16:15
Kalau hari raya hanya urusan baju dan sarung baru, maka aku berhari raya lebih dulu daripada kamu. Yang mengukur hari raya dengan baju dan sarung baru, berarti jiwanya masih seperti aku kecil dulu, waktu itu gak di belikan sandal baru, tidak Kemasjid, tidak silaturahmi, tidak jalan kerumah keluarga. Hmmm itulah dulu.
Kalau hari raya hanya urusan baju dan sarung baru, maka aku berhari raya lebih dulu daripada kamu. Yang mengukur hari raya dengan baju dan sarung baru, berarti jiwanya masih seperti aku kecil dulu, waktu itu gak di belikan sandal baru, tidak Kemasjid, tidak silaturahmi, tidak jalan kerumah keluarga. Hmmm itulah dulu.
Diatas adalah story' WA yang langsung saya copas disini.
Masih teringat didiri ini, kala itu hari raya karena tidak di belikan sandal baru, akhirnya hari itu saya tidak ke masjid.
Entah beberapa puluh tahun yang silam.
Dasarnya hari raya itu, bukan hari untuk pamer baju baru, sarung baru atau songkok baru, sekali lagi bukan untuk pamer, memakai baju baru boleh, dan Sunnah memakai baju yang bagus, tidak harus baru.
Tapi lingkungan menjadikan baju keharusan, bahkan anak kecil kalau bermain kerumah orang lain yang di tanya "SUDAH BELI BAJU BARU BELUM?" SUDAH BELI CELANA BARU BELUM?" padahal mestinya yang utama di tanyakan ke anak anak kecil itu, "PUASANYA FULL GAK BULAN INI?, SHALAT TARAWIH FULL GAK? HATAM BERAPA JUZ RAMADHAN TAHUN INI?"
Itu mestinya, sehingga mereka menjiwai akan datangnya Ramadhan, bukan ingat baju dan celana baru.
Yuk rubah PERTANYAAN kita, baik pada saudara kita, adek atau anak tetangga kita, jangan menjadi bagian yang menganggap hari raya harus baju dan celana baru.
#PartVIII
BACA JUGA
PERJALANAN DARI BANDARA KE TUNGKAL ILIR ATAU SUNGAI LILIN : KLIK HERE
PERTEMUAN TAK TERDUGA, PALEMBANG : KLIK HERE
PEMBERANGKATAN MENUJU SURGA : KLIK HERE
M. Albilaluddin al-Banjari, SH
CEO BilalGrup, Motivator, Entrepreneur
Hp, Wa, Sms : 0858-558-321-66,
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter: @malbilaluddin1
IG: Bilal Grup,
ID Youtobe : M. AlbilaluddinID
No comments:
Post a Comment