Kenaikan BBM, dan Presiden Baru, fenomena itu sering kita dengar dan kita lihat di TV, di Radio dan di media sosial lainnya. Entah bagaimana dan seperti apa cara berfikir dan cara bergerak presiden kita yang baru. Yang pasti, bermacam-macam kecaman yang di limpahkan pada presiden mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Memang macam-macam yang menjadi incaran dan pandangan jelek mengenai presiden baru ini. Mulai dari kenaikan BBM, yang mulanya dari partai PDI pendukung Presiden baru, sangat tidak mau dengan kenaikan BBM, tapi sekarang malah menaikkannya. Entahlah?
Terus ulahnya lagi adalah berkeinginan untuk menjual pesawat kepresidenan. Memang bukanlah hal yang salah, karena pesawat kepresidenan adalah hak presiden. Berbeda halnya jika yang di jual adalah perusahaan seperti yang di lakukan Bunda Megawati Soekarno Putri dulu.
Dalam pandangan Bilal, tidak salah bagi seorang presiden untuk menjual barang yang sudah tidak lagi terpakai, yang untuk uang yang ada di pergunakan untuk hal-hal positif dari kenegaraan itu.
Namun yang terjadi, tak sedikit yang trauma denga apa yang telah di lakukan bu Mega untuk negara indo, yang main comot dan main jual seenaknya saja. Toh walaupun pada dasarnya penulis juga kurang mengerti lika-lika mengenai kepresidenan disana.
Tapi yang pasti dan yang jelas, toh walaupun kita bersebrangan dengan presiden yang baru, kita tetap harus saling menghormati dan mengisi, sehingga saling memberikan manfaat.
Dan begitupun bagi presiden yang baru, jangan terlalu banyak mengorek dan menata ulang, tentang perjalanan daripada kenegaraan itu sendiri.
Ala kulli hal, sebagai mahasiswa, jangan menggebyah uyah dan menyamakan antara presiden baru dengan bu Megawati yang memiliki kebiasaan untuk menjual aset-aset yang dimiliki negara. Karena toh walaupun Presiden itu dekat dengan bu Mega, bukan berarti sangat dekat degnan bu Mega maka presiden baru tidak akan tergoda. Dan bagi presiden terbaru, sudah selayaknya membuktikan dan menunjukkan hal yang amat sangat positif dinadapan rakyatnya.
No comments:
Post a Comment