Pages

Wednesday, August 20, 2014

Tiga hari ngelayap, Mimpi dan angan-angan


Ya, selama tiga hari maen, kerumah bibi sih, tapi ya di kota lah kalau di banding dengan rumahku didesa. Ngapain? Ikut paman, ada pamanku mau berbisnis di martapura itu. Jadi dia sudah punya istri dan punya anak satu, dan sekarang sudah mau berbisnis, entah kanapa gak dari dulu berbisnis, dulu sih ikut kerja di tambang, setelah tambangnya macet akhirnya ya berhenti kerjanya.

Jadi di martapura itu bantu-bantu paman itu untuk memperbaiki toko yang mau di pakek untuk jualan. Di martapura rumah siapa? Rumah bibiku juga, saudaranya paman itu. Jadi bibi yang di martapura itu dulunya orang sampit, pas kerusuhan dayak akhirnya dia balik kesini, dan pertamanya juga waktu hidup di desa kesulitan dan tidak begitu netep penghidupannya. Kadang jualan baju, kadang juga jualan alat-alat dapur.
Lalu setelah itu pergi ke martapura itu, berjualan dan membeli tanah disana. Ya akhirnya sekarang ya netep disana dan sudah punya rumah dan tempat untuk berjualan di pasar martapura. Dan di depan rumahnya juga di bangun sebuah toko kecil, ya itu yang mau di tempati sama paman untuk berbisnis. Bisnis apa? Yang tergambar adalah menjual es degan, ada juga pandangan jual bensin, jual stiker sepeda motor, ada juga pandangan untuk setrum accu, dan macam-macam pandanganlah mengenai tempat itu.
Owh, ya suami bibi mukjizah itu orang Madura yang ke sampit dan berbisnis disana, namun karena tragedy dayak, akhirnya terdamparlah disana. Tapi menurut cerita bibiku, semua teman-teman paman itu sukses semua. Banyaklah cerita-cerita beliau dan ide ide beliau tentang bisnis. Ya macam-macamlah idenya.
Owh ya, paman-pamanku itu ada dua orang yang kelihatan sukses, yang lain gak begitu, tapi mungkin masih proses sih, semoga aja cepat sukses semua. Tapi aku juga masih pusing gimana aku menjalankan bisnis yang besar. Rasanya udah bosen bisnis yang kecil-kecilan. Kadang Bilal sering bilang “males bisnis kecil-kecilan, hutangnya ada, tapi bisnisnya gak keliatan, suksesnya juga gak  keliatan. Tapi ya entahlah mau gimana lagi. Tapi yang jelas Bilal akan berusah untuk menjadi besar dan terus besar menjadi triliuner. Dan sekaranglah waktunya Bilal belajar.
Kadan kalau ingat buku Si anak Singkong, malu banget rasanya. Chairul Tanjung itu, umur 22 tahun sudah punya banyak pabrik dan perusahaan. Yah, semoga ini adalah titik start Bilal untuk berbisnis Besar. Amin.
Owh ya, terus tadi malam, Malam rabu 20 Agustus baru pulang, dan sekarang sudah sampek dirumah.  Ya begitulah. Bilal itu orang desa, karena nakal itulah mungkin bisa sampek ke Bogor Jawa Barat. Anak yang kata salah satu paman dan bibinya di Madura gak bakal bisa kuliah kalau gak ikut paket B sama paket C, dan itupun harus nunggu 6 tahun.  Tapi karena Tuhan maha dalam segala-galanya, jadi semuanya menjadi lancar. Dulu waktu di Tanya mau kemana setelah lulus SD, Bilal bilang mau ke Jakarta, toh walaupun gak pernah tahu warnanya Jakarta. Sekarang sudah bosen dengan Jakarta heheeh. Mang “DREAM, MIMPI, ANGAN-ANGAN, CITA-CITA” itu sungguh akan menjadi kenyataan. Oleh karenanya bermimpi dan bercita-citalah setinggi mungkin dan berusahalah untuk mendapatkannya.
Owh, ya kalau pagi Rabu sama pagi Ahad gantiin orang tua ngajar fiqih di salah satu Tsanawiyah diKalimantan.
Kalau gak gitu, ya santai-santai sama bermimpi, serta mencari jalan untuk mewujudkan mimpi, utamanya yang terbayang, mengurus dan membesarkan madrasah kecil di dekat rumahku untuk menjadi sebuah pondok pesantren kecil yang damai, tenang, dan menghasilkan out put yang professional dan hebat-hebat. Amin.
Ya udah bantu doain aja ya. Hehehe.
Owh ya tentang Balik ke Bogor, masih mau ke Madura dulu, terus yang pasti tanggal 12 harus ke Bogor. Terus setelah itu sibuk dengan mengurus Bisnis, mengurus BEM, mengurus organisasi yang lain. 

No comments:

Post a Comment