Pages

2 kali ganti ban, di hari yang sama, menyebalkan sieh gak juga, cuman kesel dikit hehehe

Monday, June 23, 2014
Mengenaskan, gak juga sieh, biasa aja, cuman pengalaman ini sulit untuk di kenang dan males rasanya untuk mengenangnya, cuman sebagai bentuk pelajaran aku tulis dan sebagai bentuk kenangan yang bisa di ambil pelajaran dari hal tersebut.
Jadi gini ceritanya, kemarena sepda motorku tukeran sama kakak kelas angkatan aku yang akan magang di Jakarta, karena Plat motornya udah telat pajak jadi dia ngajak tukeran dan akupun mengiyakan karena memang aku juga tidak begitu butuh dengan semua itu.

Di tukerlah motorku, dia bawa motorku dan aku bawa motornya, tadi pagi 22 Juni 2014 pas Bilal akan berangkat ke kampus untuk ikut kumpul dengan panitia Ramadhanku Ceria, namun pas di tanjakan menuju kampus tubleslah ban itu, dan karena tidak ada tukang tambal ban yang buka, akhirnya dibwalah motor itu tanpa di perhatikan kebocorannya, di tanyakan sama orang “Loh kok miring-miring gitu jalannya? “Bocor pak”. Jawabku.
Akhirnya Bilal langsung ke kampus dan mengikuti rangakian acara dan rangkain kegiatan yang di jadwal Bilal hari itu, yang diantaranya mengurusi SP, namun setelah tahu ternyata dosennya tetap yang tahun lalu akhirnya jadi mikir dua kali untuk mengambil SP, habisnya kepikiran, gimana kalau gaya ngajar dan kebiasaan dosennya tetep seperti yang dulu, bisa gak lulus lagi aku. Akhirnya rencana ngurus SP di skip dulu selain masukknya juga masih lama.
Ngurus SP, Ngambil Buku di tazkia Book, mengurus kantor BEM,  mengurus pelajaran untuk ramadhanku ceria, beli beras, dll lah, jadwalku untuk hari ini.
Oke, lanjut cerita tublesnya ban motor.
Setelah di tambal, akupun pulang dan dirumah telah ada kakak kelas itu untuk mengambil motornya untuk di service dan menghidupkan pajaknya. Akhirnya di tukerlah lagi motor itu.
Dan ternyata setelah di tuker, malamnya pas aku pakai untuk membeli beras dan rencana potong rambut, ternyata tubles lagi bannya. Minjamlah punya Nur Muflihah Azizah, teman kelas, sekaligus Sekretaris MUM.  Makasih ya Nur. Ehhe aku manggilnya Nur, tapi anak-anak manggilnya Jijut, menurutku di panggil kayak gitu kan gak ada artinya, mending Nur lebih bagus dan ada artinya, tapi entah dia sukanya dipanggil apa aku juga gak tahu. Intinya makasih pinjama motornya hehehhe.
Dan setelah di bawa ke bengkel ban itu tidak bisa di tambal, akhirnya belilah yang baru. 2 kali tubles, yang pertama gak bisa di tambal, harus beli, dan yang keduapun juga gak bisa di tambal dan harus beli, padalah ban dalam yang kedua itu baru beli.
Yah, memang tuhan selalu memberi ujian, eh ujian apa bala ya? Gak paham lah, yang jelas bannya sudah di perbaiki, ban dalamnya di belikan, dan ban luarnya menggunakan punya kang Faisal dan itupun juga masih belum bilang ke orangnya. Hehehe
Dah gara-gara hal ini, Bilal jadi gak bisa ngumpul setelah magrib untuk mengobrolkan besok hari. Maaf ya pak wapres. Heheh
Sungguh ujian kesabaran itu bisa datang kapan dan dimana aja, dan tanpa pandang bulu, sedang dalam posisi apakah kita?
Semoga ini, hal baik dan semoga bermanfaat untuk masa depan aku.

Pelajarannya, usahakan beli sesuatu yang benar-benar bagus kualitasnya, dan belilah yang benar-benar di butuhkan. Itu oke. Makasih. 

No comments:

Post a Comment