Pages

Muzayyin, Selamat Menempuh Hidup Baru Kawan, dari kawanmu yang masih dalam pencarian M. Albilaluddin al-Banjari

Friday, June 13, 2014

      
  Muzayyin, kini separuh imanmu telah sempurna dengan ijab kabul yang kau lakukan dengan istrimu. Sekarang kamu telah sah, melakuan apapun dengan dia, sekarang sudah halal dan berpahala apapun yang kau lakukan dengan permata hatimu itu.

       Zayyin, aku mengenalmu dulu waktu pertamakali masuk kekelas tiga A Tsanawiyah, kelash khusus dan kelas istimewa, karena diasuh langsung oleh KH. Fuad Noer Hasan, sungguh sebuah kebanggan bisa bersamamu dulu.
       Belajar bersama diruang dekat tangga dan dekat kantor OMIM, belajar bersama yang kadang kucing-kucingan dengan keamanan. Belajar bersama dengan Sipul Bali, dengan Nurul Gileh, dan teman-teman yang baik.
       Aku sudah lupa dengan semua teman-teman itu, yang aku ingat waktu bercerita dengan Nurul Gileh dan Sipul Bali.
       Ya, kelas favorit dan orang-oragn didalamnyapun juga favorit. Setelah dari Mas Nur Syafiq MBA, semua asuhan beliau langsung ke kelas A, semua kecuali yang dari kampungan.
       Owh sungguh menyenangkan, waktu itu. Kelas 3 A, kenangan yang tidak terlupakan.
       Ya kawanku Muzayyin, kau telah mapan, kau telah bekerja, dan kau telah memiliki apa yang belum di miliki oleh teman-temanmu yang lain.
Aku iri denganmu, semoga bisa segera menyempurnakan sebagian iman ini.
       Owh, ya, jangan lupa berdoa ya, kalau mau buat anak hehehe. Biar anaknya menjadi sholeh dan sholehah, dan lagi mulain sekarang, tambahlah setiap doamu untuk mendapatkan keturunan yang dapat membanggakan Rasulullah saw dan dapat memberikan bau harum kepada agama Allah swt.
       Owh, ya kami dari stei tazkia gak bisa datang pas hari resepsimu karena harus ikut ujian akhir sekolah. Heheheh, tapi kami mendoakanmu kok dari sini, terutama Rohmatullah Adny, dan akupun juga memnggunaakn foto pernikahanmu sebagai DP di BBM ku. Semoga barokah.
       Zayyin, “Istirimu adalah ladangmu, maka pergunakanlah ladangmu sesuai yang kamu mau” begitulah alqu’ran menegaskan. Yang jelas dan yang pasti aku yakin kamu lebih tahu kok tentang itu semua.
       Owh, ya cerita-cerita nanti ya gimana rasanya punya istri, gimana rasanya jadi ayah, gimana rasanya bertanggung jawab membawa dan mengurusi anak orang lain yang dulunya tidak pernah ada hubungan apa-apa. Cerita juga apa aja keluh kesah bagi para pengantin baru.
       Ya udah, enak untuk buka dan sahur sudah ada yang merhatiin. Seorang yang istri yang bisa membangunkan dan meneteskan air wudu kala kamu gak bisa bangun untuk tahajjud bareng.
       Zayyin, aku cuman bisa berdoa “Barokallahu lakuma, wabaraka alaykuma, wajamaa bainakuma bikhair”, semoga jadi pasangan yang SAMARA (Sakinah Mawaddah Warahmah),.
       Jangan lupa juga doain Bilal bisa dapat seperti apa yang diinginkannya.
Salam hormat dan takdim dari Bogor. Heheh 

No comments:

Post a Comment