Begini, kalau kamu sudah menjalani pernikahan tentu lika liku pernikahn pasti sudah mengerti. Kecuali jika baru menikah. Diantara lika-liku pernikahan itu ada yang karena uang belanja jadi cerai, entah itu karena si istri menuntut uang belanja lebih banyak dari tetangga sebelah atau
karena memang si suami kurang penghasilannya. Ada juga yang karena salah satu dari keduanya keras kepala, kalau gak istri ya suaminya keras kepala, akhirnya gak ada yang mau mengalah cerai, ada juga yang karena salah satu dari keduanya kembali pada mantannya, entah istri atau sang suami kepincut lagi sama mantannya cerai, ada juga yang karena salah satu dari keduanya mengetahui kalau si istri atau si suami selingkuh, cerah juga, ada juga karena si istri atau si suami gak mau ngalah untuk tinggal di rumah salah satu keduanya akhirnya cerai, ada juga karena mertuanya yang "kecoloan" (bahasa madura), akhirnya juga cerai, ada juga yang karena si suami mau nikah lagi dan si istri gak mau, akhirnya cerai, ada juga yang karena gak sesuai espektasi akhirnya cerai, ada juga yang hanya karena beda pilihan jadi cerai, semisal si suami tiba-tiba beli barang bentuknya begini, si istri gak suka akhirnya tengkar, dan ujungnya cerai, ada juga yang memang karena si suami gak bisa memberi nafkah batin akhirnya cerai, ada juga yang karena si istri sering ngumpul sama perempuan yang gak bener, sering ngobrolin kejelekan suaminya, akhirnya juga cerai, dan Bermacam-macam alasan dan sebab, akhirnya perceraian terjadi. Ada juga yang pernikahannya karena paksaan orng tua, di tengah jalan akhirnya juga cerai. *Toh walaupun ada ribuan orang atau bahkan jutaan orang yang juga mengalami permasalahan yang seperti diatas tapi tidak berujung perceraian*.
Itu cerita gara-gara, sebab musabbab cerai nya, Ujian nya kadang begini, rumah tangga sedang banyak masalah sama istri, sama anak, banyak masalah sama mertua, dll lalu tiba-tiba mantan datang dan chat dengan seribu janji manis dll, itu cobaan yang paling berat, jika tidak lulus ujian ini, maka terjadilah apa yang di atas telah di tulis, yakni cerai gara-gara kedatangan mantan.
So, bagaimana menyikapinya,? Sikapilah semampu mana kita bisa menyikapi, karena Allah bilang "Layukallifullaha nafsaan illa wus'aha" segimana kamu bisa menyikapi, segitulah kamu menyikapi dan sisanya pasrahkan sama yang punya hati, pasrahkan sama yang punya harta, pasrahkan sama yang menguasai segalanya, pasrahkan sama yang mampu merubah segalanya.
Jika kamu telah berusaha semampumu, dan kamu sudah memasrahkan pada dzat yang maha dalam segala-galanya, lalu apa yang terjadi kok tidak seperti yang di inginkan hati, berarti disinilah kita di suruh memahami lebih dalam arti "kadang kamu suka sesuatu, padahal sesuatu itu buruk bagimu, dan kadang kamu benci sesuatu, padahal sesuatu itu baik bagimu" lalu selanjutnya terserah. Orang bijak bilang *"Ana urid, Anta turid, walakinnallaha yaf'aalu mau yuriid"* artinya aku mau, kamu mau, akan tetap Allah melakukan apa yang Allah mau, dalam Qur'an juga di bilang sama Allah, *"Sesungguhnya Allah tidaklah bakal di tanya terkait apa yang Allah perbuat, akan tetapi Kamu bakal di tanya "*
Ala kulli hal, jika memang hatimu sudah bulat, pergilah, siapa tahu Allah menyediakan orang lain yang terbaik menurut Allah untukmu, tetapi kamu juga harus ingat, Allah paling gak suka perceraian, terus jika memang sudah memuncak seyogyanya laki-laki tidak menahan seorang perempuan yang sudah mau pergi darinya, karena siapa tahu di luar sana ada orang yang lebih bisa membahagiakannya, atau dia lebih bahagia bersama orang lain itu. Dan bagi perempuan berhati-hatilah dalam meminta cerai (khulu') karena biar bagaimanapun albikru aula minas sayyib, perawan itu lebih utama di bandingkan janda. So kamu punya pilihan, dan kamu punya dunia untuk melakukan semua yang kamu mau. Its right? Selamat.
Salam
#WasilahNikahBilal
M. Albilaluddin al-Banjari,SH
CEO BilalGrup, Motivator, Entrepreneur
Hp: 0858-558-321-66,
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter: @malbilaluddin1
IG: Bilal Grup, BBM: 5281cb04,
ID Youtobe : M. AlbilaluddinID
Blog: bilalgrup.blogspot.com
No comments:
Post a Comment