Pages

Friday, August 19, 2016

5 TIPS & NASEHAT PERNIKAHAN ALA BILAL

Pernikahan Bilal & Ayue

Gini neh, kan udah beberapa minggu ini Bilal lagi gencar-gencarnya ngurs perjodohan gitu. Terus kan jadi agak repot, soalnya banyak yang nanya dan minta di cariin jodoh. Cuman dalam diskusi yang kadang masih di rasa janggal dalam pemikiran bilal sebagai konselornya emang terasa agak aneh gitu. Ya kerasa aneh.


1.    Kadang mereka baru di kirim foto, dari pihak ikhwan atau akhwatnya, dan Bilal sebagai konsor dan fasilitatornya nanya. “gimana, cocok gak? Atau setelah tukeran CV mereka di Tanya gimana cocok gak?. Jawabannya itu kadang “masih mau istikhoroh, atau kadang masih mau di rembuk.
Permasalahannya, kan mereka juga masih bleum chat satu sama lain, belum tau satu sama lain. Apanya yang di istikhorohin? Emang tidak salah beristikhoroh, tapi terasa aneh aja. Kan istikhoroh itu kalau ragu. Sedangkan itu masih belum ada yang tau satu sama lain.

Jadi saran Bilal ne, Kenalan dulu, chat dulu, biar saya kasih nomernya, saling bertanya saling tuker foto. Setelah terasa di chat nyaman dan nyambung, coba ketemua dengan perantara atau si pihak laki-lakinya langsung kerumah akhwatnya. Nah setelah seperti itu, kan ketahuan tuh. SEPERTI APA si ikhwan dan seperti apa si akhwat. Kalau emang udah sama-sama nyaman baru istikhoroh, artinya secara manusiawi keliatannya udah cocok, lalu kita minta secara ukhrowi, gimana dalam pandangan Allah swt. Kan ada kata-kata tuh, kadang yang kita ngerasa baik tapi pada hakekatnya gak baik di sisi Allah, atau kita ngerasa suka tapi pada hakekatnya gak bagus di sisi Allah begitu.

Nah kalau udah gitu, ya bismillah, kalau semial masih istihoroh monggo, tapi kalau udah sreg bismillah. NIKAH.

Jangan terlalu perfeksionis. Kata orang ya, kalau mau nunggu yang sempurna sampek mati kita juga gak bakal nikah-nikah. Namanya manusia pasati ada plus minusnya, pasti ada kelebihan dan kekurangannya.

Makanya kalau udah nikah, tinggal mau saling menerima atau mau saling menjelekkan. Perhatikan deh ya, di alam nyata tuh ada kan yang suka ngumbar aib suaminya, atau suami ngumbar aib istrinya. Kan kalau udah tinggal sekamar tidur bareng bakal tau kekurangan dan kelebihannya. Jadi disitulah kita saling memahami. Saling mengerti. Saling mendukung, saling menguatkan.

Dan laki-laki juga katakana sejujurnya, jangan ingin kelihatan wah lalu di bagus-bagusin, nanti bakal kecewa, tunjukkan aja SIAPA DIRIMU, jadi clear dari awal. Jelas dari awal. Oke.
Intinya, ISTIKHOROH nya kalau udah pada kenal dan pada tahu. Sip. Tapi ya, kalau bisa tiap malem istikhoroh, tiap malem tahajjud, tiap hari duha, jadi setiap tindakan yang kita ambil itu udah ada istikhoroh, ada tahajjud, ada duha dll nya. Oke. Itu satu.

2.   MANUSIA BOLEH PUNYA KEINGINAN, PUNYA MIMPI, PUNYA KRETERIA, cumin apa yang Allah kasih di depan mata, itu di syukuri. Jangan ikan kering di depan mata gak di makan, menunggu ikan ayam yang kita masih tidak tau ada dimana.

Paham kan maksudnya, jadi ini mungkin untuk perempuan dan untuk laki-laki juga, manusi kan pengennya nikah sama yang kayak gini, yang seperti ini, yang begini, yang begitu dll lah. Cuman ketika ada ikhwan atau akhwat yang berminat atau ingin tarruf lebih dekat coba dulu di layani dengan baik. Coba dulu di ajak bicara dengan baik, siapa tahu itu yang menjadi ibu atau ayah bagi anak-anak kita. Bahasa kasarnya, jangan songong.

Semisal neh, liat CV nya udah gak keren, liat fotonya juga udah gak keren, tapi dia minat sama kita, ya coba di ajak ngobrol via chat, via orang ketiga bertemu dll sehingga nanti akan menemukan titik temu.

Jangan memaksakan kehendak sendiri, jangan memaksa harus begini, harus begitu, kecuali kalau memang itu prinsip. Maka prinsip itu perlu di perbaiki atau di liat lagi atau perlu di cek. Kan kata orang, kalau ada hal yang salah perlu di perbaiki.

Siapa tahu, kita belum dapat jodoh karena prinsip kita yang salah, mungkin saja kita belum dapat jodoh karena kita yang belum baik dalam ini dan itunya, makanya itu perlu di pelejari. Perlu di liat lagi. Bahasa kerennya itu koreksi diri. Koreksi prinsip, jangan-jangan prinsipnya yang salah atau apalah.

Kalau di meme meme itu kan suka ada “kalau kamu mau nikah sama laki-laki yang sekelas Nabi Yusuf, maka kamunya juga harus sekelas Zulaikha, kalau mau nikah sama laki-laki sekelas Rasulullah, kitanya juga harus sekelas Khadijah dan Aisyah. Jadi ngarep boleh. Tapi apa yang nyata itu di nikmati dan disyukuri.
Laki-laki juga begitu. Oke

Kadang ya, heheh maaf banget neh ya… maaf banget, kadang udah gak kayak siapa-siapa mau yang kayak siapa siapa. Kata anak-anak sekarang mah itu “Ngaca dong, ukur diri dong, tau diri dong jangan ngayal. Hehehe

Oke itu yang kedua.

3.    Neh pernah dengar cerita ini gak? Kurang lebih ceritanya gini “Ada seseorang yang di suruh masuk ke dalam hutan, untuk mengambil bunga yang paling bagus. Lalu masuklah dia ke dalam hutan, di hutan dalam perjalan dia nemu bunga bagus, tapi dalam hatinya berkata, “nanti disana pasti ada yang lebih bagus lagi, terus dia berjalan, sampai di satu lembah ketemu bunga yang bagus lagi, tapi dia berkata dalam hati, “nanti juga bakal ada yang lebih baus lagi”. Terus aja seperti itu setiap dia menemukan bunga yang bagus.
Sampai pada akhirnya di keluar hutan dan tidak membawa apa-apa. Inti sarinya, kadalah, kadang wanita itu mikir gini, ada yang ngelamar, dia mikir tar ada yang bakal ngelamar aku yang lebih bagus, ada lagi dia mikir seperti itu lagi. Sampai tanpa terasa umurnya sudah muali “menua” dan dia tidak sadar, kuliatnya semakin berubah, wajahnya semakin berubah. Sampai pada titik yang paling naïf, akhirnya dia tua namun tak menemukan pasangan. Dia menua tak ada lagi yang mau untuk meminangnya padahal dulu waktu masih mudanya banyak banget yang mau membina rumah tangga dengannya.
Milih oke, tapi jika udah sreg, bismillah, minta izin sama Allah, ucapkan di dalam hati “Ya Allah aku mau menikah dengan perempuan atau dengan laki-laki ini, ridhoi dan bombing kami ya Allah untuk meuju ke jalannya yang paling baik” Ridhoi dan bombing kami ke jalan yang terbaik dan yang engkau ridhoi  ya Allah.” Gitu dan Bismillahin, terus belajar, dekat dengan ust-ust, guru guru, orang-orang sholeh, intinya barengan sama orang-orang yang beraura positif. Paham kan? Kalau gak paham chat aja ya di bawah ada kok, bisa via wa, instagram, bbm, dll lah heheh


4.   Nomer 4, setelah menikah, yang namanya keluarga ya, namanya dua otak manusia yang berlatar belakang berbeda berkumpul jadi satu. Pasti ada yang namanya gesekan-gesekan. Ada yang namanya perbedaan. Jadi ketika terjadi hal tersebut, kembali pada niatan awal, bahwasanya mendapatkan orang ini sulit, mendapatkan laki-laki yang seperti ini sulit, mendapatkan perempuan yang seperti ni sulit dll lah, yang dasarnya itu agar tidak terjadi apa yang paling di benci oleh Allah. Yakni perceraian.

Kalau memang sudah mentok, ngalah satu, pergi atau tinggalin tempat dulu ngadem kalau kata orang jawa itu. Baru setelah otak mulai ringan, baru ngobrol lagi, intinya banyak cara lah untuk tidak terjadi hal yang tidak di sukai Allah itu.

Dan kalau memang keputusannya harus bercerai, bercerailah dengan baik, karena kalian bertemu dengan baik, dan berpisah juga harus dengan baik. Akan tetapi, jika sudah memiliki keturunan, harap juga untuk di renungkan bagaimana keturuanannya, jangan hanya berfikir tentang bercerainya aja. Karena seorang anak pasti butuh yang namanya ayah, pasti butuh yang namanya ibu. Ya gak? Kalau yang baca ini adalah orang yang korban penceraian ayah ibunya pasti tahu gimana rasanya.


5.    Yang terakhir ne. Niatkanlah semuanya karena Allah. Because Allah. Oke, udah itu aja. Jangan banyak-banyak karena ini juga sebagai pengingat diri. Heheheh 

M. Albilaluddin al-Banjari
                                                                                            CEO BilalGrup, Motivator, Entrepreneur
Hp: 0858-558-321-66, 
Twitter:  @malbilaluddin1 
IG: Bilal Grup, BBM: 5281cb04, 
ID Youtobe :  M. AlbilaluddinID

No comments:

Post a Comment