Ya hari ini tanggal 3 mei 2017,
saya masih berada di bogor dalam rangka penjaringan ketua hmass cabang. Di sela-sela
waktu itu, menghabiskan waktu untuk mengurus aset-set kecil yang kami miliki di
bogor. Selain itu ketemu dengan teman-teman yang pernah kenal dulu di bogor. Juga
di isi dengan leyeh-leyeh dan bercengkrama bersama dengan ibu negara.
Sambil ngisi waktu juga, ngerjain
tugas sebagai pmpirnan redaksi hmass.co dan juga membaca berita-berita di web
dan melihat-liehat propensi dan negaar hehe. Calon presiden bro. Hii amini aja
udah. Termasuka baru ngeh bahwa Jawa Timur, dengan 38 Kabupaten. Dan Bilal
berada diantara salah satu kabupaten itu.
Terus beru aja
buku webnya dahlan iskan. Bilal kenal dahlan iskan itu sjak dulu dari kertas
kertas koran bungkus nasi sewaktu di sidogiri. (gak kenal sie cuman tau) darisitulah jadi
suka baca-baca tulisan beliau, terus nyari-nyari buku di perpus tentang beliau,
dan memang keren. Selalu berpandangan maju, ide kreatif, dan gebrakan-gebrakan
baru yang bisa membawa kemajuan. Keren pokoknya.
Tapi sayang,
budaya indonesia memang kurang cocok orang-orang seperti beliau, selalu ada
yang mau menejelekkan, menjatuhkan, mencari-cari kesalahan dan lain sebagainya.
Entah itu hanya terjadi pada beliau. Atau semu orang sukses dan berfikiran maju akan di seperti itukan?
Entahlah,
memang budaya jegal-menjegal, atau bahasa seremnya
“Langkahi dulu mayatku, kalau kamu mau
duduk di atasku” toh walaupun orang
itu memang pantas, kadang selalu saja di jegal dan di persulit, entah karena
alasan ini atau alasan itu. Yang jelas jangan sampek orang itu duduk diatas
saya. Begitulah mungkin yang ada dalam hatinya.
Dan memang
rasanya, itu tidak hanya pada beliau, tapi hampir dalam setiap organisasi dan
dalam setip perkumpulan.
Lumrahnya begini
“Yang atasan males-malesan sehingga gak
berinovasi dan gak maju-maju dan tak membuat gebrakan, dan ketika ada dari
bawah yang mau membuat gebrakan, di cekal dan di bayang-bayangi” hmmmm
apakah detailnya tentang malas berinovasi itu bisa di baca disini (Klik).
So, kembali
kejudul diatas. Dimanapun orang hebat itu berada, dia akan tetap hebat. Kalau gak
salah ada entah hadis atau dawuh ulama yang mengatakan “Orang hebat kalian,
akan menjadi orang hebat kalian diislam, jika dia beriman”. Dan memang
nyatanya, Siapa sayyidina Umar bin Khattab sebelum beliau masuk islam? Dan yang
sekarang seringj adi contoh Hercules mantan preman tanah abang yang sekarang
getol banget membela islam.
Ala kulli hal, jadilah kamu orang hebat,
maka dimanapun kamu berada kamu akan tetap hebat, dan akan banyak orang yang
membutuhkanmu. Ketika kamu banyak yang membutuhkan berarti kamu masuk dalam
kategori “Orang yang paling bermanfaat, dan orang yang paling bermanfaat
berarrti kamu masuk dalam kategori orang yang paling baik”.
Dah gitu aja, di cerna baik-baik ya,
kalau ada yang gak setuju bisa kok diskusi. Hihi
Salam
M. Albilaluddin al-Banjari,SH
CEO BilalGrup, Motivator, Entrepreneur
Hp: 0858-558-321-66,
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter: @malbilaluddin1
IG: Bilal Grup, BBM: 5281cb04,
ID Youtobe : M. AlbilaluddinID
Blog: bilalgrup.blogspot.com
No comments:
Post a Comment