Ini hidupku, ini
perjalananku, ini kehidupanku, dan ini juga adalah sebagian dari cita-citaku
dan ini adalah gambaran-gambaran cita-cita dan harapan serta mimpi dari Bilal,
semoga dengan aminanmu semua bisa tercapai dengan baik dan bagus.
Ya dulu di umur 22
tahun pengen punya ratusan bahkan ratusan ribu bahkan jutaan perusahaan,
akhirnya ya punya beberapa dengan ranah dan skala yang masih kecil. Dan di umur
23 ingin punya mobil, caranya gimana, itulah yang sedan gi difikirkan dan
dicari caranya dan masih belum menemukan cara, semoga cepat menemukan cara.
Di umur 24 tahun ingin
punya rumah, entah juga gimana caranya karena diumur itu Bilal masih kuliah dan
masih berada di stei tazkia, dan itupun juga masih di fikirkan, dan kalau aku
gabung dan aku angan-angan itu cara yang tergambar dalam benak masih satu,
yakni, hutang uang sebanyak mungkin baik ke bank atau ke BMT belikan rumah dan
sisanya buat beli mobil, terkabul satu kali mendayung, cuman masalahnya adalah
apa yang membuat bank akan mau memberikan hutangan kepadaku. Dan apa yang
menjadi jaminan buat mereka.
Mengenai ini aku juga
punya pandangan dan punya gambaran untuk bekerjasama dengan dosen sehingga
dosen itulah yang akan menjadi penjamin pinjaman yang sampai ratusan atau
bahkan sampai triliunan,karena jika tidak seperti itu akan sulit untuk menjadi
besar dengan cepat, memang sieh dalam beberapa buku di sebutkan bahwa berhutan
gitu termasuk salah satu kesalahan para pengusaha, entah dalam pandangan Bilal,
tanpa berhutang mustahil sebuah perusahaan akan cepat mencapai kebesaran,
karena memang kebanyakan dariapada perusahaan adalah menggunakan uang dan
tenaga orang lain.
Oke lanjut, dan diumur
25 tahun, Bilal ingin meikah dengan perempuan yang sering disebut dalam doanya,
sholehah, alimah, ghaniyah, faqirah ilallah, , hafidzah wabntus syaik, itu
kreteria yang sering sebutkah dalam doanya,
kenapa ingin hafidzah?, kaena Bilal ingin semua keturunan Bilal adalah
orang-orang yang hafal qur’an, bahkan menjadi wali. Kenapa sholehah?Tidak usah
di Tanya.Kenapa alimah?Juga tidak harus di Tanya.Kenapa ibnatus syaikh?Karena
lumrahnya mereka telah berpengalaman dalam menata dan mengurus ponpes, dan
dalam benak Bilal ada keinginan untuk membangun pondok pesantren.
Itu gambaran sampai
pada tahun 2016.
ORGANISASI
Oke gambaran lain,
tentang Bilal, sekarang Bilal di amanahi untuk mengurus BEM, selam satu tahun,
lalu apa yang menjadi harapan Bilal dan apa yang ingin Bilal kerjakan selama
menjadi presiden. Dalam pandangan Bilal, Bilal dengan semua tim ingin membangun
BEM yang lebih di kenal dan lebih terlihat, sehingga memang benar-benar bisa
memberikan suatu yang berbeda dalam benak semua mahasiswa. Karena memang itulah
yang menjadikan BEM terasa.
Kinginannya adalah membuat lapangan serba
guna, seperti Futsal, Basket, Badminton, dan tempat untuk syufu, toh walaupun
memang pada dasarnya dikampus masih belum punya tanah untuk pembangunan tempat
tersebut.Juga mau membangun WM Warung Mahasiswa dengan baik sehingga bisa
memberikan penghasilan yang lebih dan tinggi.
Selain itu membuat seminar-seminar dan
pertemuan-pertemuan tingkat internasional sehingga memberikan sisi lebih bagi
BEM dan Kampus, semoga saja kampus peduli.
Owh ya, untuk lapangan semoga saja kampus
juga memberikan dukungan yang tinggi, sehingga kita bergerak sesuai dengan
perjalanan Kampus dan gak bergerak sendiri, seperti orang kesurupan.
Kita semangat, tapi
kampus gak peduli sama dengan Nihil,
kampus semangat tapi kita loyo sama dengan bohong, semoga bisa bersinergi
dengan mimpi yang tinggi.
Intinya
tetap yang dulu, skala kampus dan skala internasional.Ya toh walaupun kami
harus tertatih dan berjuang keras untuk sampai ke ujunng tersebut.Karena memang
Bilal berpandangan lebih baik untuk gagal meraih mimpi selangit daripada sukses
mengerjakan pekerjaan seujung kuku. Karena orang yang gagal dengan mimpi
selangit pasti apa yang dihasilkannya lebih tinggi daripada apa yang didapat
oleh orang yang hanya memiliki seujung jari.
Itu
BEM.
Selain
itu Bilal juga menggagas sebuah gerakan yang inginnya dulu berupa Gerakan 1o1
Guru untuk pedalaman Bogor, tapi setelah dirembuk malah lebih condong ke MUM
Gerakan Mahasiswa Untuk Mushalla, dan jadilah sekarang toh walaupun kegiatannya
masih ecek ecek.
Terus
sekarang juga masih dalam perjalanan dan perjuangan, untuk semakin dan semakin
besar lagi seperti dulu mengadakan IMSAK sehingga pada angkatan seterusnya ada
penerusnya, dan inginnya untuk yang MUM dicarikan ketua yang peka dan punya
hati untuk bidang itu. Semoga mendaptkan.
MUM
sendiri udah 2 kali mengadakan kegiatan selama di bentuk, seperti pelatihan,
juga ikut dalam kegiatan kelas yang bersih-bersih masjid. Dan disana aku diberi
amalan dan bacaan sama orang desanya.
Sedang
untuk tahun pertama Bila berada di Progres, pertamanya ingin masuk TEC tapi gak
jadi, entah kenapa rodok gak minat gitu.Hehehe. Dan sekarang ada di BEM, entah
untuk selanjutnya akan ada dimana. Yang jelas yang jadi pengharapan besarku
adalah BILALGRUP, raksasa perusahaan yang sedang Bilal rintis dan Bilal
kembangkan sejak tahun pertama Bilal berada di Tazkia.Seperti yang disebut di
atas.Semoga mimpi itu bisa segera besar dan bisa memberi manfaat pada ratusan
bahkan ratusan juta orang.Amin.
Mimpi
BilalGrup itu sudah di bangun sejak Bilal berada di pondok pesantren, karena
Bilal melihat dari perusahaan besarlah orang-orang itu bisa memberikan manfaat
banyak kepada orang lain, mereka dengan itu bisa membangun panti, membangun
sarana pendidikan, membangun pondok pesantren tanpa harus meminta-minta,
seperti Aa Gym, membangun pondok pesantren,
membangun perusahaan, dengan swadaya dari perusahaannya, sehingga tidak
harus kesana kemari mencari proposal dan bantuan, toh walaupun itu bukalah hal
yang salah karena memang tidak di haramkan dan itu juga di peruntukkan untuk
ummat, tapi jika kita sendiri yang memberi, serasa lebih plong dan lebih enak.
Semoga perusahaan itu segera membesar dan Bilal tidak lupa dengan apa yang
telah di nadzarkan dan di harapkan, dan jika lupa semoga ada yang mengingatkan,
dan jika di ingatkan semoga Bilal sadar. Karena kadang, jika seorang telah
mencapai kesuksesan dia tidak akan pernah perduli apa kata orang, karena meresa
sudah paling benar sendiri.
Rumah
Untuk
rumah, aku sudah memiliki mimpi pula, toh walaupun mungkin masih akan tahun
2020 akan kembali ke Kalimantan dengan free, karena sebelum itu masih harus di
pondok selama tiga tahun, itu jika lancar dan tidak ada halangan, atau Bilal
tidak dapat beasiswa luar negeri.
Jika
dirumah Bilal punya mimpi dan harapan untuk mengurus dan memperhatikan madrasah
itu sehingga menjadi sebuah pondok pesantren kecil dengan seorang pengasuh.
Setelah itu selesai maka Bilal bisa free untuk mengerjakan hal lain. Atau sudah
mulai membangun perusahaan juga di Kalimantan. Karena biar bagaimanapun
Kalimantan sudah mulai maju, dan kapan itu Bilal lihat ada juga perusahaan dari
Pak Cik, pengusaha property di Kalimantan selatan sana. Entah darimana
pembiayaan yang dia ambil, atau dia juga memiliki trik hebat seperti Donalt J
Trump itu. Entahlah?.
Dipondok
3 Tahun
Selama
3 tahun di pondok apa yang akan di kerjakan? Bilal juga masih belum tahu,
karena memang bermacam-macam alumni kampus yang telah balik ke pondok itu
pekerjaanya. Ada yang jadi direktur, ada yang jadi pengurus BMT, ada yang jadi
pengurus BS, ada yang jadi pengurus PS, dan bermacam-macam yang lain. Begitulah
kalau Bilal lihat.
Lalu
kalau menurut Bilal sendiri Bilal itu lebih berbakat dimana?Bilal lebih
berbakat yang enak-enak dan penuh mimpi serta tidak harus bekerja heheh.Ya,
memang begitulah Bilal.Bilal lebih suka yang berbau mimpi dan berbau
semangat.Ya sesuai lah dengan keinginan Bilal untuk menjadi seorang CEO. Heheh
Itu
harapannya, tapi mendengar dauh dari Mas Dwy, yang intinya pokoknya harus balik
ke pondok.Soal mau ngapain terserah pondok, mau di jadikan tukang sapu juga ya
gak papa.Begitulah intinya.
Tapi
ya masak iya, di sekolahkan 4 tahun, di biayai, terus sampai ke pondok hanya di
minta ngurus hal yang ecek-ecek.Toh walaupun kembali kepada intinya, terserah
pondok pesantren.
Memang
ada sih yang di minta mengurus hal yang
lumrahnya tanpa di urus anak kuliahan pun bisa, tapi jika pondok pesantren
mintanya itu. Apa mau dikata. Sudah di kuliahkan di biayai juga sudah sempurna
dan sebuah nikmat yang amat tinggi. Tanpa dari pondok kita tidak akan mungkin
bisa kesana dengan mudah. Alaysa kadzalik? Ya kan. Hehhe toh walaupun pada
dasar dan intinya semua dari Allah.(Bagi yang ahli tauhid neh).
Ya
dipondok, kalau Bilal pernah sowan dan ngobrol panjang dengan Bapak Sekretaris,
ya intinya Jangan memusingkan hal tersebut, karena di pondok ini banyak sekali
yang masih harus di urus dan di selesaikan. Seperti membangun rumah sakit,
membangun dan mengurus Kelapa sawit, mengurus tanah yang sangat luas dan yang
lain. Intinya gak usah pusing itulah hehhe.Tapi kata anak-anak yang ada di
tazkia “Ya gak mungkinlah kita sampai kesana langsung menggantikan pak Baihaqi
Juri atau pak Majid Umar” gitu seloroh anak-anak.Hehehe.Tapi lagi, jika memang
“KITA” mampu dan ahli dalam bidang itu kenapa tidak? Ya kan.
Terus
selain itu?Entahlah jalani aja dulu heheh.
Tapi
seseorang itu harus punya pandangan 3 tahun kedepan, 5 tahun kedepan hingga 15
tahun kedepan.Ya begitulah.Katanya juga sieh heheheh.
Salam
M.
Albilaluddin al-Banjari
No comments:
Post a Comment