Jadi di martapura itu bantu-bantu paman itu untuk
memperbaiki toko yang mau di pakek untuk jualan. Di martapura rumah siapa? Rumah
bibiku juga, saudaranya paman itu. Jadi bibi yang di martapura itu dulunya
orang sampit, pas kerusuhan dayak akhirnya dia balik kesini, dan pertamanya
juga waktu hidup di desa kesulitan dan tidak begitu netep penghidupannya. Kadang
jualan baju, kadang juga jualan alat-alat dapur.
Lalu setelah itu pergi ke martapura itu, berjualan dan
membeli tanah disana. Ya akhirnya sekarang ya netep disana dan sudah punya
rumah dan tempat untuk berjualan di pasar martapura. Dan di depan rumahnya juga
di bangun sebuah toko kecil, ya itu yang mau di tempati sama paman untuk
berbisnis. Bisnis apa? Yang tergambar adalah menjual es degan, ada juga pandangan
jual bensin, jual stiker sepeda motor, ada juga pandangan untuk setrum accu, dan
macam-macam pandanganlah mengenai tempat itu.
Owh, ya suami bibi mukjizah itu orang Madura yang ke sampit
dan berbisnis disana, namun karena tragedy dayak, akhirnya terdamparlah disana.
Tapi menurut cerita bibiku, semua teman-teman paman itu sukses semua. Banyaklah
cerita-cerita beliau dan ide ide beliau tentang bisnis. Ya macam-macamlah
idenya.
Owh ya, paman-pamanku itu ada dua orang yang kelihatan
sukses, yang lain gak begitu, tapi mungkin masih proses sih, semoga aja cepat
sukses semua. Tapi aku juga masih pusing gimana aku menjalankan bisnis yang
besar. Rasanya udah bosen bisnis yang kecil-kecilan. Kadang Bilal sering bilang
“males bisnis kecil-kecilan, hutangnya ada, tapi bisnisnya gak keliatan,
suksesnya juga gak keliatan. Tapi ya
entahlah mau gimana lagi. Tapi yang jelas Bilal akan berusah untuk menjadi besar
dan terus besar menjadi triliuner. Dan sekaranglah waktunya Bilal belajar.
Kadan kalau ingat buku Si anak Singkong, malu banget
rasanya. Chairul Tanjung itu, umur 22 tahun sudah punya banyak pabrik dan
perusahaan. Yah, semoga ini adalah titik start Bilal untuk berbisnis Besar.
Amin.
Owh ya, terus tadi malam, Malam rabu 20 Agustus baru pulang,
dan sekarang sudah sampek dirumah. Ya begitulah.
Bilal itu orang desa, karena nakal itulah mungkin bisa sampek ke Bogor Jawa
Barat. Anak yang kata salah satu paman dan bibinya di Madura gak bakal bisa
kuliah kalau gak ikut paket B sama paket C, dan itupun harus nunggu 6 tahun. Tapi karena Tuhan maha dalam segala-galanya,
jadi semuanya menjadi lancar. Dulu waktu di Tanya mau kemana setelah lulus SD,
Bilal bilang mau ke Jakarta, toh walaupun gak pernah tahu warnanya Jakarta. Sekarang
sudah bosen dengan Jakarta heheeh. Mang “DREAM, MIMPI, ANGAN-ANGAN, CITA-CITA”
itu sungguh akan menjadi kenyataan. Oleh karenanya bermimpi dan bercita-citalah
setinggi mungkin dan berusahalah untuk mendapatkannya.
Owh, ya kalau pagi Rabu sama pagi Ahad gantiin orang tua
ngajar fiqih di salah satu Tsanawiyah diKalimantan.
Kalau gak gitu, ya santai-santai sama bermimpi, serta
mencari jalan untuk mewujudkan mimpi, utamanya yang terbayang, mengurus dan
membesarkan madrasah kecil di dekat rumahku untuk menjadi sebuah pondok
pesantren kecil yang damai, tenang, dan menghasilkan out put yang professional dan
hebat-hebat. Amin.
Ya udah bantu doain aja ya. Hehehe.
Owh ya tentang Balik ke Bogor, masih mau ke Madura dulu,
terus yang pasti tanggal 12 harus ke Bogor. Terus setelah itu sibuk dengan
mengurus Bisnis, mengurus BEM, mengurus organisasi yang lain.
No comments:
Post a Comment