Pages

Friday, September 12, 2014

Perjalanan Surabaya-Jakarta dan Kejenuhannya 12 September 2014


Manusia, yang namanya manusia pasti memiliki titik jenuh dan titik bosan, dimana kala telah sampai pada titik tersebut manusia akan merasakan bosan dan jenuh yang tidak ketulungan.
Begini ceritanya, setelah dari Madura Bilal berangkat ke Pasuruan tepatnya ke Pondok Pesantren Sidogiri, di Sidogiri Bilal berencana untuk:

1. Kepesarean,
2. Ke Dalem Kiai,
3. Ketemu Pak Salam (Alumni Tazkia juga yang sekarang menjadi Kepala Cabang BPRS UMMU Bangil,
4. Ketemu Bapak Sekretaris Umum Pondok Pesantren, jadi waktu ke kantor beliau gak ada, dan beliau ada di kantor pusat BMT sidogiri.
5. Ketemu Pak Ilham Wahyudi yang juga alumni Tazkia.  Juga bermain dengan teman-teman pondok yang masih ada, dan acara yang lain adalah berkunjung ketempat tugas.
Oke setelah semua selesai, berangkatlah ke Stasiun Pasar Turi, untuk segera berangkat ke Jakarta.
Setelah menunggu kereta, sampailah juga kedatangan kereta dan mulailah naik, dimulai dengan mencari tempat duduk dan duduklah sesuai dengan nomer yang telah di tentukan dari sananya.
Terus membaca buku, kereta terus berjalan, baca buku udah mulai bosen, mata sudah mulai gak rela dengan kengantukannya.
Yah, dimulai yang namanya jenuh dan bosen, tidur hanya bisa dengan duduk dan tidak bisa tidur dengan cara yang lain, karena semua tempat penuh dengan penumpang masing-masing. Terus ngajak teman untuk ngobrol kalau bukan orang-orang yang peduli mereka tidak akan mau ngobrol, bahkan kadang kalau toh pun sama teman kalau temannya lebih suka tidur duduk, jadi kitalah yang jenuh.
Lalu apa yang di lakukan Bilal? 1. Nelpon, 2. Maen Tab, 3. Maen Laptop, ya toh walaupun gak benar-beanr bisa menghilangkan jenuh tapi setidaknya semakin berkurang jenuhnya.
Ya itulah titik jenuh, oleh karenanya, jangan sampai titik jenuh itu merusak semua rencana yang telah kita atur dan telah kita setting dengan baik. Ok
Kursi Kereta
Perjalanan Surabaya Jakarta


No comments:

Post a Comment