Pages

Monday, November 10, 2014

Bilal hari Senin 10 November 2014

Hem… ya baru aja terbangun dan melihat jam sudah jam 2 an. Hari ini adalah hari senin, dan ini adalah malam selasa tanggal 12 dan besok adalah hari wisuda.
Sekarang Bilal mau cerita tentang kehidupan sehari dan jadwal yang seharusnya di tulis di note kecil sisa punya ishaq.
Hari ini: ngambil motor, ngambil uang, ke Jakarta, menjual dispenser.
Itu yang di tulis, ke Jakarta rencanya mau ketemu pihak ACT untuk mengadakan penulisan bersama, cuman gak jadi, hanya via telpon jadinya. Terus ngambil motor, ya ngambil motor itu ke kampus karena motornya di tinggal di kampus karena kehujanan,  dan kemaren itu pulangnya sama sekretaris pakek mobil.

Terus ngambil uang itu, ngambil uang kiriman dari pondok. Kan di kirim dari pondok tuh, jadi di ambil, biasanya tanggal 5 tiap bulannya tapi entah kenapa sekarang jadi tanggal 10. Tapi Alhamdulillah lah sudah di kirim hehe.
Oke terus kembali ke cerita yang tadi.
Jadi tadi pagi itu setelah ngambil motor, bilal ngambil duit itu ke rumahnya Yuda di Azzikra. 
Owh ya, sekarang Bilal udah gak di Azzikra lagi, udah pindah, udah di tempat lain, sekarang masih tinggal sama Arbi, rencananya mau tinggal di GSMI di Dramaga. Tapi masih on proses dan belum kesana.
Oke lanjut, cerita tadi itu, pagi Bilal sama teman-teman BEM ke AKA, Kampus AKA Analisa Kimia Analis atau apalah gitu lupa hehe. Untuk nganter ngundang jadi pembicara di salah satu kementrian di BEM. Bertemu dengan Ketua BEMnya juga, terus bertemu dengan bagian penulis majalah online dan madding-mading yang disitu di sebut Jurnalika. Ya kalau di kampus kita ya MADINA PERSnya gitu.
Terus itu sampek duhur. Setelah dari sana kemana katamu. Ini adalah pengalaman pertama BIlal seumur hidup, kemana menurutmu? Ini belum pernah di lakuin Bilal selama Bilal hidup, dan ini belum pernah juga di lakukan selama Bilal disentul selama Bilal jadi ketua dll lah. Pokoknya gak pernah. Dan baru tadi itu yang pernah. Itupun karena di ajak sama Bapak Wapres, Mentri KOMINFO dan teman-teman.
Kemana ayo? Tahu gak kemana? Gak tahuh ya udah Bilal jawab aja ya….
Bilal belum pernah yang namanya masuk ke bioskop 21, Kenapa Bilal belum pernah?
1.      Dari dulu itu dari pondok gak boleh ke Bioskop.
2.     Gak penting banget ya, kalau cuman untuk nonton film harus ngeluarin duit, efek Bilal juga gak begitu suka Film.
3.      Karena memang gak banget gitu lah bagi Bilal.
4.     Ngabis-ngabisin waktu. Mending kan nulis di sini kan, bisa di baca sama kamu.
5.      Ya entahlah, pokoknya gak deh gitu.
Terus setelah kesana gimana. Ya gak gimana-gimana sama aja kayak nonton ke GBK gitu, serunya apa? Gak ada serunya heheh.
Yang di lihat disana itu, banyak anak-anak SMP, SMA yang pulang sekolah sama pacarnya nontok ke bioskop, Sama temannya ke bioskop. Hem…. Jadi makanya gak salah lah kalau semakin hari data cewek yang gak perawan itu semakin bertambah.
Ya kan tiap hari di tunjukin kalau, ciuman itu biasa, tidur bareng itu biasa, dll itu biasa. Itu disuguhkan oleh BIOSKOP itu. Apalagi kalau filmnya gak panas.
Ya mungkin kalau cuman satu tahun satu kali, liat orang ciuman itu gak begjtu ngefek buat yang ngelihat tapi kalau udah tiap hari gitu, ya kan lama-lama tergoda juga imannya. Hehehe
Entahlah, akhirnya perlu di pertanyakan masa depan Indonesia ini akan seperti apa?
Gak salah sieh emang ke bioskop, tapi bok yo jangan sering-sering gitu.
Ya udahlah, gak begitu penting juga sieh aslinya, tapi bagi para pemimpin bangsa perlu di perhatikan juga itu.
Oke, selesai, terus kita shalat asar di mall itu juga, eh, kalau tadi di suguhkan bioskop yang bagus, karpetnya bagus, masuknya bayar, tempat duduknya enak, karpetnya bersih.
Tapi pas ke mushallanya, mushallanya jauh, ada di lantai bawah, tempat wuduknya jelek, karpetnya udah jelek dan gak terawat lagi. Yang pada intinya itu sangat bertentanganlah dengan yang bioskop tadi. Kalau di bioskop banyak anak muda mudinya, anak SMP, SMAnya di mushalla orangnya tua-tua.
Entahlah, tapi itu adalah sebuah pemandangan miris yang harusnya menyayat hati para pemimpin yang memberikan izin pembangunan mall itu sendiri.
Itu di Bogor ya, bukan di Jakarta atau dimana. Entah kalau di mall-mall yang selain itu.

Oke, setelah shalat, langsung berangkat pulang, dan ketemuan dengan orang hebat yang juga salah satu pengurus dari Tazkia Group.
Setelah ketemu Beliau di jalan, teman-teman yang lain gak mau di ajak untuk ikut kerumahnya. Akhirnya Bilal pindah mobil, dari mobil wapresma pindah ke mobil beliau.
Dari mobil wapres pindah ke mobil Direktur. Hem…. Heheh
Oke, setelah itu berangkatlah kita ke perumahan elit, yang menurut cerita beliau itu adalah perumahan elit pertama. Cuman karena akses tol nya lebih dulu Sentl city, akhirnya yang mashur duluan itu sentul city.
Oke, setelah itu sampek kesana.
Masuk kerumah beliau.
Gede bingit rumahnya ya, untuk ukuran Bilal yang orang desa, yang biasanya hidup dan bermain-main disawah dan di ladang. Tapi emang gede sieh dan semua orang yang kesana pasti bilang kalau itu gede dan bagus. Lantai 2 ada kolam ikannya, ada ruang tamunya, ada ruang mettingnya, banyaklah. Yang pada intinya rumah itu mewah. Bahkan menurut beliau priseden SBY pernah masuk ke sana. Waktu maen golf didekat komplek perumahan itu.
oke, setelah itu shalat magrib, eh sebelum shalat itu makan dulu, terus shalat setelah shalat cerita-cerita tentang perjalanan hidup beliau. (coba hpnya gak lowbet kan bisa di rekam heheh). Terus habis itu mandi. Setelah mandi, sambil nyoba nyambung dari laptop ke tv besar itu, sambil bercerita kembali. (ceritanya nanti di edisi khusus ya).
Terus setelah itu pulang, dan setelah pulang, nyampeklah di rumah kontrakan teman ini. Heheh
Dari BIOSKOP, kerumah BESAR milik direktur, Kembali lagi ke kontrakan heeh. Itulah kalau gak punya sendiri.

Hem… itu juga yang bilal bilang ke mama, waktu tadi nelpon. Jadi apapun itu kalau bukan milik sendiri ya ujung-ujungnya juga hilang, begitupun dengan jabatan dll lah, milik sendiripun juga ujung-ujungnya hilang.
Terus beliau direktur juga bilang, jabatan setinggi apapun itu akan hilang, beda kalau jadi investor, kalau jadi investor ya gak hilang terkecuali sahamnya di ambil. Dan kalau kita matipun investasi itu bisa di teruskan dan di wariskan sama anak-anak kita.
Oke, itulah cerita Bilal hari ini
Semoga Ada manfaatnya.

 M. Albilaluddin al-Banjari
Presiden Mahasiswa STEI Tazkia 2014-2015
Hp: 0858-558-321-66, 
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter: @malbilaluddin1
IG: bilalgrup, BBM: 73DDB880, 
FB: Muhammad Albilaluddin al-Banjari, 
Blog: bilalgrup.blogspot.com


No comments:

Post a Comment