Jumaat tanggal 16 Januari
2015, Pagi mengerjakan UAS, dan UAS di Tazkia itu tidak boleh keluar duluan toh
walaupun sudah selesai duluan. Apalagi jika penjaga ruangnya serema amat. Heheh
terus setelah selesai ngerjain akhirnya Bilal ijin untuk keluar, dan ijin
keluar itu boleh. Kalau pulang duluan tidak boleh. Jadi Bilal ijin keluar dan
diluar mengerjakan apa yang ingin ku kuerjakan seperti shalat atau ngapain ke
kantor BEM. Dan baru masuk lagi kalau kira-kira sudah di perbolehkan keluar dan
itu hanya untuk mengambil HP dan Kisi-kisi yang di tinggal di dalam.
Bilal itu jika ujian selalu
keluar duluan, teman-teman pada nanya. “kamu jawab apa Bilal? Kok cepat amat?”,
Bilal jawab aja “Dijawab setahunya, yang gak tahu di biarin”. “masak kamu gak
ngarang-ngarang gitu atau gimana gitu jawabannya?” “kadang sieh gitu, tapi
kalau udah gak bisa ngarang, ya sudah, berlama-lama di kelas juga gak bisa
mendatangkan jawaban yang terlupa itu” gitu jawaban ringkas Bilal.
Oke, selesai itu, Bilal
ngetap oli motor dan setelah itu ngeprint ini neh:
habis
ngeprint, pulang tidur menunggu shalat jumaat. Dan setelah adzan di Azzikra
berangkat ke masjid. Shalat jumaat dan di masjid ketemua Kementrian Luar Negeri
BEM REMA STEI Tazkia untuk di ajak Nonton bareng Walikota Bogor, BIMA ARYA yang
di tonton di balik 98. Undangannya jam 2 akhirnya jam 1 semangat berangkat. Sampek
sana, ternyata acaranya baru jam 14: 40 an, akhirnya Bilal ke AL-Amin Group. Setelah
dari al-Amin, baru masuk dan itupun masih nunggu agak lama. Dan disana ternyata
bagin dari BEM SEBogor itupun masih belum ada yang datang atau sedikit yang
datang dan KITA sms CP nya itu ternyata gak dibalas.
(Cuplikan yang sempat Bilal foto, namun masih agak kecewa karena gak bisa ngobrol sama Bapak Bima Aryanya)
Tapi terimakasih banyak untuk Bapak wali
kota yang baik untuk mengajak
mahasiswa
mengenang perjalan para mahasiswa di
tahun 98 itu.
Terimakasih banyak ya Bapak Wali Kota
yang baik.
yang baik.
Udah akhirnya masuk dan
mulai nonton, di tengah perjalanan di telpon untuk berangkat ke Matrikulasi
mengantarkan anak angkatan 14 ke Bandara. Akhirnya di tengah nonton harus
pulang. Dan pulanglah kita menuju matrikulasi. Di mobil ada Agus Ghozali,
Rohmatullah Adny Asymuni, dan Muhyi, itu semua sama-sama dari Sidogiri. Setelah
sampek matrikulasi. Shalat dan kita siap-siap berangkat.
Dan berangkatlah kita,
Rohmatullah Adny menetap di Matrikulai bersama Ust Zahid, sedang Pak Muhyi
akhirnya Turun di Branang siang untuk melanjutkan pulang ke Cikarang untuk
mengistirahatkan tubuhnya karena besok harinya
harus bekerja sedang dari kemaren-kemarennya sudah kelelahan katanya.
Berangkat dan mampir di
Botani untuk makan, setelah itu mampir di Talas Bogor untuk beli oleh-oleh
mereka. Dan karena mereka bertiga Mahda, Ajwah dan Miftah itu pesawatnya baru
berangkat jam 7 pagi, sedang itu masih magrib dan mereka belum pesan tiket
akhirnya untuk menghabiskan waktu itu, kita jalan ke puncak. Makan jagung
bakar, shalat isya, terus berangkat lagi.
Nyampek di bandara sekitar
jam 12 malam. Menunggu dan menghabiskan waktu dengan ngobrol, namun sebelum
sampek ke bandara masih muter-muter dulu mencari pom bensin karena BBMnya
habis. sebelum itu masih nagkring dulu di pinggir jalan, bersama tikus dan
nyamuk yang banyak.
Ada yang sangat lucu, dan
menyedihkan, bersama tikus dan nyamuk yang akhirnya gak bisa tidur heheh
kasihan amat. Maklum dunianya beda kale ya.
Di bandara menunggu bersama
martabak yang akhirnya martabaknya di ambil sama tukang sapu waktu kita mau
pulang. Terus disana bercerita ngobrol panjang lebar. Dan yang sulit dilupakan
adalah ilmu baru
“Jadi dia pernah berpacaran dan mempunyai hubungan dengan
seorang laki-laki dan akhirnya dia ditinggal nikah sama si laki-laki yang
diharapkannya itu. Namun dari sakit itu, akhirnya dia dapat keyakinan baru
untuk tidak lagi menjalani hubungan. Dia berkeyakinan bahwa pilihan Tuhan itu
yang lebih baik.
“Apa yang membuatmu
mengambil keputusan itu? Tanya Bilal. “Memandang masa depan dan membahagiakan
orang tua” jawabnya.
“Terus dalam perjalanan
pernah gak terbesik dalam hati kamu “Kok kayaknya gak enak sieh hidup kayak
gini”. Tanya Bilal.
“gak seih karena terus punya
keyakinan bahwa Pilihan Tuhan itu yang lebih baik”, jawabnya.
Gitu, tapi dia punya
seseorang yang dekat, namun tidak ada hubungan apa-apa.
Terus Bilal tanya “Kalau
dia menaruh hati lebih sama kamu gimana?”
“ya kita jelasin bahwa kita
gak ada apa-apa kita cuman temanan aja” jawabnya.
Dan subuh jam 5 pulang, sampai bekasi jam 7, dan untuk tidak tidur di mobil, Bilal ceramah, tapi sayangnya gak ada rekamannya.
***
Cuman, lucu aja ya heheh. Tapi
biar bagaimanapun kita tidak pernah tahu apa yang akan kita lakukan besok, dan
kita juga tidak pernah tahu dimana kita akan di kuburkan. Begitupun kita tidak
tahu dengan siapa akan bersanding, dan
jika kita sudah bersanding apakah akan sehidup semati dengannya, atau
hanya dunia saja atau sampek di akherat. Dan intinya, semua tidak ada yang
tahu.
Ya Allah, berikanlah yang
terbaik untuk hambamu yang penuh dosa ini. Ya Allah jika berkelanjutan itu lebih
baik, maka jagalah umurku dengan panjang, tapi jika berkelanjutanku di dunia
tidak baik untukmu. Ampuni semua dosaku dan tutuplah kehidupan ini dengan baik
dan husnul khotimah.
Sekarang lagi di cikarang bekasi di sini neh : https://www.youtube.com/watch?v=0yKbRpk3m9E
M. Albilaluddin al-Banjari
Presiden Mahasiswa STEI Tazkia 2014-2015
Hp: 0858-558-321-66,
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter: @malbilaluddin1 ( https://twitter.com/MAlbilaluddin1 )
IG: bilalgrup ( http://instagram.com/bilalgrup/ ), BBM: 5281cb04,
FB: Muhammad Albilaluddin al-Banjari, ID Youtobe : Muhammad Albilaluddin
(https://www.youtube.com/channel/UCynR3qzWsEQ6XZtFqnKtHbw )
(https://www.youtube.com/channel/UCynR3qzWsEQ6XZtFqnKtHbw )
No comments:
Post a Comment