Hahahah begini, ternyata dalam dunia cemburu itu tidak hanya dalam urusan rumah tangga, atau dalam dunia pacaran sssssttt gak boleh pacaran tapi ya dosa.
Cemburu itu juga bisa dalam organisasi. Antar satu instansi dengan instansi lain, antar satu perusahaan dengan perusahaan lain, antar satu devisi dengan devisi lain.
Cemburunya dimana?
Gini, kalau semisal kamu rapat, lalu dalam rapat itu cuman ada beberapa devisi yang di berikan banyak waktu untuk ngomong, maka akan terjadi kecemburuan. Jika pemegangnya memiliki ghirah yang tinggi pada devisinya, jika tidak ya tak usah di bahas, Perlu di keluarkan kalau gak punya ghirah itu. Hmmmm
Lalu dalam masalah anggaran, ini yang aku rasakan dan aku amati sewaktu jadi presiden dulu. (skala kecil sie, tapi feel nya sama).
Ada beberapa UKM unit kegiatan mahasiswa, yang sama-sama harus di subsidi keberadaannya dari dana uang kemahasiswaan. dan sama-sama harus dapat uang dari kemahasiswaan kampus.
Lalu dari beberap UKM itu ada yang memang berbakat dalam hal ngomong dan membuat anggaran, sehingga sampek beli pembersih kuping aja di anggarin, (anggap aja gitu, saking detail dan saking semua di anggarinnya itu). Ada juga sebagian yang tidak vocal ngomong, dan tidak ahli buat anggaran, bahkan nganggarinnya hanya dasar-dasar aja dan itu juga tidak banyak.
Hmmm, lalu untuk bisa mencairkan anggaran itu, perlu adanya rapat DPM, dewan perwakilan mahasiswa, atau kalau dalam negara itu di sebut dengan DPR kali ya, karena memang dalam negara, mentri bisa nyairin duit kalau di sepakati oleh DPR, yang sehingga tak sedikit yang kongkalikong dan terjadilah korupsi berjamaah seperti kasus EKTP.
Hmm lanjut, dari kecemburuan itulah bisa menimbulkan distrust antara satu dengan yang lain, atau bisa juga timbul keinginan untuk bisa seperti itu juga. #Paham kan? Kalau belum gini:
Semisal kamu masuk kedalam dunia DPR, lalu dintara dari beberapa ratus DPR itu ada yang bermain, kita tahu, tapi kita tidak bisa bermain juga, maka kita bisa jadi akan tergiur untuk ikut bermain juga.
Maka tak jarang orang bilang, kalau mau benar-benar bersih ya ulang dari awal dan perbaiki sebaik dan sebagus mungkin dan perjelas sistem reward and punishmentnya. Hmmm
Gitu, lalu tujuan tulisan ini apa?
Tujuannya sekedar bercerita kalau dulu sewaktu jadi presiden pernah terjadi semacam itu, (dalam ranah kecil).
Ala kulli hal, itulah kehidupan, tak sedikit memang permainan-permainan dan kelucuan yang kadang hati kecil kita tersenyum, tapi apalah daya. Eh kok tersenyum sie, ingkar maksudnya.
Doain Bilal ya, semoga bisa punya perusahaan besar yang mampu memberikan kenyamanan kepada banyak karyawannya dan kesejahtraan. Amin
BACA JUGA
Tahun Politik Tahun Yang Membahagiakan : KLIK HERE
M. Albilaluddin al-Banjari, SH
CEO BilalGrup, Motivator, Entrepreneur
Hp, Wa, Sms : 0858-558-321-66,
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter: @malbilaluddin1
IG: Bilal Grup, BBM: D74953C2,
ID Youtobe : M. AlbilaluddinID
Blog: bilalgrup.blogspot.com
No comments:
Post a Comment