Sejak
dulu, Bilal gak pernah merasa punya teman dekat yang amat dekat dengan Bilal
dan mengerti segalanya tentang Bilal. Adakalanya kala Bilal berteman dengan
orang lain, orang lain yang gak cocok dengan Bilal dan kadang juga Bilal yang
gak cocok dengan orang itu.
Teman
dekat dalam pandanga Bilal, adalah teman yang mengerti dan paham seluk beluk
Bilal dan bisa mengerti apa yang sedang terjadi pada Bilal dan orang itu peduli
dengan apa yang terjadi pada Bilal. Jadi selain tahu, dia juga mengerti, selain
mengerti dia juga peduli dengan Bilal. Dan sepanjang Hidup Bilal, masih belum
menemukan orang yang seperti itu. Entah karena terlalu tinggi keinginanku atau
memang masih belum ada orang yang semacam itu. Atau menunggu Tuhan mengirimkan malaikata dahulu baru ada orang
yang semacam itu. Entahlah hehehe
Dalam
perjalan hidup Bilal, ada teman Bilal yang suka mengajari Bilal dalam hal
pelajaran, dia mengeri dan cocok dengan Bilal dalam cara ia belajar dan
mengerti tentang sisi belajarnya Bilal, tapi ia kurang begitu peduli dengan
sisi lain dari Bilal.
Ada
teman Bilal yang mengerti tentang sisi “Rasa” yang terjadi pada Bilal, sehingga
ia sering memberikan masukan dan arahan mengenai rasa yang bergejolak dalam
benak Bilal, tapi dalam sisi yang lain ia kurang begitu cocok dalam pandangan
Bilal. Dan diapun juga merasa tidak cocok dengan sisi Bilal yang lain.
Ada yang
cerdas dan bisa mengarahkan Bilal, tapi Bilal tidak merasa cocok dengan gaya
hidup dan cara ia bergaul dengan orang lain. Entah kenapa, padahal itu adalah
hak dia untuk bergaul sekehendak dia, tapi entah kenapa Bilal gak suka aja
dengan gaya dia hidup.
Ada yang
sok pengertian dan memahami Bilal, tapi kadangpula dia membuat Bilal sakit hati
dengan cara dan kehidupannya.
Ada yang
tidak berteman dengan Bilal, tapi gak canggung dan biasa jika ngobrol dengan
Bilal.
Ada juga
yang jika bertemu dengan dia, bawaannya ingin selalu ingin melakukan dosa,
entah karena apa. Yang jelas dia manusia biasa dan sama dengan yang lain,
mungkin dengan gaya hidup dan cara dia memperlakukan dirinya itulah yang
membuat Bilal semacam itu. Hehehe
Ya berwarna
warni teman Bilal,
Bilal
berpandangan kenapa Bilal masih belum memiliki teman yang benar-benar mengerti
Bilal dari seluruh sisi yang dia punya. Ia memiliki pandangan, memiliki cara
hidup, memiliki cara berfikir dan memiliki kesibukan yang kadang tidak bisa di
paham oleh orang lain yang tak seirama dengan dia. Ya begitulah Bilal. Tapi yang
jelas dan yang pasti, Bilal itu orang baik, tapi kadang lebih nampak kurang
ajarnya. Heheh
Ya,
mengenai teman, kenapa harus berteman dan kenapa harus hidup dengan
pertemanan? Yang jelas disanalah arti
kehidupan yang sesungguhnya. Karena tanpa adanya pertemanan kita akan kesulitan
dan ricuh dalam mengatur dan menjalani kehidupan. Itulah esensi dari mahluk
sosial itu sendiri.
Yang jelas
dan yang pasti. Ya begitulah Bilal, ia berteman dengan orang yang cocok dan
memiliki alur berfikir yang juga cocok degnannya, memiliki kehebatan yang lebih
darinya sehingga ia bisa belajar banyak.
Oke,
itulah teman dalam pandangan Bilal, dan dengan siapa kita berteman, dengan hal
itu pulalah kita akan menjalani hidup kelak.
Salam dari pojok
Azzikra.
No comments:
Post a Comment