Pelepasan Mudik Bersama PBNU Oleh Ketua PBNU dan bagin-bagian yang lain, Direktur Mandiri, dan Pegadaian
Lambang Mudik PBNU yang di letakkan di Bis
Salah satu pondok pesantren di Bangkalan
Penyanggah masjid Agung Bangkalan
Perjalanan kali ini, bermula dari magang, di BMT Cikarang
Bekasi, selama tiga hari dan akhirnya mengikuti liburan hari raya. Dan di isi
dengan ikut program mudik bersama PBNU Jakarta.
Jam setengah 8 berangkat dari Pamahan menuju terminal
cikarang lalu kemudian berpindah bis jurusan pasar senin. Setelah menempuh
perjalanan sampailah di depan kantor PBNU Jakarta. Setelah menunggu sebentar
dan mengistirahatkan tubuh ke masjid didalam kantor PBNU, ternyata di sana juga
ada Rohim, Zuhud, dan Muiz.
Tak selang bebarapa lama, Pak Muhaimin yang mengurus tiket
mudik tersebut datang dan ngobrol bersama dengan teman-teman yang lain. Sampai
pada akhirnya pengumuman sudah mulai diminta masuk ke dalam bis. Dan Bilal pun
mulai masuk untuk kemudian mencari tempat. Namu sebelum itu, karenat tiketnya
masih ada di pak Sulton Fathoni alumi Sidogiri yang menjadi sekjen PBNU
akhirnya masih menunggu.
Pelepasan
Tak selang beberapa lama, beliau datang, dan Bilal
sempatkan untuk menyerahkan karya kecil Bilal sembari foto bersama dan
beliaupun juga meminta pak Muhaimin utk memfotokan dengan HP beliau. Di hp
Bilal ada dan di HP beliau juga ada. Dan ternyata yang ada di HP beliau itu
langsung ada di grup WA DPC HMASS Sidogiri di share oleh Pak Salam.
Salah satu Marketing Office property seorang teman di Bangkalan
Setelah acara pelepasan di mulai, berangkatlah Bilal
bersama rombongan Bis Jember Banyuwangi itu menyusuri jalan menuju Jateng,
lanjut menuju Jatim.
Bilal sudah membuat
rangkuman perjalan di hp:
"Jam 2 jakarta.
jam set 5 indramayu. Jalan pantura.buka puasa d cirebon.
mgrb, isya, d cerebon
21.38 xampek pemalang jateng
sahur d kudus, jl raya pati kudus
jam 6.30 d tuban
7.58 smpek gersik
jam 8.24 surbya pom bensin"
Ini rangkuman perjalanannya, Berangkat dari jakarta, sampai jawa timur. Memang melelahkan tapi setidaknya banyak hal yang bisa di pelajari di perjalanan itu.
Memandang luasnya sawah di sekitar indramayu, maka sungguh sangat di sayangkan kenapa kok harus ekspor beras. melihat luasnya tanah tersebut kadang merasa miris kenapa kok pemerintah belum menggunakan dengan baik itu semua.
Tapi pertanyaan hanya tinggal pertanyaan. Semoga saja semua potensi yang ada di dalam tubuh Indonesia ini tergunakan dengan baik sehingga tidak ada hal yang tidak bisa di lakukan untuk kemajuan dan kehebatan Indoenesia.
Kemabali lagi pada cerita, setelah pagi Bilal sampai di surabaya pom bensin sebelum bungurasih, semua penmpang madura di turunkan disana.
Lalu yang lain sudah pada berangkat Bilal masih nunggu Bis yang menuju madura, tapi ternyata tidak datang-datang akhirnya Bilal Berangkat menggunakan angkot ke perak.
Naik Kapal laut, terus ikut angkot menuju IKIP, dan disanalah di jemput oleh Ishaq Firdaus teman kuliah di STEI Tazkia yang sekarang lagi mengambil cuti.
Menginap disana, selama satu malam, ikut melihat-lihat proyek, dan muter2.
setelah buka puasa, berbuka di Masjid Agung Bangkalan, lalu setelah shalat magrib langsung otw ke maqam Kiai Holil Bangkalan, setelah dari sana mampir di Bebek sinjai.
Lalu kembali dan bermain dulu kerumah Ra Munjil sebelum kerumah Ra Ishaq.
Nginep disana, pagi menghabiskan waktu dengan membaca buku CEO Notes nya Abah Dahlan Iskan, lalu setelah ashar langsung otewe kerumah ra Hifni.
Sampek sebelum magrib, buka, shalat magrib, shalat isya, shalat traweh, lalu setelah shalat traweh mayoran lele di sebuah desa yang jauh dari tempat beliau.
Kalau sekarang ada di dalem beliau. Di Gedangan Sampang Pondok Pesantren Miftahut Thullab.
M. Albilaluddin al-Banjari
CEO Bilal Grup, Motivator, Entrepreneur
Hp: 0858-558-321-66,
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter: @malbilaluddin1
IG: Bilal Grup, BBM: 5281cb04,
ID Youtobe : M. AlbilaluddinID
Blog: bilalgrup.blogspot.com
No comments:
Post a Comment