Pages

Saturday, August 2, 2014

Perjalanan Pulang, Rumah, dan sedikit Keseharian dan pemikiran seorang Bilal

Perjalanan Pulang

Ya, lama banget emang aku gak curhat dan gan nulis di sini, jadi kangen, sejak pulang sampai sekarang masih belum terisi, jadi gini, ceritanya.


Pas aku pulang, kan diantar sampai ke tempat biasa, terus pulang, dan sampailah di bandara, pas sampai dibandara dan chek in, ternyata pesawat yang aku tumpangi itu delay, dan sms pemberitahuannya ke nomernya Agus Ghozali teman aku yang sekarang masih jadi kasir BMT dan akan naik pangkat jadi Kepala cabang, ya akhirnya nunggulah aku disana sampai buka puasa.
Sambil nunggu shalat asar, ngaji, dan akhirnya masuk ke ruang tunggu sembari berbuka puasa, yang disediain oleh pihak Bandara.

Setelah buka puasa, shalat magrib, setelah itu ngobrol sama para guru yang utusan dari kabupaten dan kecamatan di Kalimantan selatan yang mengikuti pelatihhan kurikulum 2013, selama 3 hari di puncak katanya, ada yang dari tabalong, ada yang dari rantau ada yang dari pengaron, ya banyaklah.
Kata bapak guru itu, setelah mereka belajar disana, maka merekalah yang mengejarkan disana pada guru guru yang lain. Siplah segitu, doing dulu ya.

Setelah naik pesawat di dan sampai dibanjarmasin, dan lama menunggu barang bawaan, sampai benci banget karena kelamaan nunggu, tapi mau komplen gak tahu kesiapa jadi ya diem aja, jadi kalau ada pembaca yang dari pihak bandara Banjarmasin bisa di sampaikan ke atasa ya, toh walaupun bukan pesawat garuda yang mahal tarifnya, mohon juga kualitasnya di perhatikan. Heheh pakek lion sieh.

Terus sampai disana, di jemput sama paman Muhlis, dan langsung pulang, mampir di taman martapura, beli jagung bakar, enak banget jagung bakarnya, pas minta lagi ternyata paman mau pulang akhirnya gak jadi. Yang jualan itu orang gunung juga, jadi kepikiran untuk di duplikat tuh caranya, kalau di jual di puncak kan betapa mahalnya kalau seenak itu. Jadi sepintas gini, jagung di bakar, terus di iris-iris dan di masukkan kotak, setelah itu di campur ramuan, dan setelah itu dihidangkan, gitu doang sih, cuman ramuannya itu apa aja yang gak paham, pas cerita-cerita sama salah satu paman aku, katanya dia sudah punya tabungan sekitar 50 jutaan, padahal cuman jualan jagung bakar. (waduh kalah saing yang mahasiswa kwkwk).

Terus setelah itu pulang, nginep dirumah Sawwir, sahur disana, terus di jemput sama Babah. Oke.
Kalimantan
Dimulailah hidupku di tanah kelahiranku, aku mulai menghirup udara di tanah kelahiranku, dan langsung di ajak ikut haul di majlis Kiai Ahmad Barmawi di Rantau, sampai duhur, dan sore harinya terus kerumah Mama. Dan buka puasa dan sahur disana.

Terus hari-harinya diisi dengan jalan-jalan dan menghabiskan waktu dengan ngelayap dan melihat-lihat banyak pemandangan di sana sini mengenai penghidupan orang-orang Kalimantan. Bahkan pengen nulis tentang financial orang Kalimantan lebih tepatnya di tanah kelahiranku. Aku rangkum jadi : Yang jadi uang : Karet, Cengkeh, dan Tambang.
Memang setelah dirasa-rasakan emang itulah penghasilan orang-orang Kalimantan pedalaman yang dirasa cepat perputaran ekonominya. Kalau yang selain itu masih dirasa kurang cepat.
Masih banyak potensi yang masih tidak tergali, bahkan ketika bertanya yang punya tambang-tambang di Kalimantan, kebanyakan adalah orang-orang luar, lalu kemana putra desanya? Kemana putra daerahnya? Kemana penduduk kalimantannya? Apa juga di perbodoh sama serti warga sekitar  preport, di tempat nan jauh disana? Entahlah?

Siplah, lanjut, jangan bosen bacanya ya. Hehehe

Terus, maen kemana mana, muter-muter memang masih banyak sekali tanah kosong, masih banyak sekali sisa-sisa tambang yang tak terpakai, masih banyak tempat-tempat yang berpotensi menjadi uang namun masih belum ada yang menjadikannya uang. Ya itulah Kalimantan pedalaman. Masih banyak sector wisata yang tidak tergunakan dengan baik. Ya itulah kalimantanku. Semoga nanti ada yang bisa, termasuk juga aku semoga bisa untuk menggunakan potensi itu. Amin

Terus pas kemaren maen ke rumah bibi Mukjizah di martapura, melihat-lihat properti di sekitar sekumpul, ada yang baru di bangun. Terus owh ya lupa, ada juga sawit, jadi tambang, sawit, cengkeh, sama karet.
Ya itu dulu ya, yang bisa aku ceritakan, nanti bisa cerita-cerita lagi. Oke. Oke. Para pembaca setia baik-baik ya baca blognya Bilal, semoga mendapat banyak barakah dan pengalaman baru, dan yang belum pernah kekalimantan semoga bisa kesini, baik untuk unjuk rasa sisa-sisa tambang, atau untuk melihat-lihat potensi Kalimantan.

Oeh ya, kemaren pengen nulis tentang dampak dari kebijakan pemerintah tentang menjadikannya sekolah madrasah menjadi diniyah, sehingga ada salah satu sekolah SD yang mati dan tidak terawat. Terus pengen nulis tentang : Menanyakan eksistensi PBB dalam pertengkaran Izrail dengan Ghaza. Tapi ya dikira-kira sendiri ya gimana tulisannya. Hehehe habisnya masih belum punya laptop sendiri, ini aja minjam punya kawi (Misrawi) anak Kalimantan yang sekarang kulih di Malang, Jawa Timur.
Oke. Salam sukses, dan semoga duniamu semakin maju dan daerahmu semakin indah dengan pemimpin yang baru.

No comments:

Post a Comment