Sebelum masuk saya cerita dulu ya, biar tahu kronologinya.
Jadi pagi ini hari tanggal 1 April 2018 saya liat IG, dan saya temukan kalam hikmah di atas di ig nya sidogiri. Kalau mau follow bisa klik di sini . Lalu saya kepikiran, coba kalau saya syarahin jelasin kata-kata hikmah itu kan jadi ilmu tersendiri buat saya dan juga semoga bisa bisa berguna buat yang lain. Oke gitu aja, kita mulai ya.
Assalamulaikum wr wb.
Allahumma shalli ala sayyidina Muhammadin waalih wal hamdulillahi rabbil alamin.
Dalam kalam hikmat tersebut Imam al-Ghazali menjelaskan tiga hal.
Yang pertama terkait akhlaq baik, yang kedua terkati kepentingan, dan yang ketiga terkiat aturan syariat.
Yang pertama kita bahas terlebih dahulu, dari kalam tersebut Imam al-Ghazali menyatakan bahwa akhlak yang baik itu adalah tidak mempergunakan orang lain untuk kepentinganmu.
Dalam hidup manusia yang namanya kepentingan pasti itu bejibun dan banyak sekali, dalam pilkada ada kepentingan suara, dalam kepentingan bisnis ada laba, dalam kepentingan-kepentingan itu akan selalu ada yang menjadi subyek dan obyek. Maka dawuh beliau termasuk dari akhlak yang baik kepada sesama itu tidak mempergunakan orang lain atau tidak memanfaatkan orang lain untuk kepentingan kita.
Lalu kita bertanya, kalau semisal kepentingan kita sama-sama terpenuhi karena sama-sama saling mamanfaatkan, semisal gini, saya memanfaatkan tenaga seseorang, lalu seseorang itu memanfaatkan saya dengan mendapatkan gaji atau ujroh dari saya. Kalau seperti itu bagaimana? Urusan seperti itu imasuk dalam ranah transaksi dan akad-akad yang sudah di atur oleh syariat.
Lalu terkait yang kedua, kepentingan. sebagaimana saya sebut di atas bahwa tidak ada seorangpun yang tidak punya kepentingan, selalu ada kepentingan dalam hal dan kegiatan, hanya Allahlah yang tidak memiliki kepentingan, karena Allah maha dalam segala-galanya, berbeda dengan manusia. Manusia selalu punya kepentingan. Entah itu kepentingan kecil atau besar. Nah kepentingan pribadi itu harus mengalahkan kepentingan orang lain.
Lalu kalau orang lain gak seperti itu? itu yang sering menjadi hal dalam hati kita. Kadang kalau kita berbuat baik selalu mengharap balasan dari orang yang kita buatin baik. hmm itulah manusia.
Yang ketiga tentang syariat. Itu landasan, atau pegangan tertinggi, kamu boleh berbuat baik tapi jangan sampek melanggar syariat, sama kayak dulu Rasulullah terkaiat agama islam, lakum dinukum waliyadin.
Jangan kayak sekarang yang lagi marak, kalau semisal di bilang berbuat baik lalu perempuan bercadar peluk peluksan sama anjing dll, Itu kan sudah keluar dari syariat.
Hmmm semoga bermanfaat dan semoga berkah,doakan saya dan keluarga semakin hari semakin baik dan semakin berguna buat bangsa dan negara. Amin
BACA JUGA
Jangan Bertingkah Wah, Kalau Gak Wah: KLIK HERE
M. Albilaluddin al-Banjari, SH
CEO BilalGrup, Motivator, Entrepreneur
Hp, Wa, Sms : 0858-558-321-66,
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter: @malbilaluddin1
IG: Bilal Grup, BBM: D74953C2,
ID Youtobe : M. AlbilaluddinID
Blog: bilalgrup.blogspot.com
No comments:
Post a Comment