Idealnya kehidupan ini bagaimana? memenuhi kebutuhan dirinya lalu memenuhi kebutuhan orang lain, atau memenuhi kebutuhan orang lain dulu baru kebutuhan dirinya.
Atau bahasa yang lebih agak kerena adalah, memperkaya diri atau peduli pada orang yang di pimpin. Konteksnya ini adalah konteks seorang pemimpin.
Memang tidak bisa di pungkiri dan tidak bisa juga di tolak mentah-mentah bahwa ada pemimpin daerah yang lebih care atau lebih gercep menerima pengaduan dari daerah A di banding dari D, karena daerah A itu adalah basis pendukungnya, sedangnkan di daerah D, dia tidak dapat suara sewaktu pemilihan.
Itu juga tidak menutup kemungkinan ada yang mempraktekkan semaca itu. Bisa di sebut dengan politik balas jasa.
Lalu kita kembali ke judul di atas, bahwasanya pemerintah. Owh ya kata pemeritah itu luas ya, bisa skala negara, yakni mentri dan presiden, skala provinsi, ya gubernur sama pejabat terkait, skala kabupaten kota, ya bupati atau walikota dan perangkat-perangkatnya, begitu juga sampek skala desa.
Ya judul diatas itu pemerintah gak peduli, pemerintah gak ada, pemerintah entah kemana ketika rakyat membutuhkan. #Memang pemerintah itu bukan Tuhan yang bisa segalanya, tapi mbok yo minimal apalah gitu.
Semisal terkait jalan, atau yang kita kenal dengan wisata jeglongan sewu, itu bagaimana penangannya, masak gak ada anggarannya, kalau ada anggarannya kenapa tidak di perbaiki, Jadilah kita itu dis trust, kurang yakin, kurang percaya sama pemerintah.
Lalu kalau urusan mereka, harus begini, harus begitu, tidak boleh tidak harus di lakukan. Ya itulah yang ada. Toh walaupun tidak semua.
So, jika kamu jadi pemimpin, jangan jadi pemimpin yang kayak gini ya. Oke.
BACA JUGA
Kecemburuan Sosial : KLIK HERE
M. Albilaluddin al-Banjari, SH
CEO BilalGrup, Motivator, Entrepreneur
Hp, Wa, Sms : 0858-558-321-66,
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter: @malbilaluddin1
IG: Bilal Grup, BBM: D74953C2,
ID Youtobe : M. AlbilaluddinID
Blog: bilalgrup.blogspot.com
No comments:
Post a Comment