Pages

Thursday, August 21, 2014

Makrab (Malam Keakraban) BEM STEI Tazkia, tanpa Presma: ????


Ya, ini mungkin kesalahan pertama dan kekurangan ajaran juga, karena apa yang di agendakan ternyata Bilalnya lupa. Dan bilal sudah membuat jadwal sendiri untuk berangkat dan pulang ke Bogor.  Yakni ke Madura dulu, baru berangkat ke bogor pada tanggal 12, sedang makrab itu tanggal 8 september, jadi harus gimana. Entah.

Terus bagaimana Makrab, makrab itu akan di laksanakan pada tanggal 8 di puncak, untuk perkenalan dan membahas tentang program-program yang akan di laksanakkan. Dan yang lain.
Memang Bilal itu kalau membuat sesuatu sering lupa dan tidak ingatan, dan sukanya cepet-cepet semua.  Ya gitulah Bilal, jadi harus giman? Ya jalani dan terus berjalan. Jadi Bilal gimana? Ya gak gimana-gimana. Terus berjalan dan berjalanlah sesuai dengan apa yang di programkan.
Tujuan makrab:
1.       Memperkenalkan mentri
Jadi para mentri biar lebih mengenal antara satu dengan yang lain. Biar saling nyaman dalam melakukan semua kegiatan. Saling mengetahui sisi masing-masing antara satu dengan yang lain. Saling mengetahui karakter masing-masing, sehingga dengan itu akan berjalan BEM dengan baik dan bagus, dan saling nyaman antara satu dengan yang lain.
2.      Membicarakan tetang program ke depan.
Lalu apa aja programnya? Semuanya sudah ada di Mentri masing-masing, juga mengenai yang lain. Masih banyaklah dari mentri-mentri itu. Yang pada intinya yang di minta cuman: 1. Skala Kampus, 2. Skala Internasional.
Kalau skala kampus, ya gimana sekiranya semua mahasiswa tahu kalau BEM punya kegiatan ini  dan itu, sedang skala internasional ini yang juga masih belum punya pandangan pasti akan seperti apa.
Tapi yang jelas, mudah-mudah susah. Memang Bilal sebagai presma terlalu bermimpi tinggi, sedang mereka yang di BEM bermacam-macam, ada yang berfikir kecil, ada yang berfikir setengah-setengah, ada yang berfikir tinggi. Jadi untuk menyatukan itu yang repot.
Memang jika tidak terbiasa bermimpi, bermimpi itu akan menjadi hal yang gila, dan gak masuk akal. Tapi bagi yang mengerti arti dari MIMPI insyaallah semua akan terasa ringan.
Terus, gimana makrabnya?  makrabnya ya tetep jalan. Gimana portal? Portalnya juga tetep jalan, siapa yang handle? Entah. Tapi kata pak hasan akan di pegang sama Pembina. Tapi entah apa ada perubahan lagi atau gak juga gak tahu.
Lalu gimana dengan pembahasan mengenai program? Semua program juga terbahasa dengan baik. Cuman ya gitulah, macem-macem, ada yang di bahas ada yang gak, ada yang gak cukup waktunya ada yang………….. ya macam-macamlah. Ya memang begitulah organisasi.
Lalu akan gimana dengan program itu? Ya di jalanin, di rembuk. Dan sebisa mungkin jangan cuman habis di rembukan dan rapat. Karena memang jika program itu cuman di rapatin tidak akan memberikan dampat apa-apa. Baru jika di jalanin disitulah yang akan memberikan dampak. #bukan berarti gak suka rapat. Tapi jangan habiskan waktu untuk rapat. #bukan berlatih ngomong aja yang penting, berlatih mengerjakan juga penting. Sehingga nanti keluar dari BEM mendapatkan banyak manfaat dan pengalaman. Jika hanya belajar ngomong dan rapat. Mungkin bisa ikut organisasi yang khusus untuk itu.
#rapat dan belajar retorika penting, cuman yang lebih penting adalah yang Nampak dan keihatan hasilnya.
Terus gimana dengan program PRESMA? Proker presma udah di kirim ke email bapak Wapres, entah sudah di buka apa belum juga masih belum tahu.
Terus siapa yang akan mengurus jika presmanya tidak ikut?. Ya bapak wapres.
#kembali ku katakan inilah kekurangan ajaran Bilal. Jadi Bilal itu sering tidak ikut acara, tapi suka membaut acara. Tapi Alhamdulillah bapak Wapresnya HEBAT dan bisa menghandle semua.
Mengenai wapres ILHAM IMAMUL MUTTAQIN, itu anak tunggal, jadi perjuangan untuk menjalankan sebuah program itu tinggi karena memang sudah terbiasa dengan mandiri, yakni mandiri tanpa saudara hehehe.
Jadi presma gimana kamu itu Bilal? Presma gak bertanggung jawab? Presma gak peduli? Presma gak ada gunanya? Presma yang mau enaknya saja? Presma yang bla bla blab la bla…. : itulah mungkin yang akan terdengar atau terbaca atau terngiang atau terbesit di dalam hati. Tapi ya itulah Bilal semoga bisa mengambil hikmah dari jadi PRESMA-nya Bilal.
Mang apa HIKMAHNYA? Ya entah… coba aja fikir sendiri. Paling tidak ya memikirkan dan merasakan jadi presiden. Sehingga akan menjadi pengalaman dan kelak akan siap jadi presiden.
Terus step-step MAKRAB itu gimana?
Yang jelas karena itu di villa. Ya yang 1. Sewa villa. Tapi karena villanya punya bapak wapres jadi gak haru sewa hehehe. Yang ke 2. Berangkat kesana. 3 disana perkenalan terus ke 4 membahasa proker satu tahun. Setelah itu ya 5 Pulang. Hehehe. Intinya gitu. Terus pakek mobil siapa? Gimana kesnanya?
Mobil siapa? Bisa pakek punya Bapak wapres, atau punya sekretaris Bunda Rifka Mustafida, atau pakai punya Mentri Penelitian yakni Caca Amisepti. Atau pakek punya Tazkia. Karena tazkia punya 2 mobil yang bisa di pakek, atau pakek punya masjid Andalusia. Andalusia punya 2 mobil yang bisa di pakek. Terus bisa juga pakek punya TK Global. TK Global Tazkia punya 2 mobil atau kalau gak sewa sama Maisarah Raihan, karena tantenya ada yang punya Rental. Ya itu masalah mobil.
Kalau masalah makan disana, bisa bawa atau gimana? Yang jelas itu sudah ada budgetnya semua. Semoga lancar.
Terus, ya udah itu aja. Kalau semisal ada yang perlu di putuskan, kembalikan pada 2 hal yang sering di sebut.1. Skala Kampus 2. Skala Internasional.
Oke. Selamat ya untuk semua BPH. 1.  Presma: M. Albilaluddin al-Banjari (gak hadir). 2. Wapresma : Ilham Imamul Muttaqin (Hadir), 3. Sekretaris Umum: Rifka Mustafida (………), 4. Sekretaris satu : Nadia (…….) (ya…. Ini penggantinya Dira, karena Dira memilih untuk menjadi mentri Badan Usaha BEM, karena memang pada tahun lalu dia berada disana juga. 5. Bendara Umum: Elvira Dwi Kurnia (…….) terus 6. Bendahara satu: Siti Irsalina Maimunah (……..). ya itulah BPH. Pengurus Harian BEM.
#tidak ada satupun perbuatan baik yang tidak di lihat dan dinilai oleh Allah swt.
Salam

M. Albilaluddin al-Banjari
Presiden BEM STEI TAZKIA

No comments:

Post a Comment