Ikut meramaikan acara majlis taklim arriyadh |
Ini terlintas saat saya mau shalat ashar, saya teringat ada salah seorang yang baru saya kenal bercerita buruk tentang seseorang.
Setahu dan sepengalaman saya orang yang di ceritakannya tersebut baik, tidak seperti yang orang tersebut ceritakan, entah karena memang saya tidak kenal begitu dalam dan tidak pernah melakukan perjalanan bareng. Karena orang bilang kalau mau mengukur seseorang itu harus pernah melakukan perjalan bareng dulu.
But ini tentang bagaimana kita menyikapi orang lain yang bercerita buruk tentang orang lain.
Jadi begini neh menurut saya: Yang pertama ketika ada orang lain bercerita buruk tentang orang lain, dengarkan saja dulu, bahkan kamu bisa gali lebih dalam. Dan atau juga bisa juga mencari tahu kenapa kamu kok sampek sebenci itu sama orang tersebut.
Yang kedua setelah kamu tahu dan paham, kamu juga bisa menilai kenapa dan bagaimananya.
Yang ketiga, kamu juga bisa cari tau tentang orang yang di ceritakannya tersebut jika menurutmu penting. Jika tidak anggap saja angin lalu. Betul?
Tapi kaang juga orang lain menceritakan jelek tentang orang lain karena orang lain tersebut pernah sakit hati atau kecewa. Padahal bisa saja orang yang di ceritkannya tersebut adalah orang baik dan orang yang sevisi dan semisi denga kita. Sehingga jangan hanya kita mengambil informasi dari satu pihak, lalu kamu mengambil kesimpulan.
Begitu. Bisa di paham? Kalau sudah bisa semoga menjadi ilmu bermanfaat. Amin
BACA JUGA
Taqwa Dulu Baru Jalan Keluar: KLIK HERE
M. Albilaluddin al-Banjari, SH
CEO BilalGrup, Motivator, Entrepreneur
Hp, Wa, Sms : 0858-558-321-66,
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter: @malbilaluddin1
IG: Bilal Grup, BBM: D74953C2,
ID Youtobe : M. AlbilaluddinID
Blog: bilalgrup.blogspot.com
No comments:
Post a Comment