semua kenangan fotonya ada di sini klik
Hari ini tepatnya 22 Juli 2015, Bilal tiba di terminal
sumenep. Terminal paling ujung di pulau Madura.
Cerita sebelumnya adalah, Bilal selama semnggu kurang
sehari berada di Pamekasan. Ada dimana aja Bilal? Berpecar dan berpindah-pindah
nginep, dari satu rumah mbah kerumah mbah yang lain. Apa yang di omongin? Kalau
gak urusan Nikah, Urusan bisnis, urusan peluang usaha, belajar ilmu kehidupan
mereka, filosofi hidup mereka dan lain sebagainya, atau bermain bersama
anak-anak mbah .
Bercerita tentang keinginan untuk menikah, berkeluarga dan
membina mahligai kehidupan bersama sang ratu. Bagaimana kehidupan berkeluarga?
Apa kendala dalam berkeluarga? Apa yang perlu dipersipakan dalam bekeluarga?
Dan apa yang terjadi kala masih dalam masa perkulihan akan emlakukan
pernikahan? Dan banyak lain sebagainya.
Dari semua pertanyaan itu bermuara pada: Merdeka, Mandiri,
Punya Penghasilan, Punya Kemapanan, Punya Pemasukan, Siap Dhahir Batin, dan
banyak lagi yang lainnya. Muara perbincangan dari satu mbah ke mbah yang lain
juga berbeda-beda, dan semua jawaban itu terlihat jelas mengacu pada pengalaman
hidup dan banyaknya asam garam yang telah mereka nikmati. Sungguh untuk membina
sebuah mahligai tidaklah semudah qobiltu. Dan semua ujung dari mereka tunggu dulu,
selesaikan dulu, atau mantapkan dulu dll .
Oke, seminggu itu Bilal menimba banyak ilmu, bermain ke
tambah garam, bermain ke tempat-tempat yang menjadi sumber uang di desa
jumiang, desa sumber bulan pademawu pameksan dan desa-desan lain, serta
bisnis-bisnis yang mampu menghasilkan penghidupan. Sebagai pemberitahuan bahwa
hampir semua om dan keluarga dari mbah adalah guru, pendidik. Dan hanya
beberapa gelintir yang menjadi pengusaha. Hanya saja juga terdapat keluara yang
kehidupan bekerja kasar dan lain sebagainya.
Seminggu itulah Bilal di Pamekasan, berhari raya disana,
selain melihat kehidupan bisnis juga melihat pesta laut.
Sedang pada tanggal 15 Bilal berada di dalemnya Ra Hifni,
Daleman Gedengan Kedundung Pamekasan. Disana Bilal nginep semalam, dan di malam
itulah Bilal di ajak bermain untuk makan bareng [Mayoran] di desa
tetangga. Bercerit tentang kehidupannya bahwa ia akan segera menikah pada
tanggal 20 syawal ini.
Sedang pada tanggal 14 Bilal berada di Bangkalan, muter2
bersama sang CEO Property, yakni Ishaq Firdaus, di bangkalan Bilal melihat
langsung seorang teman mengurus karyawannya, mengurus propertynya dan menjalani
kehidupannya, di Bangkalan Bilal di ajak ke Bebek Sinjai, ke makam syaikhona
Kholil Bangkalan dan ke masjid Agung Bangkalan.
Sedang pada tanggal 13 nya Bilal hidup di jalan, antara
jabar, jateng dan jatim, mengikut alur bis yang terus menyusuri jalan dari
Jakarta menuju Surabaya dan lanjut ke banyuwangi, dari ujung Jakarta ke ujung
jawa timur.
Hem.. sungguh perjalanan ini mengajarkan akan luasnya tanah
Indonesia dan betap banyaknya potensi yang belum termaksimalkan dan masih
membutuhkan orang-orang hebat yang peduli dan mau berjuang untuk memajukan
sumber daya alam tersebut. Karena sekaya apapun sumebr daya Indonesia kala
sumber daya manusianya tidak peduli dengan itu, maka sumber daya hanyalah
tinggal sumber daya dan pada akhirnya, asinglah yang menikmati daripada sumeber
daya alam yang adal di Negara kita tersebut.
Semoga pemuda masa ini, akan mampu memberikan yang terbaik
utuk kemajuan dan kehidupan Indonesia mendatang. Sehingga semua sumber daya
alam Indonesia bisa di kelola orang indo, di nikmati orang indo dan bisa
memberikan banyak manfaat untuk orang indo. Berfikir Maju Wahai Para Pemuda.
Salam dari pojok
Madura
Sumenep 23 Juli 2015
M. Albilaluddin al-Banjari
CEO Bilal Grup, Motivator, Entrepreneur
Hp: 0858-558-321-66,
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter: @malbilaluddin1
IG: Bilal Grup, BBM: 5281cb04,
ID Youtobe : M. AlbilaluddinID
Blog: bilalgrup.blogspot.com
No comments:
Post a Comment