Pages

Cerita singkat ke Tazkia

Friday, July 4, 2014

 Teman kelas Bilal waktu kelas 6 SD, yang perempuan sekarang sudah pada punya anak, cuman satu yang belu, yang laki-laki sudah pada nikah, kecuali Ali sama Bilal heheh.

  Bilal. Sekolah SD diwaktu pagi, dan Madrasah di waktu sore, Lulus SD tanpa lulus madrasah melanjutkan ke Sidogiri, dan disidogiri setelah selesai selama delapan tahunan.
Oke, setelah dari sidogiri, ketika banyak orang nanya mau ke mana setelah lulus dari Sidogiri? Bilal jawab mau kuliah.
Gak mungkin kata salah seorang Bibiku di madura, kamu harus ikut paket B dan pakek C dulu, jadi kalau mau kuliah nunggu dulu sekitar 6 tahunan baru bisa kuliah.
Hem...

    Bilal sejak kelas tsanawiyah memang sudah suka baca buku di perpustakaan, darisanalah dia banyak tahu tentang hal yang tak mungkin menjadi mungkin, begitupun Bilal sering menulis dalam diary yang di milikinya, Ingin dapat kuliah di bayar atau paling tidak gratis.
Oke, setelah Bilal lulus dan waktu bulan puasanya mengurus acara haul di kalimantan barat, terus Bilal balik ke pondok lagi dengan tujuan untuk mengurusi keboyongan dari pondok.
Pas sore hari disalah satu hari Bilal ketemu dengan shofi, dia bilang, jadi ikut beasiswa gak?
Aku bilang jadi.
    Dia langsung nelpon Ust Salam yang juga salah satu alumni tazkia yang sekarang menjadi salah satu direktur di bang BPRS di  Bangil jawa timur.
Setelah di telpon malamnya di suruh kerumah beliau, dan akhirnya setelah kerumah beliau ngobrol panjang lebar, dan akhirnya di putuskan Bilal menjadi salah satu peserta dari beasiswa.
    Dan setelah sekitar lima hari dari malam pertemuan dengan ust Salam itu, Bilal berangkat ke Bogor, bersama tiga orang lainnya. Dan berangkat menggunakan mobil kakaknya shofi di antarkan ke malang, dan disanalah berangkat bersama. Ali, Rahmat, Shofi dan juga Bilal.
Waktu itu, yang lain di antar sama keluarganya, Bilal berangkat sendiri, mengenaskan memang, tapi itulah kehidupan.
Bahasa ngenesnya gini “gak ada keluarga yang mengantarkan Bilal untuk kuliah ketika itu, semua di persiapkan sendiri, baju apa yang akan di pakai, dimana akan berangkat, dengan siapa dia berangkat dan bagaimana dia berangkat, apa aja yang akan di bawa, dan seperti apa berangkatnya. Ya semunay serba sendiri, mengenaskan bukan?
    Tapi apa gunanya Bilal mengeluhkan itu, cuman ku ceritakan biar tahu aja heheh, biar jadi kenangan.
Berangkat dari malang, ikut bis, yang ketika itu dingin banget AC nya sehingga kuping Bilal sampai mati rasa, ya itulah perjalan jauh Bilal, heheh. Ngenes, berangkat sendiri, mengurus sendiri.
Setelah sampai di Terminal Bis Baranang siang, di jemput oleh saudara Yazied al Bustomi yang pernah juara essay di TVRI, dan langsung di antarkan ke Kampus Dramaga, disanalah bertemu dengan pak Joko, dan di foto oleh kak Ikhwan, yang waktu itu dia berbahasa Banjar karena sama dari kalimantan selatan juga.
    Ya, di waktu itu, ada seorang akhwat yang aku gak tahu siapa dia, dan dia masih ada apa gak, yang jelas aku kepincut sama orang itu, tapi sampai saat ini aku tidak pernah lagi menemukan dia.
    Ya akhirnya jadilah Bilal mahasiswa STEI Tazkia, memang dulu waktu di pondok Bilal sering juga ikut acara-acara yang di isi pak Syafi’i karena memang lumrahnya gratis, jadi ikut aja, heheh.
Dan akhirnya sampailah di sini, dan sekarang jadi Ketua BEM.
    Dalam jangka 5 hari itu di tanya sama anak-anak, katanya kamu ke Bogor ya Bilal? Waktu itu Bila gak begitu yakin untuk menjawab Iya, Bilal jawab doakan aja, heheh karena memang agak gak percaya gitu, dan ternyata memang benar akhirnya Bilal berangkat dan ada di sini sekarang.
Bilal masih ingat, sebelum Bilal berangkat ke Bogor, Bilal buka situs Tazkia, Bilal ngebayangin akan disana nanti heheh. Ya itu dulu. Ya semoga semua mimpi Bilal tercapai ya. Amin.
    Terus ngejalanin matrikulasi dan gak ikut Portal, karena telat, gak nanggung-nanggung, telatnya 1 Bulan. Heheh
Terus dijalanilah matrikulasi dengan Jadi ketua IMSAK, dan jadi ketua NALA, ngurusi kalimantan mengajar, Nala ilal Qoryah dll lah banyak. Yang  jelas, NAKAL Bilal di matrik.
    Dan karena NAKAL itulah Bilal jadi mahasiswa Teraktif, terKreatif dan Terpeduli, heheh.
    Sekarang sudah di sentul, di sentul tahun Pertama ikut Progres, tahun kedua Jadi ketua BEM. Entah tahun ketiga dan keempat akan seperti apa gak paham juga, yang jelas I have Dream  hehehe
Doain Bilalya, semoga kalian semua juga sukses.
    Nakal, sieh iya, negebetein sih juga, dan suka buat orang marah, dan kadang juga banyak yang gak seneng dengan Bilal, tapi ya itulah proses perjalanan hidup, kalau mengutip sebuah ungkapan “Kita harus menjadi orang lain, sebelum mejadi diri kita yang sesugguhnya”.
    Semoga sukses “Sukses for All: BilalGrup”
Jam 4:04 Pojok Azzikra.
Yang baru Inbox dan baca ini, pasti tahu.
 Minta di bangunin sahur, malah cuman

di WA, ya mana bisa bangun hehehe.



M. Albilaluddin al-Banjari
CEO Bilal Grup, Motivator, Entrepreneur
Hp: 0858-558-321-66, 
Twitter:  @malbilaluddin1 
IG: Bilal Grup, BBM: 5281cb04, 
ID Youtobe :  M. AlbilaluddinID 

No comments:

Post a Comment