Manusia, yang namanya manusia pasti memiliki titik jenuh dan
titik bosan, dimana kala telah sampai pada titik tersebut manusia akan
merasakan bosan dan jenuh yang tidak ketulungan.
Begini ceritanya, setelah dari Madura Bilal berangkat ke
Pasuruan tepatnya ke Pondok Pesantren Sidogiri, di Sidogiri Bilal berencana
untuk:
1. Kepesarean,
2. Ke Dalem Kiai,
3. Ketemu Pak Salam (Alumni Tazkia juga yang sekarang
menjadi Kepala Cabang BPRS UMMU Bangil,
4. Ketemu Bapak Sekretaris Umum Pondok Pesantren, jadi waktu
ke kantor beliau gak ada, dan beliau ada di kantor pusat BMT sidogiri.
5. Ketemu Pak Ilham Wahyudi yang juga alumni Tazkia. Juga bermain dengan teman-teman pondok yang
masih ada, dan acara yang lain adalah berkunjung ketempat tugas.
Oke setelah semua selesai, berangkatlah ke Stasiun Pasar
Turi, untuk segera berangkat ke Jakarta.
Setelah menunggu kereta, sampailah juga kedatangan kereta
dan mulailah naik, dimulai dengan mencari tempat duduk dan duduklah sesuai
dengan nomer yang telah di tentukan dari sananya.
Terus membaca buku, kereta terus berjalan, baca buku udah
mulai bosen, mata sudah mulai gak rela dengan kengantukannya.
Yah, dimulai yang namanya jenuh dan bosen, tidur hanya bisa
dengan duduk dan tidak bisa tidur dengan cara yang lain, karena semua tempat
penuh dengan penumpang masing-masing. Terus ngajak teman untuk ngobrol kalau
bukan orang-orang yang peduli mereka tidak akan mau ngobrol, bahkan kadang
kalau toh pun sama teman kalau temannya lebih suka tidur duduk, jadi kitalah
yang jenuh.
Lalu apa yang di lakukan Bilal? 1. Nelpon, 2. Maen Tab, 3. Maen
Laptop, ya toh walaupun gak benar-beanr bisa menghilangkan jenuh tapi
setidaknya semakin berkurang jenuhnya.
Ya itulah titik jenuh, oleh karenanya, jangan sampai titik
jenuh itu merusak semua rencana yang telah kita atur dan telah kita setting
dengan baik. Ok
Kursi Kereta
Perjalanan Surabaya
Jakarta
No comments:
Post a Comment