Motif dalam
mengikuti organisasi bermacam-macam, motif orangpun sudah pasti bermacam-macam.
Ada sebagian orang
yang sudah mengerti dan paham betul tentang perjalanan hidup yang akan
dijalaninya, sehingga setiap langkah yang dia langkahkan dalam kesehariannya,
tidak jauh-jauh dari apa yang telah digambarkannya tersebut. Ada yang memang
hanya menjalani saja hidupnya, tanpa mengerti arah yang jelas.
Dan dari
bagian-bagian orang semacam ini, masih terbagi lagi, ada yang mengerti gambaran
besar hidupnya, tapi dia kurang begitu semangat dalam menjalani hidupnya, ada
yang gak mengerti namun dia semangat menjalani sepotong-sepotong dari harinya.
Tidak ada yang
salah dari keduanya, karena mema ng seperti itulah kehidupan. Dan semuga berhak
menentukan pilihan hidupnya, dan semua berhak mencari dan mengikuti apa yang
dikehendakinya. Toh walaupun kadang hal ini menyakitkan, baik menyakiti orang
lain ataupun menyakiti diri sendiri. Hal ini sama halnya dengan belajar
mengatakan tidak pada hal yang tidak sesuai dengan gambaran besar kehidupan
kita.
“hidupmu, ya kamu
yang menentukan”. Mengutip kata Mario Teguh, “Siapapun presidennya, kita tetap
mencari makan sendiri, kita tetap bertanggung jawab pada kehidupan sendiri”.
Ya, begitulah,
pernah terjadi dalam sebuah organisasi, dimana salah seorang dari anggotanya,
memilih untuk berada pada posisi yang memang secara pribadinya sesuai dengan
gambaran besar kehidupannya dan si anggota tersebut merasa lebih pantas disana.
Beginilah, inilah
pilihan, karena toh walaupun kita berada di posisi strategis namun tidak sesuai
dengan Passion kita, maka sangat sedikit yang bisa kita ambil dari
organisasi. Toh walaupun dimanapun dan diposisi apapun kamu berada disanalah
kamu belajar dan belajar menikmati posisi itu.
Tipe orang yang
fokus pada passion mereka, ini lumrahnya akan menjadi orang yang sukses, toh
walaupun pada dasarnya sepintas mereka membatasi apa yang seharusnya mereka
ketahui dan nikamati.
Tapi sebagai
seorang Pribadi Bilal sangat mendukung dan menghormati pilihan yang semacam
itu, karena biar bagaimanapun, jika Bilal berada pada posisi tersebut juga akan
seperti itu.
Dalam pandangan
Bilal, Passion Bilal adalah Leadher, toh walaupun masih banyak yang
menyayangkan cara memimpin dan cara bergaul serta cara berkomunikasi Bilal yang
masih amburadul, tapi Bilal bersyukur karena Bilal masih memiliki banyak Mentri
dan orang-orang yang peduli dengan kebaikan Bilal kedepan.
Kembali pada
organisasi, Bilal sangat menghormati dan membanggakan keputusan tersebut,
semoga kelak akan semakin banyak orang yang berani mengungkapkan apa yang
menjadi keinginannya tanpa merasa tidak enak dan tidak nyaman. Dan semoga pula
makin banyak pemimpin yang dapat mengerti posisi orang yang dipimpinnya,
terutama semoga Bilal semakin baik kedepannya.
Dan semoga setelah
dia memilih, dia benar-benar bisa memberikan hal yang luar biasa dalam
pilihannya tersebut. Dengan artian, setelah kamu memilih dan meninggalkan apa
yang di pilihkan, kamu benar-benar bisa all out dalam pilihanmu
tersebut, serta bisa memberikan prestasi lebih. Skala Regional, Nasional, atau
Internasional. Dengan kata lain, “Tidak mengecewakan”. Tapi jika masih
mengecewakan, “sungguh memalukan”, tapi apa mau di kata. “Kamu punya keinginan,
Aku punya keinginan, Semua memiliki keinginan, tapi tetap Allahlah yang
menentukan mana yang akan terjadi”.
Semoga. Salam dari
Pojok Azzikra, 26-06-2014
No comments:
Post a Comment