Pages

Thursday, August 14, 2014

Portal dan lika-lkunya, indza Bilal


Hem, entah karena apa tak sedikit yang menjadikan portal seakan hal yang jamak dan harus serta wajib, 
1. Apa sesungguhnya portal?
2. Apa gunanya poral?
3. Untuk apa portal?
4. Gimana hukumnya portal? (bukan hukum kayak fiqih gitu ya, hehehe),
terus 5. kenapa sieh harus portal?

6. Lalu siapa yang seharusnya ngurus portal?
Dan 7. kewajiban siapa ngeportal?
8. Terus sistemisasinya seperti apa dulu?
9. Lalu apa menjadi kebanggan jika kita (BEM, PROGRES, LDK, KAKAK PEMBINA, ATAU SIAPA KEK GITU), yang mengurus portal?. Heheh #agakkurangajarpertanyaannya heheh
Untuk semua pertanyaan itu Bilal juga masih belum tahu secara pasti. “Ya cari tahu kamu kan ketua BEM”. Hem…..
Sekarang yang  jadi focus tulisan mungkin lebih ke siapa yang ngurus portal? Entah tahun pertama masuk tazkia gak ikut portal karena telat satu bulan, terus pas OSJUR (Ospek Jurusan) juga gak ada karena kita (BASMALAH) adalah kakak kelas semua. Hehe lalu.
Seharusnya siapa? Ceritanya begini. Banyak eh bukan banyak ada dari kakak kelas yang menghimbau agar BEM yang ngurus portal, dan setelah kami rembuk dari pihak Mentri Dalam Negeri yakni saudara Santoso siap, akhirnya kami minta ke Pak Hasan sebagai pihak kepada Matrikulasi untuk mengambil alih dari kakak Pembina, tapi setelah kami sms dan meminta, tidak di ijinkan. Lalu bagaimana? Entah tidak ada tindak lanjutnya, tapi tetap kakak Pembina yang mengurus portal. Jadi BEM gimana? BEM tidak mengurus Ospek karena memang dari pertamanya sudah bentrok dengan MAKRAB BEM (Malam Keakraban BEM), terus sampai sekarang masih di pihak kakak Pembina karena memang tidak ada konfirmasi lagi. Jadi kami dari BEM waktu itu juga sudah melepas dan tidak ikut campur dengan portal, karena memang:
1.       Jujur, apa gunanya buat BEM? (Maaf jika pertanyaannya kasar, karena memang ketika ada himbauan dari kakak kelas dan kami bertanya tentang itu, tidak ada jawaban pasti, namun ada jawaban, ya setidaknya mereka merasa punya kakak kelas. Hanya itu, kami rasa itu tidak begitu ngefeks untuk BEM. Karena memang secara kasat mata BEM gak begitu focus disana. Lalu BEM focus dimana? Entah.
2.      Dan kami dengan bapak wapres juga meras tidak begitu ngeh, karena memang setelah portal mereka tidak menjadi rakyat BEM namun mereka menjadi rakyat BIM yang notabenenya sudah beda pemimpin dan beda kebijakan. (bahkansanter terdengar, BIMM ya BIMM, BEM ya BEM, jadi agak beda gitu, dan nyatanya memang beda) bahkan katanya sulit dari sentul untuk ke matrikulasi, jadi apa efeksnya? Hem…. Pesimis… gak juga. Tapi itulah nyatanya.
3.       Jujur urusan BEM masih banyak, seperti membuat lapangan yang sudah di pinta dari dulu, terus mengurus AC yang hanya di janjikan sama rector, terus teman-teman juga minta area parkir yang beratap sehingga tidak kepanasan, terus ngurus UKM yang sekarang rada-rada berkurang, dan mungkin akan banyak yang terbuang jika tidak mengikuti peraturan yang baru, terus mengenai mahaiswa  yang kupu-kupu, teru mengenai WM yang entah mau bagaimana, terus mengenai akademik yang kadang masih ribet seperti urusan SP, urusan Bayaran, ada yang sudah bayar tapi tidak di anggap bayar, (mungkin karena belum tersistemisasi dengan baik?), terus masalah banyaklah, mengenai ke apatisan mahasiswa dll lah. Banyak kalau di fikir-fikir emang banyak, semoga bisa terselesaikan dengan baik.
4.      Apa lagi ya, hem terus mengenai pertanyaan diatas, selain yang sudah di jawab seharusnya siapa yang menjawab, ya entahlah, siapa yang wajib menjawab? Heheheh
Terus BEM gimana? Terdengar kabar katanya dipasrahin ke mahasiswa, tapi itu entah gimana sistemnya? Atau mereka jemput bola, atau dari matrik gak percaya ke kita? Entahlah, atau ada politik di kampus? Juga entahlah, lalu gimana? Juga entah, di grup WA BEM masih ada urun rembuk.
Jadi Bilal sebagai Presiden gimana menanggapi itu? Ya terserah, asal semua yang diatas terjawab, siapa aja yang melaksanakan, yang penting tujuan dari portal itu tercapai, kan siapa aja yang menjalankan. Kan itu bukan hak BEM, bukan juga kewajiban BEM, tapi entah jika dari atasan ada yang memasrahkan ke BEM kami terima. Cuman waktu kami minta ke atasan tidak di ijinin, ya sudah kami tidak begitu memusingkannya lagi karena memang yang harus di urus di BEM juga masih banyak.
Semoga bisa di mengerti. Jika Bilal salah, mohon di luruskan, karena memang Bilal lahir bukan dari BEM, Bilal bukan orang BEM, Bilal orang Progres dulu, dan kurang mengerti mengenai seluk belum BEM dan PORTAL.
Salam

M. Albilaluddin al-Banjari
Presiden BEM STEI Tazkia 2014-2015

No comments:

Post a Comment