 |
| Gramedia Botani Bogor |
Yang suka-suka politik pastilah sedikit banyak paham tentang hal ini. Belah bambu itu dengan cara menaikkan atau mengangkat atau menarik satu sisi dan menginjak sisi yang lain.
Dulu sewaktu saya masih kecil saya bertetangga dengan pembuat brunang (madura), Brunang itu tempat untuk wadah padi atau wadah wadah yang lain, bentuknya bundar dan bisa di isi terbuat dari bambu yang di anyam.
Untuk menjadikan bambu itu bisa di anyam tentu harus di belah dulu, dan membelahnya itu menggunakan parang atau kaki, lalu di injak yang sebelah dan di angkat yang sebelah.
Sama-sama bambu, di tebang dari kebun yang sama, di bersihin dengan cara yang sama, di bawa ke tempat dengan cara yang sama, tapi beda perlakuan.
Ya begitulah gambaran simplenya.
Beda perlakuan, beda gaya dan beda macam. Ya begitu jugalah dalam dunia politik.
Masalahnya sama, urusannya sama, tapi hasil akhirnya beda. Tapi rupanya dalam hukum kita indonesia memang ada celah untuk memperlakukan hal tersebut dengan timpang, entah apa itu namanya.
So, sebisa mungkin janganlah sampai begitu, karena yang tidak adil itu, akan membuat kita doyong kesalah satu arah kelak.
Sukses selalu dan lancar semua, semoga yang sedang berjuang mencari suara di menangkan, terutama yang memang benar-benar murni untuk kemakmuran dan kemajuan rakyat, bukan hanya untuk memperbesar kroninya dan membesar partai atau orang yang mendukungnya.
Salam
M. Albilaluddin al-Banjari, SH
CEO BilalGrup, Motivator, Entrepreneur
Hp, Wa, Sms : 0858-558-321-66,
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter: @malbilaluddin1
IG: Bilal Grup, BBM: D74953C2,
ID Youtobe : M. AlbilaluddinID
Blog: bilalgrup.blogspot.com
No comments:
Post a Comment