Pages

Sunday, December 14, 2014

Pandangan presiden Mahasiswa BEM REMA STEI Tazkia, tentang Portal berbayar STEI Tazkia

Lengkap BPH & MENTRI KABINET BERSATU 2014-2015 BEM REMA STEI TAZKIA

Berinovasi dan membuat suatu yang baru adalah sebuah keniscayaan, dan semua manusia itu senang akan hal-hal yang baru, makanya disebutkan dalam sebuah prakata “Alinsanu ala hubbil mutajaddid”, semua manusia itu senang akan suatu yang baru.
Keterbaruan dan inovasi adalah tuntutan dalam semua hal, sehingga tidak tertinggal, baru dalam ekonomi, baru dalam berorganisasi, baru dalam berpandangan, baru dalam berprilaku, dan baru dalam banyak hal. Sehingga terbarukan ini, semua manusia tidak akan tertinggal dan terlindas oleh zaman.

Menyikapi desas-desus yang santer terdengar di kampus kita mengenai PORTAL BERBAYAR. Ini adalah salah satu hal yang terbarukan dari kita dan dari kampus serta dari Masjid Andalusia.
Sedikit bercerita bahwa, sejak sidang anggaranpun portal berbayar sudah menjadi desas-desus dan menuai banyak pendapat dan tentu akan berujung pada ketidak setujuan akan program ini.
Memang ini adalah sebuah keniscayaan seperti yang disampaikan diatas, hanya saja disatu sisi, yang menjadi sedikit pemikiran adalah,
 1. Kala kita biasa memarkir seperti biasa tanpa bayar dan di tempat parkir sana tidak ada yang namanya kanopi atau penahan panas yang membakar sepeda motor kita, itu sudah kebiasaan dan itu tidak menuai koment.
2. kala kita masuk tazkia untuk parkir dan kita di tuntut untuk bayar namun tidak ada hal yang berubah di temapt parkirnya, itu menjadi sebuah pertanyaan yang memendam dalam hati.
3. begitupun dalam pandangan mahasiswa, seakan kita hanya di jadikan sebagai bahan penerima keputusan tanpa diberi kesempatan untuk berpendapat dan tanpa adanya forum. Sehingga terkesan hanya keputusan sepihak, toh walaupun ini adalah hal positif tentu seyogyanya orang-orang atasan peduli dengan pandangan dan masukan dari mahasiswa karena merekalah yang menjadi pelaku dari portal ini.

                Saya sendiri atas nama Presiden mahasiswa perlu berfikir amat mendalam mengenai hal ini.
1.    Sesuai dengan tuntutan zaman dan perlu untuk di adakan karena demi kemaslahatan dan keamanan di Andalusia dan STEI Tazkia.
2.    Akan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri jika kampus dan Masjidnya bertehnologi bagus dan indah.
3.    Akan menjadi nilai jual serta menjadi pengaman tersendiri dari parkir-parkir yang kadang hanya untuk numpang.

Cuman disisi yang lain:
1.     Mahasiswa STEI Tazkia tidaklah semua dari keluarga kaya dan tentu bagi mereka akan menjadi beban tersendiri untuk melakukan pengeluaran baru. Toh walaupun disatu sisi, tak sedikit mahasiswa yang juga memiliki pengeluaran yang dalam tanda kutip tidak penting menurut pandangan atasan.
2.  Begitupun tidak adanya perubahan pada tempat parkir yang berbayar akan menjadi beban dan akan amat terasa berat bagi semua mahasiswa, bahkan sudah sering terdengar ungkapan “Ngapain kita bayar, kalau motor kita panas masih kepanasan dan hujan masih kehujanan”.
3.     Masih tertanamnya konsep dalam diri mahasiswa yang ingin di manja dan ingin di enakkan, karena dalam pandangan mahasiswa, “Kita sudah bayar SPP, masaka kita untuk parkir juga harus bayar lagi?”.
Dengan pandangan yang seperti itu, akan sangat sulit untuk menentukan pilihan, namun pilihan Bilal as The Presiden adalah Jalan tengah yakni,
1. Pihak atasan memberikan perubahan pada tempat parkir itu sehingga tidak kepanasan dan tidak kehujanan.
2. Permurah dan beri diskon lebih bagi mahasiswa yang memiliki banyak organisasi yang notabenenya harus sering dan selalu bolak balik kampus.
3. Adanya keringanan bagi mereka-mereka yang “pantas di subsidi”.

Sekaligus juga pesan buat atasan:
1.      Segera informasikan dan beritahukan pada semua mahasiswa sehingga tidak akan menimbulkan banyak percekcokan di belakang.
2.     Berikan apa yang mahasiswa minta sehingga tidak akan menjadi boomerang dan tidak akan menjadi banyak coment di belakang yang ujung-ujungnya akan berdampat negative pada banyak sisi.
3.      Perbaiki fasilitas-fasilitas yang lain, sehingga berbanding lurus dengan apa yang telah di keluarkan oleh mahasiswa. Semisal temat duduk untuk mahasiswa di alam bebas, gazebo untuk nongkrong mahasiswa, Lapangan untuk tempat bermain dan latihan mahasiswa, dan tempat-tempat yang nayaman untuk mahasiswa berteduh dan merasa “kerasan” di kampus.
4.     Berikan keringanan-keringanan pada mahasiswa dengan bentuk bayar di awal yang itu berdampak pada keluesan mahasiswa dalam bergerak dan meramaikan kampusnya. (Jangan sampai ini menjadi sebab bertambahnya keapatisan mahasiswa dalam ber-kampus dan berorganisasi).
5.      Sebisa mungkin dari atasan menggulirkan program yang menjadikan mahasiswa itu tidak bermental pegawai. (Karena lumrahnya, jika kita unjuk rasa karena harus bayar, maka jawaban atasan adalah “Jangan bermental karyawan dong..”. dan semoga itu bisa di optimalkan dengan program-program yang mendukung kesana. Sehingga kita tidak hanya di perintah namun juga di beri arahan. Toh walaupun pada dasarnya semua kembali pada pribadi masing-masing.
6.     mohon juga, atasan memberikan sebuah stimulus kegiatan yang bisa membangun dan menjadi mahasiswa itu perubah daripada kehidupan dunia ini.
7.      Berikan pada mahasiswa pandangan-pandangan yang bisa menyadarkan mereka semua bahwa “Adanya portal itu penting dan harus di adakan”, sehingga tidak selalu ada koment-koment negative. Toh walaupun dalam sebuah keputusan pasti ada pro dan kontra.
Itu sikap kami, mohon di gali dan di kritisi sedemikian rupa, sehingga tidak menimbulkan tindakan-tindakan di luar nalar.
Bogor 14-12-2014

M. Albilaluddin al-Banjari
Presiden Mahasiswa STEI Tazkia 2014-2015
Hp: 0858-558-321-66, 
Twitter:  @malbilaluddin1 
IG: Bilal Grup, BBM: 5281cb04, 
ID Youtobe :  M. AlbilaluddinID 


2 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. sangat setuju dengan pandangan bapak presma, semoga bisa menjadi rujukan untuk atasan agar lebih baik lagi.

    tambahan sedikit pak, mungkin yang terpenting pertama selain kanopi adalah perluasan lahan parkir untuk mahasiswa, karena pada hari tertentu motor yang dibawa mahasiswa bisa membludak sampai keluar parkiran (jalan beton) yang disediakan, dan tidak dapat dipungkiri bahwa mahasiswa tazkia semakin banyak tiap tahunnya, dan mudah-mudahan bisa menjadi solusi jangka panjang.

    ReplyDelete