Pages

Apa sieh yang dibutuhkan organisasi?

Sunday, June 8, 2014
                 Pertanyaan ini terlintas pada hari Ahad 08-06-2014, ya pada hari ini, tepatnya sekarang, terlintas saat berangkat menuju SKB. Entah darimana terlintasnya pertanyaan itu, apa dasarnya atau kenapa kurang paham yang jelas itulah yang timbul.
Lalu di catat pada nokia butut yang aku punya. Setelah itu aku sempurnakan dengan meminta bantuan dari Kak Ilham Mansur yang lebih di kenal dengan Kak Ilo..
                Sebenarnya banyak kadang yang ikut organisasi yang tidak mengerti tentang organisasi, kadang mereka ikut hanya karena disuruh orang tuanya, kadang karena hanya ingin nambah CV, kadang juga ketimbang-ketimbang, artinya ketimbang gak ada kerjaannya, ketimbang hanya kuliah pulang-kuliah pulang, ketimbang hanya ini dan itu, sehingga tidak mengerti yang sesungguhnya megenai organisasi.

                Ada yang waktu Interviw tentang BEM, kala ditanya “Menurut kalian penting gak sih BEM?” jawabannyapun bermacam-macam.  Ada yang jawab “Penting karea aku butuh”, dikembalikan pada dirinya, kalau dirinya butuh ya penting, kalau dirinya gak butuh gak penting, lalu jika jalan berfikirnya sudah semacam ini, maka akan seperti apa perjalanan organisasinya.
                Oke, apa aja tuh yang dibutuhkan ORGANISASI.
Susunan pertamnaya gini, Fasilitas yang lengkap, SDM yang mumpuni dan loyal (semua bidang, dari Ketua sampai tukang sapunya), Network yang luas, Tujuan yang sama (ini tambahan dari kak Ilo), terus Non stop Inovation.
Tapi ternyata yang benar begini dalam pandanganku sieh:
1.      Tujuan yang sama
Benar, tanpa tujuan yang sama, maka (Aku gambarkan ke BEM aja ya, aku kan orang BEM dan Aku juga yang nulis kok hehehe), tanpa tujuan yang sama maka BEM tidak akan jelas jalannya, kalau kita analogikan, kita ada 70 orang, yang semua punya tujuan yang berbeda maka berjalannyapun juga akan berbeda dan akan berpencar kemana-mana.
                Begitupun dengan BEM, kalau semua orang-orang yang didalamnya punya tujuan masing-masing, dan tak mengerti tujuan UMUM dari BEM itu, maka ya ngelanturlah BEM nya. Benar apa benar? Heheheh
                Yang seharusnya menentukan tujuan itu siapa? Ya idealisnya sieh semua orang yang ada di BEM, namun jika tidak memungkinkan, maka orang-orang tertentulah yang seharunya menentukan, yakni BPH nya, tahu kan BPH? Badan Pengurus Harian.  Yang ke:
2.       SDM yang mumpuni dan Loyal
Kebayang gak, kalau semisal orang-orang yang ada di BEM itu sama-sama gak mumpuni, mulai dari ketuanya gak mumpuni, wakil gak mumpuni, sekretaris bendahara gak mumpuni, mentrinyapun juga begitu, lalu akan seperti apa? Entahlah gak bisa ngebayangin aku. Heheheh
                SDM itu memang modal utama, bahkan dalam Perusahaan ada yang menjadikan SDM itu lebih utama daripada Pelanggan, karena dalam pandangan mereka, jika SDM yang ada dalam tubuh perusahaannya itu loyal, maka pelangganpun juga akan loyal.
                Tapi ada juga yang menjadikan pelanggan sebagai Raja. Ya macam-macamlah tergantung cara dari CEO nya.
                Ada juga sebuah pribahasa inggris cuman taku salah tulis, tapi ku tulis aja begini tulisannya “The Right man In The Right Place, Orang yang benar, di tempat yang benar pula. Makanya ada Passion, ada STIFFIN untuk mengetahui Passion macam-macamlah yang berujung pada “cintailah apa yang kamu kerjakan, dan kerjakan apa yang kamu cintai”.
                Owh ya, selain mumpuni juga loyal, mumpuni tapi tidak loyal maka sama aja dengan tidak ada. Kinerja oke, dan loyal pada organisasi.
                Yaps, jika SDM mumpuni, fasilitas tidak jadi masalah, asalah SDM oke dan tujuan sama, insyaallah akan sukses.
Yang ket:
3.      Fasilitas yang lengkap
Yaps, ini berkaitan dengan fasilitas, Jika tujuan sudah sama, SDM mumpuni dan loyal, maka dibutuhkan sebuah fasilitas untuk sampai pada tujuan itu.
Ya, semua fasilitas, semisal untuk membuat surat undangan butuh apa? Pertama butuh laptop atau kumputer, kedua butuh printer, ketiga butuh kertas, kempat butuh listrik, ke lima buth foto copy, jika mau di perbanyak. Ke enam butuh orang yang harus mengantarkan surat itu, kalau jauh buth sepeda motor, sepeda motornya buth bensin, dan seyogyanya semua itu di penuhi dari organisasi. Jika tidak, jangan mengharap lebih.
Makanya untuk fasilitas ini, orang-orang asing tidak mau ambil resiko. Pernah dulu diceritain sama sopir angkot, yang punya angkotnya itu orang jerman katanya, “Dia itu bang, kalau beli onderdil langsung beli yang asli, kalau gak ada di indonesia dia cari keluar negeri, padahal kalau mau beli yang KW banyak di jakarta”. Begitulah sang sopir bertutur.
Yaps, Fasilitas. Sama seperti “Gimana sih kampus kita ini kok gak ramai-ramai? Ya fasilitas yang membuat ramai kampus gak ada mana mungkin ramai. Sama dengan “Tidak mungkin dengan cara yang berbeda akan membuahkan hasil yang sama” begitupun tidak mungkin dengan cara yang sama akan menghasilkan buah yang berbeda”.
Bilal juga pernah bilang ke salah satu pengurus madrasah di Kalimantan “Siapkan dulu fasilitas yang akan membuat madrasah itu ramai, maka dengan sendirinya madarasah itu kan ramai”, seperti jalannya di perbaiki, kamar mandinya di perbanyak, tempat santainya diberi”.
Oke dan yang ke
4.      Network yang luas
Yaps, network, jaringan, hubungan, relasi, teman, persaudaraan, dan yang lain, yang mengerucut kepada berapa banyak orang yang kita kenal, baik itu perusahaan, organisasi lain, ikatan-ikatan lain, perkumpulan lain, jamaah lain, majlis lain, kajian lain, ini itu dan lain sebagainya.
Yaps, kalau di gambarkan dalam organisasi, semisal @BEMSTEITAZKIA mau mengadakan acara dengan skala internasional, pertanyaannya 1. Tujuan acaranya apa? 2. Bentuk acaranya seperti apa? 3. Siapa yang akan diundang? 4. Berapa ratus ribu orang yang akan datang? 5. Dananya darimana? Ya intinya 5W 1H itu, tahu kan? Dan juga SWOT tahu juga kan? Ya tahulah, masa gak tahu.
Dan yang ke:
5.      Non stop inovation, Inovasi tiada henti
Ketika inget ini, jadi inget seminar yang diadakan jasa marga yang diisi langsung sama direkturnya. Berinovasi, mencoba hal baru, melakukan hal yang baru, dan berbuat dengan cara baru, kan kalau gak salah sih “Orang hebat itu bukan orang yang melakukan sesuatu dengan cara yang luar biasa, tapi orang hebat itu bisa melakukan hal yang sama dengan cara yang berbeda”, itu aja sieh ya kan? Heheh betul gak? Kalau salah bilang aja ke aku ya hehehhe.
Udah, itu aja sieh kalau kamu mau nambahin gak papa. Hehe
Oke selesai

No comments:

Post a Comment