Pages

Sunday, June 22, 2014

Teman, Teman Akrab, Teman Biasa, dan Teman Luar Biasa

            Sejak dulu, Bilal gak pernah merasa punya teman dekat yang amat dekat dengan Bilal dan mengerti segalanya tentang Bilal. Adakalanya kala Bilal berteman dengan orang lain, orang lain yang gak cocok dengan Bilal dan kadang juga Bilal yang gak cocok dengan orang itu.
            Teman dekat dalam pandanga Bilal, adalah teman yang mengerti dan paham seluk beluk Bilal dan bisa mengerti apa yang sedang terjadi pada Bilal dan orang itu peduli dengan apa yang terjadi pada Bilal. Jadi selain tahu, dia juga mengerti, selain mengerti dia juga peduli dengan Bilal. Dan sepanjang Hidup Bilal, masih belum menemukan orang yang seperti itu. Entah karena terlalu tinggi keinginanku atau memang masih belum ada orang yang semacam itu. Atau menunggu Tuhan  mengirimkan malaikata dahulu baru ada orang yang semacam itu. Entahlah hehehe

            Dalam perjalan hidup Bilal, ada teman Bilal yang suka mengajari Bilal dalam hal pelajaran, dia mengeri dan cocok dengan Bilal dalam cara ia belajar dan mengerti tentang sisi belajarnya Bilal, tapi ia kurang begitu peduli dengan sisi lain dari Bilal.
            Ada teman Bilal yang mengerti tentang sisi “Rasa” yang terjadi pada Bilal, sehingga ia sering memberikan masukan dan arahan mengenai rasa yang bergejolak dalam benak Bilal, tapi dalam sisi yang lain ia kurang begitu cocok dalam pandangan Bilal. Dan diapun juga merasa tidak cocok dengan sisi Bilal yang lain.
            Ada yang cerdas dan bisa mengarahkan Bilal, tapi Bilal tidak merasa cocok dengan gaya hidup dan cara ia bergaul dengan orang lain. Entah kenapa, padahal itu adalah hak dia untuk bergaul sekehendak dia, tapi entah kenapa Bilal gak suka aja dengan gaya dia hidup.
            Ada yang sok pengertian dan memahami Bilal, tapi kadangpula dia membuat Bilal sakit hati dengan cara dan kehidupannya.
            Ada yang tidak berteman dengan Bilal, tapi gak canggung dan biasa jika ngobrol dengan Bilal.
            Ada juga yang jika bertemu dengan dia, bawaannya ingin selalu ingin melakukan dosa, entah karena apa. Yang jelas dia manusia biasa dan sama dengan yang lain, mungkin dengan gaya hidup dan cara dia memperlakukan dirinya itulah yang membuat Bilal semacam itu. Hehehe
            Ya berwarna warni teman Bilal,
            Bilal berpandangan kenapa Bilal masih belum memiliki teman yang benar-benar mengerti Bilal dari seluruh sisi yang dia punya. Ia memiliki pandangan, memiliki cara hidup, memiliki cara berfikir dan memiliki kesibukan yang kadang tidak bisa di paham oleh orang lain yang tak seirama dengan dia. Ya begitulah Bilal. Tapi yang jelas dan yang pasti, Bilal itu orang baik, tapi kadang lebih nampak kurang ajarnya. Heheh
            Ya, mengenai teman, kenapa harus berteman dan kenapa harus hidup dengan pertemanan?  Yang jelas disanalah arti kehidupan yang sesungguhnya. Karena tanpa adanya pertemanan kita akan kesulitan dan ricuh dalam mengatur dan menjalani kehidupan. Itulah esensi dari mahluk sosial itu sendiri.
            Yang jelas dan yang pasti. Ya begitulah Bilal, ia berteman dengan orang yang cocok dan memiliki alur berfikir yang juga cocok degnannya, memiliki kehebatan yang lebih darinya sehingga ia bisa belajar banyak.
            Oke, itulah teman dalam pandangan Bilal, dan dengan siapa kita berteman, dengan hal itu pulalah kita akan menjalani hidup kelak.

Salam dari pojok Azzikra.

No comments:

Post a Comment