Bulan puasa, bulan penuh berkah dan ibadah, tentu semua
sudah tahu itu, dalam tulisan ini, Bilal akan menuliskan tentang bulan puasa
Bilal dan ceritanya Bilal. Lah kok Bilal? Ya karena ini blognya Bilal heheh
1. Bulan puasa di kalimantan Tengah
dan Barat (Pangkalanbun, Ketapang, Mempawah)
Pertama,
ini mengenai cerita Bilal di bulan puasa entah tahun keberapa yang jelas bulan
puasa itu awal aku berpuasa di rumah dan melaksanakan
kesibukan dirumah seperti lumrahnya bulan puasa biasa.
Berbuka,
kadang dirumah kadang juga di luar, tapi lebih sering di luar karena sering
ikut acara, ya maklumlah didesa kan kekeluargaannya kental, jadi ada saja acara
untuk ngumpul, baik itu tahlil, baca Habsyiyan, istighasah dan laim-lainlah.
Terus
setelah tanggal 22 ramadhan, pas hari juma’at Bilal berangkat diantar babah ke
pal 6, ikut bis untuk ke kalimantan tengah menuju pangkalanbun, menuju kerumah
Warianto, teman pondok pesantren diijawa timur. Dan berangkatnya itupun cuman
SMS, “ri aku udah berangkat nanti turun dimana?, terus ikut apa dan bagaimana?”,
begitu.
Dan setelah perjalanan 1 malam, sampailah dari
Banjarmasin ke Pangkalanbun, dan di pagi hari di jemput oleh Warianto. Tinggallah di pangkalanbun selama 1 minggu, sembari
bermain ke rumah Nawawi dan teman-teman pondok yang lain.
Setelah
itu, 1 hari sebelum lebaran, berangkat ke ketapang kalimantan barat, dijemput
dan berhari raya di ketapang Kalimantan Barat di rumah alumni yang juga Bilal
kenalnya disitu.
Setelah
1 hari hari raya, Bilal berlayar ke Pontianak untuk melanjutkan perjalanan
menggunakan bis ke mempawah tempat
acara haul masyayikh sidogiri. Sekitar 5 jam-an diluat menuju pontianak,
sampai di potianak di sambut sama ketua BMT sana dan langsung diantarkan menuju
bis ke mempawah.
Oke,
itulah cerita puasa bilal.
2. Bulan puasa di Jawa Timur (Pamekasan)
Yang ini entah tahun
berapa juga, yang jelas waktu bilal kelas 1 aliyah, ini diajak oleh satu teman
untuk mengisi kultum setiap sore di masjid dipamekasan sana. Jadi jadwalnya, pagi mengisi kursus bahasa arab disebuah pondok
pesantren, dan waktu sore sebelum buka mengisi kultum dimasjid. Begitulah terus
siklusnya, namun kadang senangnya bisa bermain ke keluarga sekitar yang berprofesi
sebagai nelayan, sehingga bisa makan
ikan bakar yang langsung di bawa dari laut.
Sampai sebelum hari raya, Bilal pulang ke
rumah embah di pamekasan juga, cuman lain desa. Hanya saja juga sudah lupa
namanya, cuman yang masih ingat itu, pernah bermain ke pantai, dan bermain ke
api tak kunjung padam yang ada disana,
Ya api tak kunjung padam, api yang timbul
dari bumi tanpa ada gas apapun.
Setelah semua itu, Bilal berhari raya di pamekasan, ya itu hari raya yang
entah keberapanya yang tidak berhari raya dirumah.
3. Dan bulan puasa di Jawa Barat
Ya, ini bulan puasa yang sedang Bilal jalani,
menjalani bulan puasa diJawa Barat udah yang kedua, tahun kemaren magang di
Baitul Mall Muamalah, bagian dari bank muamalah, magang dijakarta, dan juga di
dekat taman mini.
Jadi magangnya
pindah-pindah tempat, pertama di Bank Muamalah cabang Gajah Mada, karena disana
sepi akhirnya dipindah ke dekatnya taman mini, dekat masjid attin tapi masih
agak jauh sih masuk, di mall. Setelah selesai, baru Bilal mengisi dengan bermain keBandung, berhari raya
di sana tepatnya di Pondok Pesantren Darut Tauhid, Bandung dan bershalat
bersama Aa Gym.
Ya Aa Gym,
dai yang sejak kecil dan waktu masih punya radio kecil gelombang beliaulah yang
dicari untuk di dengarkan. Hem, jadi ingat waktu kecil dulu, sambil tiduran
dikamar mendengarkan ceramah Aa Gym.
Dan untuk
sekarang, Bilal SP, semester Pendek untuk ngulang, karena Nilainya jelek dan
untuk lulus harus di ulang, gitu kata dosennya, toh walaupun pelajaran itu tidak ada kaitannya dengan
jurusan yang sekarang Bilal ambil, tapi ya begitulah anehnya sistem pendidikan
kita, dan tidak ada yang berani merubahnya.
Kalau jam
setengah 10 kuliah sampek duhur, setelah duhur santai dan setelah asar ikut
mengajar di Ramcer Ramadhanku Ceriaku, sampai tanggal 15, dan setelah ini masih
belum tahu, apakah pulang, atau ikut magang, inginnya ikut magang, tapi entah
magang dimana?
Yang punya
info magang separuh bulan puasa, kabarin ya ehheh.
Tapi kalau
disuruh pulang, akan pulang, tapi kalau gak, mending mencari pengalaman dan
pelajaran baru dari semua pengalaman itu. Kalau Bilal ditanya “Gak kangen
berhari raya dengan orang tua?” tentu jawabannya kangen, tapi itu bisa
dilaksanakan nanti, kalau udah beristri dan beranak, sekarang mumpung masih
muda, negelayap aja dulu. Hehehe
Di Ramadhan
Ceriaku, ya seru ngajar anak-anak kecil toh walaupun gak begitu suka banget. Dan
terus bisa belajar hal baru mengenai organisasi dan mengenai memanage
organisasi. Heheh
Terimakasih semua
teman-teman di ramcer, mulai dari Habibi Ritonga, Anwar Musaddad,
Rayhan Janitra, Rohmatullah Adny, Arbi
Banu Saputra, Izzudin Al-Qosam, Azzam
Al-Ghifary, Sudrajat Wibisono, dan angkatan 13 yang gak banyak aku kenal.
Juga untuk
Mak Diva Azka, Nur Muflihah Azizah, Maesarah Raihan, Nurhayani Hasibuan, dan
angkatan 13 yang juga gak banyak Bilal kenal. (Angkatan 13 gak di tulis semua,
karena ada yang gak tahu namanya, biar adil gitu heheh).
3 cerita,
dari 3 bulan Ramadhan Bilal
Salam
M. Albilaluddin
al-Banjari
Presiden Mahasiswa STEI
Tazkia
No comments:
Post a Comment