Pusing, pening, bete, mumet, benci, dendam, nelangsa, dll lah persaan berkecamuk kalau kamu lagi bersitegang dengan kawan kerjamu atau dengan atasanmu atau dengan orang orang yang ada di kantormu, atau juga dengan bawahanmu.
Ya, begitulah memang adanya, dan yang perlu dan sangat
perlu disadari, ketika kamu berinteraksi dengan orang lain, maka kamu akan
menemukan bermacam karakter orang yang tidak sama denganmu, berbeda jauh.
Mungkin kamu bisa mengerti dia tapi dia tidak mengerti kamu atau sebaliknya.
Itulah yang bisa disebut sebagai konsekwensi. Dimanapun
kamu berada kamu akan merasakan hal ini. dalam ranah dunia kerja, dalam ranah
keluarga, dalam ranah RT, TW dan lain sebagainya. Yang jelas semua itu harus di
hadapi dan harus di mengerti.
Dan yang paling penting adalah saling mengerti akan
tujuan akhirnya, sehingga percekcokan yang ada memiliki arah yang sama. Yakni
sama-sama berharap dan berkeinginan yang terbaik, buat perusahaan, buat tempat
kerja atau buat sesama.
Lalu, jika kamu sudah benar dan sudah sesuai dengan apa
yang seharusnya, tapi atasanmu masih marah-marah saja, maka ada beberapa
pilihan yang bisa kamu pilih.
1.
Kamu bisa memilih
berhenti dari tempat kamu kerja tersebut. Terlebih jika tempat kamu bekerja itu
tidak seperti yang kamu inginkan. Baik itu orangnya, fasilitasnya, gajinya atau
apalah, yang kamu rasa tidak seperti yang kamu harapkan. Maka BERHENTILAH.
Heheh kalau kamu bilang nyari kerja sulit. Jangan nyari kerja, tapi nyari UANG.
Nyari uang bisa dimana saja. Jadi jangan sampek di otakmu tertanam nyari
pekerjaan. Karena banyak pekerjaan hanya melelahkan kita, tapi kalau nyari uang
menyenangkan kita. Kalau kamu agak agamis, jadikan bekerja sebagai selingan
untuk menunggu waktu shalat.
waktu bertanya di pondok pada salah satu acara
2.
Pilihan yang kedua,
kamu ngomong jelas-jelas dan benar-benar pada atasanmu, kalau kamu gak suka
dengan cara dan gaya kepemimpinannya. Jadi dia juga sadar, kalau apa yang di
lakukannya tidak benar, dan dia juga perlu untuk berbenah dan memperbaiki diri.
Karena atasan juga bukan malaikat, bukan Rasul, juga bukan Tuhan yang harus di
taati 100%. Ya kan? Kamu bekerja pada orang itu, oke, tapi bukan berarti orang
itu yang memberikan kamu rezeki. Bukan orang itu juga yang memberikan kamu makan
dan hidup. Orang itu hanya jadi perantara. Tapi yang memberi itu Tuhan, dan
Tuhan bisa saja memberikan kita rizqi dengan wasilah yang lain. Jadi jangan
menghamba pada manusia. Ingat jangan menghmba. Bekerja oke, menghamba tidak.
Karena kita hanya berkewajiban menghamba kepada Allah swt.
teman-teman asrama zaid bin ali di bogor
3.
Yang ketiga, kamu
hasut yang lain untuk sama-sama keluar dari tempat itu sehingga tidak ada orang
lagai yang bekerja disana. Kwkwkwk hahahha ini neh hal yang tidak boleh di
perbuat. Karena ini neh berdosa. Oke.
Udah
itu aja, intinya, jika kita masih belum kaya, biarkan diri kita bekerja pada
orang lain, sampai kita menjadi kaya, dan setelah kita kaya pekerjakan orang
lain.
Kalau
dalam motivasi barat, ketika kita masih belum kaya, biarkan orang lain
memerintah, menyuruh-nyuruh, manut dan tunduk pada orang lain, tapi setelah
kita yang kaya, kita yang berlaku seperti itu pada orang lain. Kwkwkw agak
jahat ya? Ya iyalah kan orang barat, orang barat gak berlandaskan pada alqur’an
dan hadist. Kwkwk udah gitu aja.
menyerahkan kenang-kenangan kepada Valentino Dinsi.
menyerahkan kenang-kenangan kepada Valentino Dinsi.
Kalau
ada yang mau di tanya chat aja, by link di bawah ini…
M. Albilaluddin al-Banjari
CEO BilalGrup, Motivator, Entrepreneur
Hp: 0858-558-321-66,
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter: @malbilaluddin1
IG: Bilal Grup, BBM: 5F706F30, (pin bb terbaru)
ID Youtobe : M. AlbilaluddinID
Blog: bilalgrup.blogspot.com
No comments:
Post a Comment