Malam ini, 19 Oktober 2014, pengen tidur sieh, dari tadi
laptop udah di matikan. Tapi liat status
BBM banyak yang nulis tentang presiden baru, Bilal jadi tergugah juga untuk
bersumbangsi untuk menulis.
Namun sebelum kesana, Bilal mau cerita tentang Bilal
selama 2 hari ini. Oke, bisa di loncat sieh kalau gak suka
hehe.
Jadi Sabtu siang tepatnya setelah kuliah Bilal berangkat
ke cikarang setelah mengurusi uang dengan Direktur Bilal Cell, sampai di Pasar
Bersih Cikarang sekitar jam 5 sorean. Terus maen ke DKS, Darul Khidmah
Sidogiri, terus setelah itu maen kerumah Muzayyin lebih tepatnya kontrakan dia.
Maen? Tidur lebih tepatnya, karena yang ngobrol itu Kanda Zuhud dan Kak Muiz
dengan tuan rumah, sedang Bilal tidur. Heheh bukan bertamu tapi malah tidur.
Tapi emang begitulah Bilal, kerumah orang, jika orangnya itu akrab sama Bilal
maka Bilal akan ngambil tikar dan bantal lalu setelah itu tidur-tiduran dan
ngobrol panjang lebar.
Oke, setelah itu, pulang ke BMT Cikarang dan setelah itu
mengurusi untuk pengisian pulsa di tempat yang dulu pernah juga mengisi, cuman
pagi harinya kosong, akhirnya pada siang harinya, dan siang harinya itulah yang
membuat orang bête, kenapa tidak? Wong Bilal nelpon dari sentul katanya masih
bisa untuk mengisi, dan terus setelah sampek kesana, kata embak-embaknya itu
gak bisa.
Oke, setelah itu berangkatlah Bilal sore harinya ke Blog
M, dan disanalah Bilal mengisi saldo baru sebanyak 1 juta. Terus setelah itu
makan siomay dan terus pulang ke Bogor.
Selesai..
Ini
yang tentang Presiden.
Oke, dimulai dengan pemberitahuan bahwa anak stei
tazkia besok ini akan ikut juga untuk unjuk rasa.
Bukan unjuk rasa sieh, tapi menuntut, yang pada dasarnya itu adalah untuk
menuntut 7 hal yang sudah di masak dengan rapi.
Cuman entah kenapa ya Bilal juga belum dapat fellnya,
soalnya gini, Bilal itu kadang masih ngerasa gini,
1. Apakah Bapak Jokowi itu akan menandatangani 7
permintaan tersebut terkait pada masa pencalonan kemaren tidak ada yang tanda
tangan? MAKA jawabannya entahlah?
2. Toh walaupun Bilal datang kesana, Bilal juga gak akan
banyak berparisipasi disana, karena memang Bilal itu bukan orang yang suka aksi
dan turn ke jalan-jalan. Tapi insyaallah Bilal datang karena Bilal jadi gak ada
kelas, karena dosenya sakit.
3. kalau kita turun kesana apa yang akan kita dapat?
Semangat nasionalisme? Semangat perjuangan? Atau apa? Mending belajar yang baik
dan berikan yang terbaik untuk negeri. #itu seih pendapat orang
yang gak suka aksi. Tapi
memang jujur, katanya kalau rententan aksi itu pemberitahuan dulu, terus ini
itu dulu, gak boro-boro aksi. Tapi inikok boro-boro. Entahlah kalau beigitu.
4. toh walaupun Bilal gak turun aksi kala besok itu,
aksi itu akan tetap berjalan, karena memang bilal itu gak banyak tahu tentang
aksi-aksi. Terus kadang Bilal berfikir, kalau semisal itu bilal gak turun,
acara akan tetap berlangsung kan? Ya iyalah, pasti berjalan, terus kan berarti bilal
gak begitu harus untuk ada disana. Ya kan?
5. menurut bilal, untuk menyampaikan aspirasi gak
harus kayak gitu, ada cara yang lain #alesan juga sieh, karena bilal gak suka
itu. Bilal lebih suka menulis gini. Karena lebih lama dan insyaallah gak
lekang oleh zaman.
Bilal malah pengen, BEM kita itu langsung datang ke bapak
walikota, atau bapak camat, terus kita sampaikan apa yang kita bawa
sebagai aspirasi dan masukan-masukan serta
jalan keluar dari masalah yang ada dalam sebuah desa, kecamatan dan kabupaten
serta propensi itu. Jadi kan lebih enak, selain kita bisa duduk bareng, bisa
foto bareng, bisa selfie bareng, bisa dikasih makan juga sama beliau-beliau dan
bisa lebih mengerti jalan berfikir dan pegangan hidul beliau itu maksudnya. Malah
pengen duduk bareng walikota Bogor, gitu atau Gubernur, terus kita ngobrol
bareng gitu. Atau bahkan bisa langsung, bawa ide dan masukan-masukan pada para
mentri, atau bahkan sama Bapak Presiden langsung,
kan lebih enak lebih simple dan lebih ngena. Ya kan?
Sekarang ini, khusus untuk bapak Jokowi
Widodo:
Salam Bapak, Alhamdulillah Bapak telah di lantik, cuman
jangan lupa pak, yang ngangkat Bapak itu Tuhan, jadi kalau salah langkah, Tuhan
marah, kalau Tuhan marah, gak akan makmur-makmur Indonesia
ini pak. Oke, itu ajalah gak usah panjang-panjang. Panjang juga tar gak di
baca sama Bapak. Intinya jangan sampek Tuhan marah,
gara-gara perbuatan Bapak apapun itu. Ok.
Terus untuk Bapak JK.
Salam Bapak, nitip Indonesia ya pak, jangan buat
maen-maen Indonesia ini, sama lah pak kayak ngurus perusahaan, kalau
maen-maen rugilah Negara ini. Terus juga, jangan sampek
kebanyakan SDA kita berada di tangan orang luar pak, kan eman-eman tuh, mending
kalau mereka adil ngebaginya, kalau gak, kan kita yang rugi.
Ya udah itu aja deh pak. Sama jangan lupa untuk
ekonomi Islam, yang akan menjadi ekonomi dunia. Toh
walaupun banyak banget kampus yang udah buka tentang ekonomi, tapi yang jelas, Tazkia
itu yang pertama heheh. Yang di pelopori
oleh Bapak
Syafii Atonio, semoga Allah memberikan perlindungan untuk
hidup beliau dan semoga perjuangan ekonomi islam ini semakin jaya dan hebat.
Amin.
Oke deh, itu aja untuk semua. Semoga Allah memberikan
yang terbaik buat kita semua.
Salam dari kami buat Bapak Jokowi,
dan Bapak Jusuf Kalla.
M. Albilaluddin al-Banjari
Presiden BEM STEI Tazkia. 2014-2015
Hidup ini terlalu singkat untuk di
buat selalu serius dan bisa jadi stress karena banyaknya masalah bagi dirinya.
No comments:
Post a Comment