Pages

Ketika Sebuah Semangat Tidak Di Hargai

Sunday, January 15, 2017
Menjadi Moderator Dalam Salah Satu Acara Kampus

Ini penting dibaca sama bos atau pemilik perusahaan, atau kepala sekolah atau pemimpin sebuah lembaga atau organisasi atau apapun itu yang bersifat pimpinan. Sehingga tidak hanya memandang urusan dari kepentingan dirinya saja, atau bahasa kasarnya, tidak memandang urusan dari urusan perutnya saja, tapi juga memandang urusan dari pandangan orang lain atau dari sisi perut orang lain.

Oke, gini, semisal kamu adalah seorang kepala atau seorang direktur atau seorang apalah, intinya kamu adalah seorang pemimpin. Semisal, anak buah kamu baru kerja di tempat kamu dan baru masuk di tempat kamu punya perusahaan atau di tempat kamu punya sekolah atau di tempat kamu punya lembaga. Terus, ketika awal masuk dia semangat, kami minta ngerjain apa saja bisa selesai cepat waktu, bisa selesai dengan cekatan dan sigap, intinya mah awalnya dia baik dan bisa diandalkan.


Lalu setelah gaji pertama turun, di masih tetap seperti semula, tapi tetap seperti yang awal, masih seperti awal dia datang. Lalu gaji kedua turun, nah setelah gaji kedua turun, kok ternyata dia mulai berubah, tidak secepat yang dulu lagi, tidak setangkas yang dulu lagi, tidak seperti yang dulu lagi. jadi dia berubah, berkurang kinerjanya dan kurang baik secara pandangan kamu seorang pemimpin. Oke.

Jadi secara pandangan kamu sebagai seorang pemimpin, dia itu udah jelek kinerjanya, dia itu udah gak seperti yang dulu lagi. ya kan? Oke

Sekarang coba kita pandang dari sisi pekerja kita, pegawai kita, orang yang kita sewa untuk bekerja buat kita. Oke gini. Awal-awal dia semangat, karena dia baru datang disana dan dia belum ngerti seluk beluk dan alur kinerja disana, intinya mah belum tau kondisi. Lalu bulan pertama setelah dia gajian, gajinya kok gak sebanding. Terus bulan kedua dia pikir, okelah mungkin karena bulan pertama, lalu setelah bulan kedua dia sudah mulai berubah.

Dia berubah karena, banyak hal yang pada dasarnya ia kerjakan dengan semangat itu menggunakan uang pribadi sendiri, menggunakan internet sendiri, menggunakan laptop sendiri dan menggunakan fasilitas sendiri. Awal awal dia relakan karena ingin melihat bagaimana reaksi atasannya kepada dia dengan semangat yang dia punya.
Cuman karena setelah bulan ketiga kok tidak ada respon dan seakan adem ayem, akhirnya dia berubah, dia mulai berfikir, kalau tiap aku diminta ngirim email harus pakek kouta aku, sedang gajiku gak seberapa rugi dong aku. Kalau setiap keluar harus pakek bensin aku sedang gajinya gak seberapa rugi dong aku. Kalau setiap membuat surat undangan, ngelayout memnggunakan laptop saya rugi dong saya. Dari situlah dia berubah.

Jadi kalau kamu pemimpin dan punya anak buah yang begitu, ingat jangan langsung marah-marah dan memfonis "kinerjanya gak sebaik dulu" jangan koment begitu, ingat berfikir. Adakah yang salah dari dirimu, jadi jangan nyalahin bawahan terus oke.

Jadi jika anak buah fasilitasnya sudah dilengkapi dan di nyamankan, tapi kinerjanya kurang, baru itu dipertanyakan, tapi jika tidak, lengkapi dulu fasilitasnya, baru di tuntut. Jangan menuntut tinggi, sedang fasilitas yang ada minim. Atau kalau gak, anak buah kamu yang baik akan hilang tergantikan dengan anak buah yang gak baik.

So, ingat, sebagaimana para pisikolog berfikir, "ketika ada masalah, pisikolog tidak akan langsung menilai masalahnya, tapi ia akan melihat kenapa masalah itu bisa terjadi" karena bisa saja, kita yang salah sehingga menyebabkan masalah itu terjadi, atau kita yang gak bener sehingga anak buah kita gak  sesemangat dulu. Gambaran kecilnya gini Jokowi jangan hanya nyalahin orang yang demo, tau pemerintah jangan hanya mencibir orang yang demo, tapi lihat ke belakang, kenapa mereka demo, kenapa mereka turun. Itu karena ada hak mereka yang tidak di tunaikan oleh pemerintah.

Begitu oke. Paham kan? Kalau gak paham, berhenti jadi pemimpin kamu, danjadi bahwan aja. Atau jadi pemimpin aja buat diri kamu sendiri. Oke
      M. Albilaluddin al-Banjari                                                                                                   
                                                                                            CEO BilalGrup, Motivator, Entrepreneur
Hp: 0858-558-321-66, 
Twitter:  @malbilaluddin1 
IG: Bilal Grup, BBM: 5281cb04, 
ID Youtobe :  M. AlbilaluddinID




No comments:

Post a Comment