Kadang
aku gak begitu mengerti tentang apa sebenarnya konsep hidup. Yang jelas dalam
diriku selalu berkinginan paling bagus, paling hebat dan paling mengesankan. Namun
seperti apa konsep hidup yang sesungguhnya? Aku kurang begitu paham.
Disatu sisi aku punya kenginan
bagus, wah dan sangat mendalam, disatu sisi yang lain aku hidup dengan alam
disekitarku yang kurang begitu wah.
Kadang pula aku ingin punya teman
ngobrol yang meng-AKU-kan aku.
Ya entahlah seperti apa
bentuknya aku masih kurang begitu pahama, yang jelas dan yang pasati banyak hal
yang harus aku lakukan untuk menggapai semuanya.
1. Aku ingin punya
mobil
2. Aku ingin punya
rumah
3. Aku ingin punya
istri yang sering aku minta itu.
Pertanyaannya
sudah pantaskah aku untuk mendapakan itu?.
1. Aku belum punya usaha dengan skala itu.
2. Aku masih kurang
begitu paham semua perjalanan ini
Aku masih
kurang konsisten dengan mimpi-mimpi dan harapan-harapanku. Toh walalupun aku
sangat-sangat yakin akan mendapatkan semuanya.
Kadang kala aku masih kurang iya
dengan pilihan-pilihan yang aku pilih dan kadang pula aku masih kurang begitu
paham dengan jalur dan warna duniaku. Entah kapan aku bisa menjalankan duniaku
dengan baik, memang, jujur aku katakan aku masih kurang berjuang keras untuk
mendapat semua yang aku mau.
Bertahajjud
mulai jarang, mengaji mulai banyak terburu-buru dan yang jelas aku lebih banyak
melakukan dosa. Berdzikirpun juga mulai berkurang dan aku belum punya teaman
sebagai tempat aku curhat dan menangiskan isi hati.
Entah akan seperti apa?
Yang jelas
1. Proposal pengurusan
kolam masih mentok
2. Mau buat
kontrakan masih belum meretas
Entahlah
aku juga nyetak buku belum terjual semua dan aku masih sangat canggung untuk
berjualan. Begitupun aku mau nulis buku
lagi aku masih main-main dengan semua.
Apa
karena aku kekurangan figur-figur hebat untuk itu atau akunya yang tidak mau. Entahlah
yang jelas masih amat banyak yang ingin aku lakukan dan tak jarang aku masih
belum bisa fokus pada semua itu.
Aku
masih kaku dengan jadwal hidup, aku masih kaku dengan perjuangan, aku masih
kaku dengan kesibukan-kesibukan.
Aku
selalu ingin selesai dari masalah dan gak pernah menikmati dan merasa nyaman
dengan masalah-masalah itu. Ah entahlah. Aku ingin ada orang yang mengerti aku
dan berperan baik dalam hidupku namun kadang semua orang masa bodoh.
Iya
itulah aku, aku-nya aku aku yang dalam pandangan teman-teman sukses, karena
bisa menulis 2 buku, bisa kuliah gratis, bisa ngisi-ngisi acara, bisa bedah
buku, bisa pidato, bisa ngatur orang, bisa ngatur usaha, bisa jadi wartawan,
bisa punya blog, sukseslah dalam pandangan mereka.
Namun
aku masih amat haus, aku iri kala melihat temanku dengan lugasnya memahami
pelajaran, aku iri kala melihat temanku pandai berdebat bahasa inggris dan
berbahasa arab. Aku iri kala melihat temanku amat pandai berorasi. Aku iri pada
teman-temanku yang pulang pergi kuliah menggunakan mobil. Pulang pergi kuliah
dengan santai dan tenang. Yah aku iri....
Iri
pada teman-temanku yang sudah bisa menghasilkan puluhan, ratusan, bahkan
triliunan rupiah dari mereka muda.
Aku
iri pada orang-orang yang bisa mengisi pengajian denan baik. Aku iri dengan
kehabatan-kehebatan dan keistimewaan orang lain. Aku iri dengan temanku yang
sudah 30 juz diluar kepala mereka. Dengan
tanpa melihat qur’an mereka tenang membaca. Ya Allah aku iri.
“semua
butuh proses bilal” “ya lalu kapan aku bisa sampai pada puncaknya?” itulah yang
sering aku biasa sampaikan jika temanku mengatakan seperti diatas.
Aku
iri, iri sekali, cuman kadang aku tidak menganggap penting.
Lalu
bagaimana aku mau berubah? Entahlah aku juga tidak begitu mengerti dan paham.
Tapi
ala kulli hal, mulailah dari sekarang bilal, untuk meraih 1 persatu dari
apa yang kamu inginkan.
Kamu
hebat bilal terus semangat dan raihlah semua mimpimu.
Pojik Azzikra sore 06-05-2014
No comments:
Post a Comment