Pages

Harapan Untuk Calon Ibu Dari Anak-Anakku, Nenek dari cucu-cucuku

Monday, June 2, 2014
Sayang,  tulang rusukku yang masih gak paham entah dimana? Begitu banyak yang ku harapkan darimu sakarang. Yang ku harapkan darimu sebelum kamu menjadi madrasatul ula bagi anak-anakku.
Sayang, sejak aku mengerti tentang istri sholehah dan pentingnya peran seorang ibu “setiap shalat aku selalu berdoa “Ya Allah pantaskanlah hambamu ini untuk menikah dengan perempuan yang shalehah, Alimah, Ghaniyah, Faqirah Ilallah, Hafidzah, Wabnatus Syaikh”. Itu yang selalu ku panjatkan setiap shalat.

Sayang tentu kamu tahu, kenapa doa itu dipanjatkan dengan “pantaskan” karena pada dasarnya tuhan telah bernjanji “Laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik, perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, Perempuan yang buruk untuk laki-laki yang buruk, dan laki-laki yang buruk untuk perempuan yang buruk”.
Ya itulah janji Tuhan.
Sayang tentu aku juga sadar tak ada yang sempurna, pasti sulit untuk memenuhi kreteria tersebut. Kadang kala aku curhat sama guru-guru dan sama kiai-kiai beliau selalu bilang “Toh walaupun bukan tidak mungkin, tapi jika Bilal disuruh memilih lebih memilih yang mana? “Sholehah Yai” itulah jawaban yang selalu ku jawabkan.
Kenapa shalehah? Karena dengan shalehah itu bererti ia telah memenuhi keseluruhan kreteria itu.
Sayang aku bermimpi kelak anak-anak kita adalah anak-anak penerus  imam Syafi’i yang pada umur 9 tahun telah hafal qur’an dan itu mungkin terjadi jika dirimu telah hafal qur;an karena dirimulah madrasah pertama baginya.
Sayang, aku berharap kelak kau mengerti seperti apa Bilal, Al, Udin, atau Bie, seperti apa dan bagaimana Bilal? Jujur aku katakan Bilal adalah anak yang nakal sehingga karena kenakalannya itu ia bisa melanglang buana, karena kenakalannya pulalah ia bisa mendapat tugas belajar dari tempat ia menimba ilmu agama.
Ya itulah Bilal.
Sayang, kelak aku ingin engkau menjadi pencerah dikala aku lagi redup, menjadi motivator dikala aku lelah, menjadi tempat curhat dikala aku galau, menjadi sahabat dikala kita bersantai, menjadi guru kala aku sedang bodoh.
Sayang aku ingin kelak kau sediakan pundak untuk aku bersandar kala aku sedang rapuh. Kau sediakan air hangat kala aku menggigil, kau dekap aku dengan mesra kala kita bercengkrama. Aku tak ingin menjadi raja bagimu, aku ingin menjadi sahabat bagimu dalam membesarkan anak-anak kita.
Calon ibu dari anak-anakku, aku ingin kelak kau mampu menjadi segalanya untukku, mampu segalanya, dan bisa segalanya. Aku ingin kelak, kala aku bertemu denganmu, senyummu senyum manis dan canda tawamulah yang ingin aku dengar dan aku lihat.
Wahai calon ibu anak-anakku, tentu kala pertama kehidupan keluarga kita, kita masih belum mapan dan belum sepurna. Oleh karenanya doakan aku dalam setiap duha dan tahajjudmu untuk selalu sempurna dalam mencari maisyah, selalu menjaga halal haram dari apa yang akan kita makan bersama.
Calon nenek untuk cucu-cucuku, kelak aku ingin kau memercikkan air ke wajahku untuk kau ajak shalat taahajjud bareng. Aku ingin kau manja aku seperti seorang ibu yang memanja anaknya, merayu aku seperti seorang gadis kecil yang sedang merajuk.
Wahai ibu untuk anak-anakku, aku merindukanmu. Doakan aku dalam tahajjudmu, doakan aku dalam setiap ngajimu, terus meminta karunia anak yang shaleh dan shalehah yang bisa membanggakan islam dan bisa membuat Rasulullah tersenyum.
Terus memohon agar putra putri kita laksana Sultan Al-Fatih, laksana imam-imam dan pembesar-pembesar islam dimasa lampau.
Calon ibu untuk anak-anakku, banyak yang masih menjadi harapan dalam kalbuku padamu dan yang pasti jaga dirimu baik-baik.
Aku ingin menjadi orang pertama yang menciummu, aku ingi menjadi orang pertama yang mengecup bibirmu, aku ingin menjadi orang pertama yang tidur bersamamu, aku ingin menjadi orang pertama yang ada dalam hatimu.
Sayang, aku merindukanmu.
Teruslah berdoa dan memohon karena Allah maha segala-galanya. Tidak ada yang tidak mungkin dalam genggamannya. “Memberi dan mencabut kerajaan dari orang yang dikehendakinya”.
Sayang, aku ingin menjadi yang pertama.

Pojok Azzikra 02-06-2014

M. Albilaluddin al-Banjari
Presiden Mahasiswa STEI Tazkia 2014-2015
Hp: 0858-558-321-66, 
Twitter:  @malbilaluddin1 
IG: Bilal Grup, BBM: 5281cb04, 
ID Youtobe :  M. AlbilaluddinID 

2 comments: