Ada pemilihan seretak, ada pemilihan presiden adalah sebuah
kebahagiaan tersendiri, dan sebuah nikmat tersendiri, toh walaupun bentuk
negara dengan bentuk demokrasi semacam ini masih ada yang juga tidak sepakat
dan tidan setuju.
Demokrasi, pemilihan rakyat langsung adalah sebuah
kebahagian tersendiri, karena dengan itu rakyat bisa menentukan siapa yang akan
menjadi pemimpin mereka dan siapa yang akan membawa kepemimpinan tersebut
selama lima tahun lamanya.
Sebelum adanya pemilihan langsung, dulunya menggunakan DPR,
atau orang-orang yang yang sudah di pilih rakyat di beri amanah untuk
menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin mereka. Dan setelah pemilihan
langsung terjadilah yang semacam ini. Bermacam-macam, ada yang berfikiran bahwa
suara seorang doktor sama aja dengan suara tukang sampah, sama-sama satu suara.
Sama-sama cuman memberikan satu suara, mau dia sekolah setinggi langit
sekalipun. Di ruang pemilihan atau pencoblosan.
Lalu tahun pemilihan inilah waktu orang-orang yang mau
nyalon untuk ikut berebut simpati dan hati rakyat, bahkan ada yang bilang
“kalau sudah orang kristen pakek songkok dan masuk ke pesantren-pesantren besar
itu sebuah tanda kalau sudah hampir tahun politik, hampir pemilihan”.
Mencalonkan diri dan minta di pilih, tidak salah. Yang salah
kalau sudah jadi lalu lupa sama janji dan tidak peduli lagi dengan orang yang
memilihnya. Tapi tak sedikit juga yang minta di pilih itu dulunya agar mereka
di pilih mereka membeli. Mereka membeli satu suara dengan 100 atau 200 rebu,
jadi setelah terpilih mereka korupsi untuk mengembalikan modal.
Dan hampir rakyat juga sudah bermata biru, artinya mreka
selalu butuh akan yang namanya duit, terlebih jika mereka tidak mengetahui bahwa
itu akal-akalan dan kebohongan mereka semata. Hmmm
Kasihan rakyat, jadi bentuknya itu, rakyat butuh uang, lalu
mereka memberi mereka uang dengan konsekwensi pilih saya di pemilihan, lalu
setelah mereka terpilih mereka mencari proyek dan mencari uang agar bisa
mengembalikan uang yang sudah di keluarkannya dulu itu. Hmmm
Maka ada yang pidato “Ambil duitnya, jangan pilih orangnya”
ambil bajunya jangan pilih orangnya”, Hmmm ya terlebih lagi kalau yang
kita pilih, kita sendiri tak kenl dan
tak tahu orangnya siapa.
Atau mereka pernah terpilih, tapi selama masa kepemimpinnya
tidak bisa melaksanakan janjinya atau banyak berbohong atau banyak
menyengsarakan rakyat, atau memang tidak dirasa sama sekali kinerjanya. JANGAN
PILIH LAGI.
Ya adem ayem asalkan para pemimpinnya atau orang-orang yang
akan menjadi pemimpin sudah di ketahui hasil kerjanya dan sudah nampak dan
tidak mengkorupsi uang rakyat. Udah itu aja. Semoga berkah dan semoga berguna.
Bahaya kalau gak ada reward and punishment : KLIK HERE
M. Albilaluddin al-Banjari, SH
CEO BilalGrup, Motivator, Entrepreneur
Hp, Wa, Sms : 0858-558-321-66,
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter: @malbilaluddin1
IG: Bilal Grup, BBM: D74953C2,
ID Youtobe : M. AlbilaluddinID
Blog: bilalgrup.blogspot.com
No comments:
Post a Comment