#Foto yang di kirim teman grup WA di Grup, terus di scren shoot. Dulu bet, entah tanggal berapa dan bulan apa, yang jelas ini masih dulu. Sebelum jadi presiden
Owh
ya, tadi hari Jumaat tanggal 7 bulan November itu kita kedatangan tamu Jurnalika dari AKA, kampus AKA, gitu yam
au ketemu sama UKM Madinah dan KOMINFO. Terus gitu doang sieh, habis itu
foto-foto, terus udah, eh cerita-cerita sih panjang lebar heheh. Sambil ketawa-ketawa
lah di kantor.
Jadi
kembali pada tema lagi, pacaran, emang namanya anak muda ya ribet sieh kalau
gak pacaran. Apalagi kalau sejak dari dulunya udah terbiasa pacaran.
Kalau tanya
hukum pacaran mah, bukan jamannya lagi untuk di bahas, tapi hem…… gimana
ya ngebahasnya. Untuk ngebahas hal ini butuh otak dan pemikiran tinggi serta
melihat banyak factor sehingga tidak bisa serta-merta merubah iklim sesuai
dengan apa yang diinginkan.
Oke
kembali lagi pada pacaran, memang apa salahnya pacaran? Hem menurut kamu
pacaran itu salah gak sieh? Pasti ada yang bilang salah, ada juga yang bilang,
gak pasti salah sieh, dan jawaban-jawaban lain yang bermacam-macam.
Lalu pertanyaannya,
bagi
yang mengatakan salah, kenapa pacaraan itu salah?
Mereka
akan menjawab, “Agama melarang itu, dan tidak ada hal positif dalam pacaran”
dan itu akan di sangga dari mereka yang baru mengerti pacaran “owh… ada sisi
positif pacaran, seperti sekolah tambah rajin, kuliah tambah semangat dll lah”,
itu sanggahan mereka.
Lalu
jika pacaran itu bisa membuatmu semangat, berarti kamu semangat dengan sesuatu
yang di larang.
Sama dengan
“Aku dengan meminum bir bisa semangat shalat tahajjud, aku kalau mencuri
semangat puasa senin kamisnya” semisal. Jadi yang menjadi penyemangat adalah
hal yang bertentangan dengan apa yang seharusnya.
Terus
bagi yang menjawab gak pasti salah sieh, ya ngelesnya dengan cara-cara yang tadi itu,
alesan beginilah, alesan begitulah.
Dan
yang perlu untuk sangat di ketahui adalah, Orang yang tahu berpacaran dan masih
berpacaran namun hatinya tidak ridha dengan itu semua, maka insyaallah dosanya
lebih mudah di ampuni daripada orang yang tahu pacaran gak boleh, masih pacaran
dan bangga lagi dengan pacaran itu.
Dan
yang paling penting adalah, pacaran atau tidak, seseorang terserbut, ia harus
tetap mengatakan bahwa pacaran itu haram dan tidak boleh di lakukan, karena
jika kita sudah pacaran dan masih mencari-cari alasan untuk melegalkan pacaran
tersebut kita sudah mendapatkan
2 dosa,
dosa berpacaran dan dosa menghalalkan hal yangjelas-jelas di haramkan oleh
Allah swt.
Imam
Syafi’I dalam kitab Ihyanya mengatakan, Ada beberapa hal yang menyebabkan dosa
kecil itu menjadi dosa besar, tahu kan apa aja? Gak tahu, Bilal juga lupa
heheh. Tapi yang Bilal ingat itu, melakukan dosa kecil itu dengan bangga dan
menceritakan ke banyak orang.
Kalau
masa sekarang mungkin, pacaran di bangga-banggain di medsos, atau di
cerita-ceritain sama temannya. Itu mah sama aja, dosanya kecil jadi besar,
apalagi kalau dosanya besar? Hemm…. Emang Bilal tahu? Tahulah dikit, dulu
pernah ngaji Ihya bentar di Guru Sekumpul Martapura Kalimantan Selatan. Gitu
sieh.
So,
jadi yang pacaran ya udah pacaran aja, tapi haram gitu,
dan jangan di tunjuk-tunjukkin kalau pacaran. 1. Biar orang lain tidak iri dan
tidak ingin meniru apa yang kalian lakukan, 2. Biar kalau semisal itu dosa
kecil tidak menjadi dosa besar, 3. Biar tidak merusak citra dan anggapan
orang tentang islam.
Hem…..
nyesek tuh.
Yang
pada intinya itu, biar bagaimanapun kalau udah gak sesuai dengan aturan sang
pencipta tetap salah. dan tetap tidak boleh. Itu intinya. Itu udah titik, gak
bisa koma lagi.
Sekarang
permasalahan baru, dalam sebuah organisasi islam dan terkena dengan islaml
masih ada bagian yang seperti itu. Lalu
akan di perbaiki bagaimana generasi penerus kita ini. Lah itu dia?
Lalu
apa yang harus di lakukan? Untuk menyadarkan semua orang bahwa pacaran itu
tidak boleh, dan haram, tapi ya tentu orang yang pacaranpun itu tahu kalau
pacaran itu gak boleh, tapi ya entahlah?.
Memang
sulit untuk di coment. Ala kulli hal, semua telah di atur oleh Allah
swt. Semoga Allah swt memberikan yang terbaik dan terridhoi oleh-Nya.
Sedikit
sebuah pribahasa dan sebuah ungkapan?
“Kita
sudah sering bilang kita fobia kucing, masih aja dia bawa kucing, lalu apa yang
akan kita lakukan? Ya mengeluarkan kucing itu atau orang yang bawa kucing itu
bersama kucingnya”.
Jadi
haruskah kita ngulang lagi kalau itu gak boleh, haruskah kita tiap hari
ngingetin “jangan bawa kucing, ya udah masuk, Besok gitu lagi, terus besok gitu
lagi, terus besoknya gitu lagi, terus besoknya gitu lagi”.
Duh…
semoga KITA
dan semua keturunan kita di jaga oleh Allah swt. Karena kitapun
sama-sama tidak tahu,Mungkin sekarang kita bilang gini, malah besok terjangkit
itu mungkin saja, kita sekarang gini, mungkin nanti sore udah berubah. Seperti dalam
hadis, Pagi dia muslim, sore dia udah kafir, ada yang pagi dia kafir, sorenya
udah islam lagi.
Jaga Kami dan
keturunan kita ya Allah, semuanya. Amin.
M. Albilaluddin al-Banjari
Presiden Mahasiswa STEI Tazkia 2014-2015
Hp: 0858-558-321-66,
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter: @malbilaluddin1
IG: Bilal Grup, BBM: 5281cb04,
ID Youtobe : M. AlbilaluddinID
Blog: bilalgrup.blogspot.com
No comments:
Post a Comment