Pages

Sunday, May 17, 2015

Dakwah Kreatfi Dalam Meraih CINTA [Cara Iman dan Taqwa Kepada Allah swt]


Dakwah, artinya menyampaikan sebagaimana sabda Rasul, Balligu anni walau ayat”, sampaikan apa yang datang dariku toh walaupun hanya satu ayat. Menyampaikan apa yang disabdakan, apa yang di ucapkan, apa yang di contohkan dan apa yang di ajarkan serta apa yang di perintahkan oleh beliau. #Menyampaikan untuk mendapatkan apa yang kita harapkan.

Intinya apa yang di ajarkan beliau, serta apa yang di sabdakan beliau, di sampaikan, itu dakwah, baik billisan, bilqalam, bilgambar, bil-audio, bil.. apapun itu yang menjadi ranah penyampai. Laksana selangnya, sumbernya adalah apa yang disampaikan dan di ajarkan Rasul, lalu penyampainya adalah “dakwah” selangnya. Disampaikan pada yang di dakwahi. Tentu yang berdakwah juga harus berisi dulu. Bak sumur yang mau mengalirkan air melalui selang, maka sumur itu perlu berisi air terlebih dahulu, baru setelahnya bisa mengalirkan air.
Di awal ini  yang paling penting adalah sumber sumurnya, atau ilmu yang akan di dakwahkan dulu berbicara tentang kreatif. Kala tak ada airnya, apa yang akan di alirkan. Jadi ada airnya dulu, baru berfikir selangnya yang seperti apa. #kreatifnya
Kreatif, artinya sesuatu yang tak terfikirkan sebelumnya, yang new, yang fresh, yang amat sangat baru. Jadi dalam hal kreatif ini, perlu adanya sedikit penelitian dan penglihatan lebih mendalam. Ambil contoh aja kita mau menyampaikan tetang pentingnya berhijab, atau tentang pentingnya bershadaqah atau tentang pentingnya tauhid, maka sisi ke kreatifan itu di munculkan, oleh Ust, Yusuf Mansur, oleh Aa Gym, oleh Ust Felix Siaw. Disampaikan dengan foto-foto yang indah2 di sampaikan dengan TV, dengan radio, dengan selebaran atau brosur dengan video atau yang lain. Pun begitu tentang pentingnya membaca, timbullah ide kreatif dengan mengadakan perpustakaan keliling dan lain segabainya. #Kreatif kebutuhan dan tuntutan.
Intinya, carilah “selang” se “baru” mungkin, dan alirkanlah isi, atau air yang ada didalamnya itu kepada orang yang tepat. Sehingga tercapilah CINTA yang di inginkan. #CARA IMAN DAN TAQWA KEPADA ALLAH.
CINTA, iman dan taqwa, hal yang selalu berubah-rubah, sekarang tinggi, nanti sore rendah, sekarang rendah, besok tinggi.  Maka ranah CINTA ini juga kembali pada ranah dasarnya, yakni siapa yang di dakwahi, sehingga yang di dakwahi itu dapat menerima apa yang kita ajakkan. #yakni CINTA.
Pun begitu perlu untuk melihat sisi orang yang di dakwahi, memang dalam ranah besar sulit memperhatikan person to person dari orang yang ikut dakwahi, namun dalam ranah person dan ranah yang lebih kecil kita bisa mengenal dan mengetahui orang yang kita dakwahi dan kita ajak. Sehingga dalam ranah ini kita bisa mengambil ranah yang lebih mudah.
Mudah memperhatikan dan melihat langsung siapa yang kita ajak dan dengan apa kita seharusnya mengajak. Karena kadangkala hal b baik yang di lakukan tanpa melihat situasi dan ranah psikologi orang yang di ajak kebaikan malah hal yang sebaliknya yang terjadi. Maka kata orang yang telah menikah ada waktu-waktu khusus unutk memberi nasehat dan mengajari istri kita tentang hal yang kita harapkan darinya.
Jadi dakwah, adalah tugas pribadi setiap orang, dalam ranahnya dan dalam ruang lingkupnya, namun kala dakwah itu sudah berlanjut dan di ambil oleh orang-orang yang tidak seharusnya maka akan terjadi hal-hal di luar yang seharusnya. Dakwah harus berbayar, dakwah harus di panggung, dakwah harus di rekam, dakwah harus berkamera, dakwah harus masuk tv dan lain sebagainya. Maka hal ini telah keluar dari dakwah yang sesungguhnya.
So, dakwah kreatif sebisa mungkin mengambil ruang dan ranah yang lebih luas serta lebih mapan dan mengambil pangsa yang cocok dengan orang yang di dakwahi. Semisal pengajian kantoran, pengajian mushollahan, pengajian masjidan dan lain sebagainya. Itu adalah ranah dakwah.
Lalu kembali kepada pengemban dakwah itu sendiri, harus memposisikan diri sebagai apa, dan berposisi dimana? Sehingga dengan ngerti posisi dakwah akan lebih mudah di cerna dan lebih mudah di rasa. Semakin besar dakwah yang di emban, maka semakin besar pula ranah yang orang yang di dakwahi dan perlu untuk melakukan pendekatan dakwah dari banyak sisi, sehingga butuh kreatifitas yang lebih besar.
                Inti yang dapat di ambil adalah, 1. Kita harus mengisi dulu dengan apa yang akan kita dakwahi, 2. Kita mencari cara sebaik mungkin untuk menemukan formula yang baik tuk sampai pada ranah yang di harapkan, yakni Iman dan Taqwa kepada Allah swt. Agar terus bertambah dan meningkat. Lalu apa yang perlu di perdalam, bacaannya, ngajinya, belajarnya, dan mencari ilmu barunya.            
                Semoga bermanfaat dan semoga barokah, semua kebenran datang dari Allah swt, dan semoga kita semua menjadi pendakwah yang baik, dalam ranah keluarga khusunya dan dalam ranah yang besar umumnya. Amin
Salam
 Bogor 18-Mei-2015


M. Albilaluddin al-Banjari
Presiden Mahasiswa STEI Tazkia 2014-2015
Hp: 0858-558-321-66, 
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter:  @malbilaluddin1 
IG: Bilal Grup, BBM: 5281cb04, 
ID Youtobe :  M. AlbilaluddinID 

No comments:

Post a Comment