Pages

Saturday, June 20, 2015

Ini Tentang Abah, [Dahlan Iskan] & Jaksa Agung yang me“robot”


       Bagi yang mengikuti berita di panggilnya abah oleh jaksa agung, maka akan sangat mengerti alur dan seluk beluk perjalanan pemanggilan hingga menentukan Yuzril menjadi kuasa hukum Abah. [lihat gardudahlan.com], Pun begitu dengan Bilal, yang sejak dulu sudah senang dengan kepribadian dan rekam jejah abah dalam menjalani bisnis dan melakukan banyak hal.

       Hari ini pada puasa keempat ini Bilal buka detik.com dan search tentang abah, dan ternyata sungguh sangat menyesakkan dada. Timbul pertanyaan ada apa ini? ada udang apa di balik pemanggilan-pemanggilan abah ini. terlebih jaksa jatim juga memanggil beliau terkait kehilangan asset yang ada di mereka.
       Cuman Bilal akhirnya lebih mencari dan googling tentang sang Hakim, Muhammad Prasetyo [lihat wikipedia] Dan ternyata, beliau juga orang yang wah-wah banget bahkan tak ada prestasi yang menonjol dari beliau. Namun mengapa beliau jadi hakim, hem…. Ternyata di sebut juga sama Wikipedia mengenai bagi-bagi jatah dari pihak presiden terhormat kita yang sekarang.
       Cuman ngerasa aneh aja, ada apa kok seakan gencar banget mereka memanggil abah? Bilalpun berfikir, adakah “balas dendam-balas dendam dari pihak hakim, rupanya tidak. Tapi kenapa kok abah di cecar?
       Atau memang karena mereka adalah robot yang tak bisa befikir positif, yang tak bisa memandang dengan jernih akan kemajuan Negara.
       Kalau di lihat dari umurnya beliau memang sudah sangat sepuh, dan beliau tidak pernah jadi pengusaha dan beliaupun sang bapak jaksa ini tidak pernah ganti hati, jadi rupanya pantaslah jika beliau ini me“robot”. Kenapa beliau me“robot”, karena masa lahir beliaupun sudah sangat sepuh jadi selalu tergantung pada teks, dan tidak mau tau akan yang namanya kreatifitas, jalan keluar, atau opsi-opsi.
       Orang yang sudah sepuh, hidupnya selalu berkutat pada teks-teks, dan tak peduli dengan kemajuan, karena mereka berpandangan bahwa mereka maju karena berpegang teguh pada teks tersebut. Padahal karena teks-teks peraturan yang “rempong” itulah yang menjadi salah satu penyebab kenapa Indonesia tidak maju semaju Negara lain.
       Hanya saja anehnya, kenapa baru di permasalahkan sekarang? Apakah Kejaksaan itu tidak memandang Indonesia kedepan. Dan begitupun yang di jawa timur. Hem… entahlah.
       Kadang merasa miris juga dengan Negara ini. yang ingin membangun Negara dengan kreatifitas dan hal baru, malah di jegal dan di tindih, pun begitu dengan anak buah abah direktur dari Mobil listrik, yang berkeinginan untuk memajukan indo dalam indrustri mobil listriknya, malah juga di jadikan tersangka.
       Duh… “apa hamba salah lahir ya” hemhem…
       Hanya tak habis pikir, apa memang murni mengurus hukum, atau menutupi sesuatu yang ingin di lakukan kabinet kerja, seperti pengambilan keputusan perpanjangan freport  atau karena memang me“robot”nya sang jaksa agung atau karena ada dendam kesumat. Entahlah…
       Hem… jadi terpikir, jaksa agung yang dapat dari bagi-bagi jatah, mulai membuat ulah. Semoga saja semua menjadi lancar dan baik.
       Kita lihat saja… kebanaran pasti menang.

 M. Albilaluddin al-Banjari
CEO Bilal Grup, Motivator, Entrepreneur
Hp: 0858-558-321-66, 
Twitter:  @malbilaluddin1 
IG: Bilal Grup, BBM: 5281cb04, 
ID Youtobe :  M. AlbilaluddinID 

No comments:

Post a Comment