkalanbun, menuju kerumah Warianto, teman pondok pesantren diijawa timur. Dan berangkatnya itupun cuman SMS, “ri aku udah berangkat nanti turun dimana?, terus ikut apa dan bagaimana?”, begitu.
          Dan setelah perjalanan 1 malam, sampailah dari Banjarmasin ke Pangkalanbun, dan di pagi hari di jemput oleh Warianto. Tinggallah di pangkalanbun selama 1 minggu, sembari bermain ke rumah Nawawi dan teman-teman pondok yang lain.
          Setelah itu, 1 hari sebelum lebaran, berangkat ke ketapang kalimantan barat, dijemput dan berhari raya di ketapang Kalimantan Barat di rumah alumni yang juga Bilal kenalnya disitu.
          Setelah 1 hari hari raya, Bilal berlayar ke Pontianak untuk melanjutkan perjalanan menggunakan bis ke mempawah tempat acara haul masyayikh sidogiri.  Sekitar 5 jam-an diluat menuju pontianak, sampai di potianak di sambut sama ketua BMT sana dan langsung diantarkan menuju bis ke mempawah.
          Oke, itulah cerita puasa bilal.

2. Bulan puasa di Jawa Timur (Pamekasan)
Yang ini entah tahun berapa juga, yang jelas waktu bilal kelas 1 aliyah, ini diajak oleh satu teman untuk mengisi kultum setiap sore di masjid dipamekasan sana. Jadi jadwalnya, pagi mengisi kursus bahasa arab disebuah pondok pesantren, dan waktu sore sebelum buka mengisi kultum dimasjid. Begitulah terus siklusnya, namun kadang senangnya bisa bermain ke keluarga sekitar yang berprofesi sebagai nelayan, sehingga bisa makan ikan bakar yang langsung di bawa dari laut.
     Sampai sebelum hari raya, Bilal pulang ke rumah embah di pamekasan juga, cuman lain desa. Hanya saja juga sudah lupa namanya, cuman yang masih ingat itu, pernah bermain ke pantai, dan bermain ke api tak kunjung padam yang ada disana,
     Ya api tak kunjung padam, api yang timbul dari bumi tanpa ada gas apapun.
     Setelah semua itu, Bilal berhari raya di pamekasan, ya itu hari raya yang entah keberapanya yang tidak berhari raya dirumah.

3. Dan bulan puasa di Jawa Barat
 Ya, ini bulan puasa yang sedang Bilal jalani, menjalani bulan puasa diJawa Barat udah yang kedua, tahun kemaren magang di Baitul Mall Muamalah, bagian dari bank muamalah, magang dijakarta, dan juga di dekat taman mini.
     Jadi magangnya pindah-pindah tempat, pertama di Bank Muamalah cabang Gajah Mada, karena disana sepi akhirnya dipindah ke dekatnya taman mini, dekat masjid attin tapi masih agak jauh sih masuk, di mall. Setelah selesai, baru Bilal mengisi dengan bermain keBandung, berhari raya di sana tepatnya di Pondok Pesantren Darut Tauhid, Bandung dan bershalat bersama Aa Gym.
     Ya Aa Gym, dai yang sejak kecil dan waktu masih punya radio kecil gelombang beliaulah yang dicari untuk di dengarkan. Hem, jadi ingat waktu kecil dulu, sambil tiduran dikamar mendengarkan ceramah Aa Gym.
     Dan untuk sekarang, Bilal SP, semester Pendek untuk ngulang, karena Nilainya jelek dan untuk lulus harus di ulang, gitu kata dosennya, toh walaupun pelajaran itu tidak ada kaitannya dengan jurusan yang sekarang Bilal ambil, tapi ya begitulah anehnya sistem pendidikan kita, dan tidak ada yang berani merubahnya.
     Kalau jam setengah 10 kuliah sampek duhur, setelah duhur santai dan setelah asar ikut mengajar di Ramcer Ramadhanku Ceriaku, sampai tanggal 15, dan setelah ini masih belum tahu, apakah pulang, atau ikut magang, inginnya ikut magang, tapi entah magang dimana?
     Yang punya info magang separuh bulan puasa, kabarin ya ehheh.
     Tapi kalau disuruh pulang, akan pulang, tapi kalau gak, mending mencari pengalaman dan pelajaran baru dari semua pengalaman itu. Kalau Bilal ditanya “Gak kangen berhari raya dengan orang tua?” tentu jawabannya kangen, tapi itu bisa dilaksanakan nanti, kalau udah beristri dan beranak, sekarang mumpung masih muda, negelayap aja dulu. Hehehe
     Di Ramadhan Ceriaku, ya seru ngajar anak-anak kecil toh walaupun gak begitu suka banget. Dan terus bisa belajar hal baru mengenai organisasi dan mengenai memanage organisasi. Heheh
     Terimakasih semua teman-teman di ramcer, mulai dari Habibi Ritonga, Anwar Musaddad, Rayhan Janitra, Rohmatullah Adny, Arbi Banu Saputra, Izzudin Al-Qosam, Azzam Al-Ghifary, Sudrajat Wibisono, dan angkatan 13 yang gak banyak aku kenal.
     Juga untuk Mak Diva Azka, Nur Muflihah Azizah, Maesarah Raihan, Nurhayani Hasibuan, dan angkatan 13 yang juga gak banyak Bilal kenal. (Angkatan 13 gak di tulis semua, karena ada yang gak tahu namanya, biar adil gitu heheh).
     3 cerita, dari 3 bulan Ramadhan Bilal
Salam
M. Albilaluddin al-Banjari
Presiden Mahasiswa STEI Tazkia



No comments:

Post a Comment