Foto-foto jalan-jalan Bilal
2. Yang waktu maju ke depan panggung [disini]
3. Ini yang di pemandian Cibinong [disini]
Ditulis di Desa
Ciherang, Kec Pacet, Kab: Cianjur, Jawa Barat.
Ya sekarang sampek 2
hari 2 malam kedepan akan berada disini bersama dengan teman-teman BEM REMA
STEI Tazkia. Untuk makrab dan menghilangkan penat dan jenuh-jenuh di kampus
sebelum kembali mengulangi kesibukan di kampus. Sesuai cerita yang kemaren
[disini]
Ngapain aja? Tadi jam
9 an kita sampek kesini, terus setelah shalat duhur berangkat ke Gunung Gede
yang itu adalah milik Arifin Panigoro. Dan ceritanya itu juga nyambung dengan
Baret Merahnya Yayasan Pak Soeharto. Hehe
Terus
ceritanya, setelah dari Pemandian kemaren langsung ke sentul, sore Selasa itu
Rapat, terus Malam Rabu nginep di rumah Rohim, dan paginya berangkat. Di dalam
perjalanan ada 3 mobil, ada yang pakek motor sekitar 7 an motor, dan di susul
satu mobil setelah duhurnya.
Di
perjalanan itu Bilal terbesit judul di atas itu “Suka Jalan-Jalan, Harus Punya
Mesin Uang”. Karena memang biasanya kalau jalan-jalan pasti Bilal matanya
celingak celinguk ngeliat sekeliling dan merhatiin apa yanga da disekitar jalan
tersebut. Kadang ngeliat toko, ruko, warteg, bis wisata, ekspator, buldoser, property,
kebun teh, kebun-kebun, hotel, tempat maen golf, permainan, pemandian, jalan
tol, dll lah, dan dalam pandangan Bilal itu adalah MESIN UANG, bagi mereka yang
punya.
Bilal
terpikir, toh walaupun ownernya itu sedang di luar negeri, tapi hitungan waktu
mereka itu tetap menghasilkan uang dan memiliki pemasukan. Tetap ada casflow
yang muter. Tetep ada hitungannya. Jadi ownernya jalan-jalan tapi bisnisnya
tetap jalan dan gede dan hebat serta isa mensukseskan banyak hal.
Gitu
yang terpikir dalam benak Bilal. Lalu pertanyaannya kalau sudah terpikir, apa
yang akan Bilal lakukan? Ya seyogyanya mulai untuk membangun dan mendirikan
mesin-mesin uang itu sehingga kalau Bilal jalan-jalan mesin uang itu tetap
berputar dan menghasilkan uang untuk Bilal.
Lalu
gimana caranya? Inilah yang kadang membedakan orang yang benar-benar dengan
orang yang hanya ingin saja, cotntohnya tuh ya, cerita ust ditempat Bilal
ngajar itu. Susah awalnya, hanya jualan bakso, tapi bertekad menghidupi santri
dan mengurus dan mengajarkan serta berdakwah untuk agama islam. Awal-awalnya
gak bisa kemana-mana focus membesarkan dan mengurus system dari pondok
pesantrennya itu. Namun akhirnya toh walaupun ust itu sering keluar dan
mengurus banyak hal di luar pondoknya tetap jalan dan tetap mantap. Namun cerita
perjuangannya itu yang perih dan menyedihkan.
Jadi
untuk bisa sampek pada judul itu, ya harus siap sakit dulu, harus siap di hina,
di caci, di terlantarkan, tidak diperdulikan, tidak di hormati, tidak di respon
dan lain sebagainya.
Ala
kulli hal, semua itu bisa dengan kekuatan Tuhan dan Kehebatan Tuhan. Yakin deh…
pasati akan ada masa di mana kita merasakan semua hal yang kita inginkan. Allah
maha dalam segala-galanya.
Untuk
foto-foto tadi di Gunung Gede masih belum ya, masih di hpnya Elvira, tar
insyallah ya kalau udah di send, bakal di upload.
Terimaksih telah
nyempatin baca, dan semoga bermanfaat.
M. Albilaluddin al-Banjari
Presiden Mahasiswa STEI Tazkia 2014-2015
Hp: 0858-558-321-66,
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter: @malbilaluddin1
IG: Bilal Grup, BBM: 5281cb04,
ID Youtobe : M. AlbilaluddinID
No comments:
Post a Comment