Pages

Apa sieh sebenarnya maumu?

Friday, June 6, 2014
      Orang yang pernah menjadi pemimpin pasti akan mengerti dan paham seperti apa dan kapan pertanyaan seperti diatas itu akan timbul. Heheh
      Apa sieh sebenarnya maumu? Kamu mau gimana sih? Atau apa maumu? Mau apa kamu? Aku sudah berusaha mengerti kamu tapi kamu gak mengerti aku.
      Yah, seperti itulah mungkin, memang kadang kita serba salah, pas kita bilang ini begini dan begitu, mereka maunya yang begini dan yang begitu. Yang pada ujung-ujungnya gak sampai pada apa yang seharusnya dilakukan.

      Apa sih maumu, kamu masuk kedalam tubuh kami dan berniat berkontribusi dengan kami, tapi kamu melakukan sekehendak hatimu. Kamu akan begini dan begitu, kamu akan seperti ini dan seperti itu, padahal keinginan kami begini dan beigitu. Lalu harus gimana? “ya satukan visi misi dan samakan keinginanlah”, tapi setelah kita mau melakukan itu, kamunya gak datang dan tak mau ikut ngumpul untuk sampai pada keinginan itu.
      Apa sih maumu, mau berdiri sendiri, mau membangun sendiri, mau ngurusin sendiri? Kalau memang mau seperti itu kenapa dulu masuk kedalam tubuh kami, kenapa tak membuat sendiri aja? Kenapa gak membangun sendiri aja sehingga kamu bebas sekehendak hatimu? Atau memang karena aku salah dalam mengatur dan mengurusmu? Atau karena apa?
      Kami yakin, kamu sudah cerdas, kami yakin kamu juga udah pintar, kami juga yakin kamu udah paham, sehingga kami tak akan banyak mengintervensi apa yang akan kamu lakukan, kami hanya ingin kecerdasan dan kehebatan kamu-kamu itu berjalan sesuai arah dan sesuai dengan apa yang menjadi harapan dari kami.
      Apa sih maumu? Kalau memang gak mau mengikuti aturan maen serta gaya-gaya kami, kenapa dulu mengiyakan dan masuk kedalam tubuh kami. Ah entahlah aneh...!
      Bilal dulu, “Jika Bilal terpilih, Bilal akan mengurusi BEM, jika tidak kepilih, maka tidak akan ada lagi nama BEM dalam program harian Bilal”, toh walaupun Bilal ditawarin untuk ikut didalamnya. (Andai nomer 2 yang duduk).
      Apa sih maumu?
      Kalau target kalian hanya duduk dalam rumah BEM bersama tanpa ada tujuan lain, sungguh merugilah kita. Kemarena pas ngumpul sama pak Andang, masak buat laporan Pertanggung jawaban sama seperti tahun kemaren, buat proposal sama seperti tahun kemaren, buat kegiatan seperti tahun kemaren, lah ngapain emang kalian. Rugi kalau gak ada kemajuan berada di organisasi itu.
      Lalu apa maumu?
      Kalau mau ngobrolin sakit hati, aku juga bisa sakit hati, kalau mau ngobrolin marah aku juga bisa marah, kalau mau ngobrolin gak peduli, aku juga bisa gak peduli, tapi kita ini tubuh, kita ini tubuh yang berkaki, bertangan, berurat nadi dan sebagainya, kalau semuanya pada menghilang dan pergi tau gak pergi tapi berjalan sekehendaknya sendiri gimana mau maju dan sukses tubuh itu.  Ah entahlah.  
      Kadang kita menuntut sempurna pada orang lain, tanpa memikirkan apa yang telah kita lakukan, dan kadang Bilal pun kayak gitu, menuntut sempurna dari orang sekitar kita. Tapi ya itulah Bilal, semisal, jika Bila ingin begini, pada waktu ini, dengan cara begini, namun gak dilaksanakan dengan alasan yang gak jelas dan bahkan terkesan dibuat-buat, itu Benci banget rasanya.
      Apalagi, diminta begini dan mengiyakan, ternyata setelah dari iya itu tidak ada tindak lanjut nyata sehingga gak terjadi apa yang diminta, lalu membuat alasan yang tak masuk akal, sungguh menyakitkan, lalu maumu gimana?
     
      Entahlah,
Lalu maunya Bilal Gimana? Sok nanya sama orang maumu gimana? Maumu apa? Lalu kamu maunnya apa?
      Bilal maunya itu, apa yang ditugaskan kerjakan, bahkan sebelum diminta sudah di beritahukan kalau sudah selesai, kalau ada masalah, bukan ngasih taunya pas udah mepet banget, gitu. Terus lagi mauku itu setiap ada panggilan tugas, buang alasan ini dan itu dan iyakan demi kemajuan bersama. Karena jika di tunda, dan ditunda semua akan ngaret dan molor, dan kalau udah molor akhirnya gak ditemukan jalan keluar.
      Terus maunya Bilal itu, kamu bisa segalanya, SEGALANYA, seperti ngangkat bangku bisa, ngeprint surat bisa, mengurusi loby-loby bisa, membuat layoutan bisa, menempel hasil prinan tidak malu, menyampaikan ide tidak malu, memarahi yang memang salah tidak sungkan, ya bisa segalanya lah, bisa menggantikan aku kala aku tidak ada, bisa menggantikan aku sebagai posisi aku, menjadi fotografer juga bisa, mengurusi sosial media juga oke, mengurusi web juga oke, menulis berita bagus.
Ya bisa segalanya lah, kan bukan Tuhan, setidaknya tidak mengatakan tidak untuk hal yang dalam pandangan kita belum bisa karena pada dasarnya semua orang itu multi talenta, bisa segala hal, jadi katakan oke, siap untuk mempelajari hal itu, siap untuk mempelajari hal ini dll, dan usahakan sesuai dengan tenggang waktunya, waktunya tanggal 9, tanggal 11 masih belum ada kabar, dan kalau di tanya mana hasilnya? Owh ya.
      Kata Dahlan Iskan mentri BUMN sekarang, “Pemimpin yang baik bermula dari bawahan yang baik” jadi memposisikan kita sesuai dengan apa yang mereka inginkan dengan catatan selama keinginan dia itu bukan untuk pribadinya, tapi keinginan untuk kemajuan dan kehebatan bersama.
Yah, banyak sih, tapi lagi gak mood, oke.
Yuk kita belajar bersama, saling mengisi, Bilal salah, marahin, Bilal benar ikutin, Bilal melenceng, lurusin, Bilal mengajak untuk maju dan lebih baik lagi ikutin, sehingga level antara satu dengan yang lain tidak jomplang. Oke oke. Ngerti kan? Ya ngertilah, kalau gak ngerti, pas ketemu Bilal Cegat terus introgasi dia. Oke

Terik Azzikra  

No comments:

Post a Comment