Pages

Saklek dan Dinamis

Sunday, April 30, 2017
Kenangan di 2012 Sewaktu acara NALA, sebagai Ketua

Saklek, dan Dinamis, kelnturan dan ke fleksibelan dalam satu hal memang perlu dan harus. Karena jika tidak maka suatu hal sulit terjadi dan bahkan mungkin tidak akan terjadi. Sulit memang bagia sebagian orang untuk mempraktekkan hal ini, karena memang akan terkesan tidak berpendirian dan tidak konsesten.


Ya, sebagian orang mengartikan saklek itu dengan, apa adanya, tekstual, harus sesuai dengan apa yang telah di tentukan, harus runut persis sama dengan apa yang telah di tentukan besama, harus pesis jamnya, harus begini dan harus begitu, yang intinya itu harus sesuai dengan apa yang ada di catatan dan harus sesui dengan apa yang telah di rembuk bersma.

Sedang flesibel itu di artikan dengan bisa mengikuti arus, akan tetapi tetap pada esensialya. Akan tetapi intinya tetap dapat, toh walaupun jalannya tidak tidak harus sama persis dengan apa yang ada di catatan, toh walaupun runtutan acaranya tidak sama dengan apa yang telah di gariskan. Akan tetapi yang paling urgent itu intinya dapat, acaranya selesai dan bisa di pahami.

Mana yang terbaik dan mana yang harus di lakukan?

Jawabannya ini, tergantung pada kepiawaian seorang founder atau pemimpin dalam memberikan instruksi dan memakai jalan yang memang seharusnya di pakek. Artinya kedua buah gaya diatas bisa benar dan baik. Teringat petuah guru kelas dulu, bahwasanya sistem gan gaya kepemimpinan yang seperti  apa yang cocok, itu juga tergantung situasi dan kondisi yang terjadi saat itu. Maka kejelian seorang pemimpin dalam menentukan gaya dan cara itulah yang paling urgent.

Artinya, semua gaya kepemimpinan dan gaya seorang pemimpin itu benar, asalkan tidak bertentangan banyak dengan orang yang di pimpinnya. Sekali lagi, tidak bertentangan banyak, kalau udah bertentangannya banyak, itu udah jadi masalah tersendiri. Karena itu akan jadi aral dan rintangan seorang pemimpin dalam menjalankan roda kepemimpinnya.

Udah gitu aja,  yang jelas jika kamu jadi anak buah atau bawahan, seperti pesan abah Dahlan Iskan, jadilah karyawan atau bawahan atau anak buah yang baik, karena pemimpin yang baik itu lahir dari anak buah, bawahan dan staf yang baik.

Jadilah anak buah yang mangerti dan paham dengan apa yang di ingkan dan diharapkan ketua atau bosmu, kamu sebagai bawahan mesti sadar juga, kamu itu masih bawahan, kamu berhak bersuara dan memberi pendapat, tapi kamu bukan pengambil keputusan. Oke. Jadi toh walaupun kamu cerdas dan kamu pintar, kamu sadar dong, kamu sekarang yang dipimpin, bukan kamu yang memimpin, kalau kamu mau mengambil keputusan, jadilah pemimpin. Jadilah bawahan yang taat pada atasan, dan atasan juga jangan semena-mena, karena sadarlah para atasan, jabatan itu hanya titipan, kalau udah gak menjabat, kamu bukan siapa-siapa lagi, bisa jadi anak buahmu kedudukannya lebih tinggi dan lebih mapan dariapda dirimu.

Jadi mau jadi bawahan atau atasan ya yang semestinya saja, yang sewajarnya saja, yang biasa-biasa saja, pun begitu jadi rakyat yang biasa-biasa saja, jangan terlalu banyak koment sama pribadi pemimpin atau pribadi orang. Kadang gini neh, “eh kamu itu udah s ini lho, kamu udah gini lho, kok kamu masih gini-gini aja,”  terus ada juga yang berubah, rada jaim, rada jaga diri, rada gak begitu dekat, di koment juga “kamu jangan jadi kayak itu tuh, dia begini, begitu dll lah” Jadi tidak usah seperti itu, kasihan orang yang mendengarnya, toh walaupun seharusnya sebagai manusia kita tidak perlu banyak menghiraukan apa yang orang lain katakan selama kita masih sesuai dengan apa yang di ajarkan Allah dan Rasulnya.  Hihihi

Udah ah gitu aja, pokoknya mah, sabiasah kata anak sidogiri mah gitu.
Salam

Sentul 1 Mei 2017
                                                                                                                M. Albilaluddin al-Banjari,SH
                                                                                             CEO BilalGrup, Motivator, Entrepreneur
Hp: 0858-558-321-66, 
Twitter:  @malbilaluddin1 
IG: Bilal Grup, BBM: 5281cb04, 
ID Youtobe :  M. AlbilaluddinID

No comments:

Post a Comment