Pernikahan Bilal & Ayue
Gini neh, kan udah beberapa minggu ini Bilal lagi
gencar-gencarnya ngurs perjodohan gitu. Terus kan jadi agak repot, soalnya
banyak yang nanya dan minta di cariin jodoh. Cuman dalam diskusi yang kadang
masih di rasa janggal dalam pemikiran bilal sebagai konselornya emang terasa
agak aneh gitu. Ya kerasa aneh.
1.
Kadang mereka baru di kirim foto, dari pihak ikhwan atau akhwatnya, dan
Bilal sebagai konsor dan fasilitatornya nanya. “gimana, cocok gak? Atau setelah
tukeran CV mereka di Tanya gimana cocok gak?. Jawabannya itu kadang “masih mau
istikhoroh, atau kadang masih mau di rembuk.
Permasalahannya, kan mereka juga masih bleum chat satu
sama lain, belum tau satu sama lain. Apanya yang di istikhorohin? Emang tidak
salah beristikhoroh, tapi terasa aneh aja. Kan istikhoroh itu kalau ragu.
Sedangkan itu masih belum ada yang tau satu sama lain.
Jadi saran Bilal ne, Kenalan dulu, chat dulu, biar
saya kasih nomernya, saling bertanya saling tuker foto. Setelah terasa di chat nyaman
dan nyambung, coba ketemua dengan perantara atau si pihak laki-lakinya langsung
kerumah akhwatnya. Nah setelah seperti itu, kan ketahuan tuh. SEPERTI APA si
ikhwan dan seperti apa si akhwat. Kalau emang udah sama-sama nyaman baru
istikhoroh, artinya secara manusiawi keliatannya udah cocok, lalu kita minta
secara ukhrowi, gimana dalam pandangan Allah swt. Kan ada kata-kata tuh, kadang
yang kita ngerasa baik tapi pada hakekatnya gak baik di sisi Allah, atau kita
ngerasa suka tapi pada hakekatnya gak bagus di sisi Allah begitu.
Nah kalau udah gitu, ya bismillah, kalau semial masih
istihoroh monggo, tapi kalau udah sreg bismillah. NIKAH.
Jangan terlalu perfeksionis. Kata orang ya, kalau mau
nunggu yang sempurna sampek mati kita juga gak bakal nikah-nikah. Namanya
manusia pasati ada plus minusnya, pasti ada kelebihan dan kekurangannya.
Makanya kalau udah nikah, tinggal mau saling menerima
atau mau saling menjelekkan. Perhatikan deh ya, di alam nyata tuh ada kan yang
suka ngumbar aib suaminya, atau suami ngumbar aib istrinya. Kan kalau udah
tinggal sekamar tidur bareng bakal tau kekurangan dan kelebihannya. Jadi
disitulah kita saling memahami. Saling mengerti. Saling mendukung, saling
menguatkan.
Dan laki-laki juga katakana sejujurnya, jangan ingin
kelihatan wah lalu di bagus-bagusin,
nanti bakal kecewa, tunjukkan aja SIAPA DIRIMU, jadi clear dari awal. Jelas
dari awal. Oke.
Intinya, ISTIKHOROH nya kalau udah pada kenal dan pada
tahu. Sip. Tapi ya, kalau bisa tiap malem istikhoroh, tiap malem tahajjud, tiap
hari duha, jadi setiap tindakan yang kita ambil itu udah ada istikhoroh, ada
tahajjud, ada duha dll nya. Oke. Itu satu.
2.
MANUSIA BOLEH PUNYA KEINGINAN, PUNYA MIMPI, PUNYA KRETERIA, cumin apa
yang Allah kasih di depan mata, itu di syukuri. Jangan ikan kering di depan
mata gak di makan, menunggu ikan ayam yang kita masih tidak tau ada dimana.
Paham kan maksudnya, jadi ini mungkin untuk perempuan
dan untuk laki-laki juga, manusi kan pengennya nikah sama yang kayak gini, yang
seperti ini, yang begini, yang begitu dll lah. Cuman ketika ada ikhwan atau
akhwat yang berminat atau ingin tarruf lebih dekat coba dulu di layani dengan
baik. Coba dulu di ajak bicara dengan baik, siapa tahu itu yang menjadi ibu
atau ayah bagi anak-anak kita. Bahasa kasarnya, jangan songong.
Semisal neh, liat CV nya udah gak keren, liat fotonya
juga udah gak keren, tapi dia minat sama kita, ya coba di ajak ngobrol via
chat, via orang ketiga bertemu dll sehingga nanti akan menemukan titik temu.
Jangan memaksakan kehendak sendiri, jangan memaksa
harus begini, harus begitu, kecuali kalau memang itu prinsip. Maka prinsip itu
perlu di perbaiki atau di liat lagi atau perlu di cek. Kan kata orang, kalau
ada hal yang salah perlu di perbaiki.
Siapa tahu, kita belum dapat jodoh karena prinsip kita
yang salah, mungkin saja kita belum dapat jodoh karena kita yang belum baik
dalam ini dan itunya, makanya itu perlu di pelejari. Perlu di liat lagi. Bahasa
kerennya itu koreksi diri. Koreksi prinsip, jangan-jangan prinsipnya yang salah
atau apalah.
Kalau di meme meme itu kan suka ada “kalau kamu mau
nikah sama laki-laki yang sekelas Nabi Yusuf, maka kamunya juga harus sekelas
Zulaikha, kalau mau nikah sama laki-laki sekelas Rasulullah, kitanya juga harus
sekelas Khadijah dan Aisyah. Jadi ngarep boleh. Tapi apa yang nyata itu di
nikmati dan disyukuri.
Laki-laki juga begitu. Oke
Kadang ya, heheh maaf banget neh ya… maaf banget,
kadang udah gak kayak siapa-siapa mau yang kayak siapa siapa. Kata anak-anak
sekarang mah itu “Ngaca dong, ukur diri dong, tau diri dong jangan ngayal.
Hehehe
Oke itu yang kedua.
3.
Neh pernah dengar cerita ini gak? Kurang lebih ceritanya gini “Ada
seseorang yang di suruh masuk ke dalam hutan, untuk mengambil bunga yang paling
bagus. Lalu masuklah dia ke dalam hutan, di hutan dalam perjalan dia nemu bunga
bagus, tapi dalam hatinya berkata, “nanti disana pasti ada yang lebih bagus
lagi, terus dia berjalan, sampai di satu lembah ketemu bunga yang bagus lagi,
tapi dia berkata dalam hati, “nanti juga bakal ada yang lebih baus lagi”. Terus
aja seperti itu setiap dia menemukan bunga yang bagus.
Sampai pada akhirnya di keluar hutan dan tidak membawa
apa-apa. Inti sarinya, kadalah, kadang wanita itu mikir gini, ada yang
ngelamar, dia mikir tar ada yang bakal ngelamar aku yang lebih bagus, ada lagi
dia mikir seperti itu lagi. Sampai tanpa terasa umurnya sudah muali “menua” dan
dia tidak sadar, kuliatnya semakin berubah, wajahnya semakin berubah. Sampai
pada titik yang paling naïf, akhirnya dia tua namun tak menemukan pasangan. Dia
menua tak ada lagi yang mau untuk meminangnya padahal dulu waktu masih mudanya
banyak banget yang mau membina rumah tangga dengannya.
Milih oke, tapi jika udah sreg, bismillah, minta izin
sama Allah, ucapkan di dalam hati “Ya Allah aku mau menikah dengan perempuan
atau dengan laki-laki ini, ridhoi dan bombing kami ya Allah untuk meuju ke
jalannya yang paling baik” Ridhoi dan bombing kami ke jalan yang terbaik dan
yang engkau ridhoi ya Allah.” Gitu dan
Bismillahin, terus belajar, dekat dengan ust-ust, guru guru, orang-orang
sholeh, intinya barengan sama orang-orang yang beraura positif. Paham kan?
Kalau gak paham chat aja ya di bawah ada kok, bisa via wa, instagram, bbm, dll
lah heheh
4.
Nomer 4, setelah menikah, yang namanya keluarga ya, namanya dua otak
manusia yang berlatar belakang berbeda berkumpul jadi satu. Pasti ada yang
namanya gesekan-gesekan. Ada yang namanya perbedaan. Jadi ketika terjadi hal
tersebut, kembali pada niatan awal, bahwasanya mendapatkan orang ini sulit,
mendapatkan laki-laki yang seperti ini sulit, mendapatkan perempuan yang
seperti ni sulit dll lah, yang dasarnya itu agar tidak terjadi apa yang paling
di benci oleh Allah. Yakni perceraian.
Kalau memang sudah mentok, ngalah satu, pergi atau
tinggalin tempat dulu ngadem kalau kata orang jawa itu. Baru setelah otak mulai
ringan, baru ngobrol lagi, intinya banyak cara lah untuk tidak terjadi hal yang
tidak di sukai Allah itu.
Dan kalau memang keputusannya harus bercerai,
bercerailah dengan baik, karena kalian bertemu dengan baik, dan berpisah juga
harus dengan baik. Akan tetapi, jika sudah memiliki keturunan, harap juga untuk
di renungkan bagaimana keturuanannya, jangan hanya berfikir tentang bercerainya
aja. Karena seorang anak pasti butuh yang namanya ayah, pasti butuh yang
namanya ibu. Ya gak? Kalau yang baca ini adalah orang yang korban penceraian
ayah ibunya pasti tahu gimana rasanya.
5.
Yang terakhir ne. Niatkanlah semuanya karena Allah. Because Allah. Oke,
udah itu aja. Jangan banyak-banyak karena ini juga sebagai pengingat diri.
Heheheh
M. Albilaluddin al-Banjari
CEO BilalGrup, Motivator, Entrepreneur
Hp: 0858-558-321-66,
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter: @malbilaluddin1
IG: Bilal Grup, BBM: 5281cb04,
ID Youtobe : M. AlbilaluddinID
Blog: bilalgrup.blogspot.com
No comments:
Post a Comment