Ya, ini
mungkin kesalahan pertama dan kekurangan ajaran juga, karena apa yang di
agendakan ternyata Bilalnya lupa. Dan bilal sudah membuat jadwal sendiri untuk
berangkat dan pulang ke Bogor. Yakni ke Madura
dulu, baru berangkat ke bogor pada tanggal 12, sedang makrab itu tanggal 8
september, jadi harus gimana. Entah.
Terus bagaimana
Makrab, makrab itu akan di laksanakan pada tanggal 8 di puncak, untuk
perkenalan dan membahas tentang program-program yang akan di laksanakkan. Dan yang
lain.
Memang Bilal
itu kalau membuat sesuatu sering lupa dan tidak ingatan, dan sukanya
cepet-cepet semua. Ya gitulah Bilal,
jadi harus giman? Ya jalani dan terus berjalan. Jadi Bilal gimana? Ya gak
gimana-gimana. Terus berjalan dan berjalanlah sesuai dengan apa yang di
programkan.
Tujuan makrab:
1. Memperkenalkan mentri
Jadi para
mentri biar lebih mengenal antara satu dengan yang lain. Biar saling nyaman
dalam melakukan semua kegiatan. Saling mengetahui sisi masing-masing antara
satu dengan yang lain. Saling mengetahui karakter masing-masing, sehingga
dengan itu akan berjalan BEM dengan baik dan bagus, dan saling nyaman antara
satu dengan yang lain.
2. Membicarakan tetang
program ke depan.
Lalu apa aja
programnya? Semuanya sudah ada di Mentri masing-masing, juga mengenai yang
lain. Masih banyaklah dari mentri-mentri itu. Yang pada intinya yang di minta
cuman: 1. Skala Kampus, 2. Skala Internasional.
Kalau skala
kampus, ya gimana sekiranya semua mahasiswa tahu kalau BEM punya kegiatan
ini dan itu, sedang skala internasional
ini yang juga masih belum punya pandangan pasti akan seperti apa.
Tapi yang
jelas, mudah-mudah susah. Memang Bilal sebagai presma terlalu bermimpi tinggi,
sedang mereka yang di BEM bermacam-macam, ada yang berfikir kecil, ada yang
berfikir setengah-setengah, ada yang berfikir tinggi. Jadi untuk menyatukan itu
yang repot.
Memang jika
tidak terbiasa bermimpi, bermimpi itu akan menjadi hal yang gila, dan gak masuk
akal. Tapi bagi yang mengerti arti dari MIMPI insyaallah semua akan terasa
ringan.
Terus,
gimana makrabnya? makrabnya ya tetep
jalan. Gimana portal? Portalnya juga tetep jalan, siapa yang handle? Entah. Tapi
kata pak hasan akan di pegang sama Pembina. Tapi entah apa ada perubahan lagi
atau gak juga gak tahu.
Lalu gimana
dengan pembahasan mengenai program? Semua program juga terbahasa dengan baik. Cuman
ya gitulah, macem-macem, ada yang di bahas ada yang gak, ada yang gak cukup
waktunya ada yang………….. ya macam-macamlah. Ya memang begitulah organisasi.
Lalu akan
gimana dengan program itu? Ya di jalanin, di rembuk. Dan sebisa mungkin jangan
cuman habis di rembukan dan rapat. Karena memang jika program itu cuman di
rapatin tidak akan memberikan dampat apa-apa. Baru jika di jalanin disitulah
yang akan memberikan dampak. #bukan berarti gak suka rapat. Tapi jangan
habiskan waktu untuk rapat. #bukan berlatih ngomong aja yang penting, berlatih
mengerjakan juga penting. Sehingga nanti keluar dari BEM mendapatkan banyak
manfaat dan pengalaman. Jika hanya belajar ngomong dan rapat. Mungkin bisa ikut
organisasi yang khusus untuk itu.
#rapat dan
belajar retorika penting, cuman yang lebih penting adalah yang Nampak dan
keihatan hasilnya.
Terus gimana
dengan program PRESMA? Proker presma udah di kirim ke email bapak Wapres, entah
sudah di buka apa belum juga masih belum tahu.
Terus siapa
yang akan mengurus jika presmanya tidak ikut?. Ya bapak wapres.
#kembali ku katakan
inilah kekurangan ajaran Bilal. Jadi Bilal itu sering tidak ikut acara, tapi
suka membaut acara. Tapi Alhamdulillah bapak Wapresnya HEBAT dan bisa
menghandle semua.
Mengenai wapres
ILHAM IMAMUL MUTTAQIN, itu anak tunggal, jadi perjuangan untuk menjalankan
sebuah program itu tinggi karena memang sudah terbiasa dengan mandiri, yakni
mandiri tanpa saudara hehehe.
Jadi presma
gimana kamu itu Bilal? Presma gak bertanggung jawab? Presma gak peduli? Presma gak
ada gunanya? Presma yang mau enaknya saja? Presma yang bla bla blab la bla…. :
itulah mungkin yang akan terdengar atau terbaca atau terngiang atau terbesit di
dalam hati. Tapi ya itulah Bilal semoga bisa mengambil hikmah dari jadi
PRESMA-nya Bilal.
Mang apa
HIKMAHNYA? Ya entah… coba aja fikir sendiri. Paling tidak ya memikirkan dan
merasakan jadi presiden. Sehingga akan menjadi pengalaman dan kelak akan siap
jadi presiden.
Terus
step-step MAKRAB itu gimana?
Yang jelas
karena itu di villa. Ya yang 1. Sewa villa. Tapi karena villanya punya bapak
wapres jadi gak haru sewa hehehe. Yang ke 2. Berangkat kesana. 3 disana
perkenalan terus ke 4 membahasa proker satu tahun. Setelah itu ya 5 Pulang. Hehehe.
Intinya gitu. Terus pakek mobil siapa? Gimana kesnanya?
Mobil siapa?
Bisa pakek punya Bapak wapres, atau punya sekretaris Bunda Rifka Mustafida,
atau pakai punya Mentri Penelitian yakni Caca Amisepti. Atau pakek punya
Tazkia. Karena tazkia punya 2 mobil yang bisa di pakek, atau pakek punya masjid
Andalusia. Andalusia punya 2 mobil yang bisa di pakek. Terus bisa juga pakek
punya TK Global. TK Global Tazkia punya 2 mobil atau kalau gak sewa sama
Maisarah Raihan, karena tantenya ada yang punya Rental. Ya itu masalah mobil.
Kalau masalah
makan disana, bisa bawa atau gimana? Yang jelas itu sudah ada budgetnya semua. Semoga
lancar.
Terus, ya
udah itu aja. Kalau semisal ada yang perlu di putuskan, kembalikan pada 2 hal
yang sering di sebut.1. Skala Kampus 2. Skala Internasional.
Oke. Selamat
ya untuk semua BPH. 1. Presma: M.
Albilaluddin al-Banjari (gak hadir). 2. Wapresma : Ilham Imamul Muttaqin
(Hadir), 3. Sekretaris Umum: Rifka Mustafida (………), 4. Sekretaris satu : Nadia (…….)
(ya…. Ini penggantinya Dira, karena Dira memilih untuk menjadi mentri Badan
Usaha BEM, karena memang pada tahun lalu dia berada disana juga. 5. Bendara
Umum: Elvira Dwi Kurnia (…….) terus 6. Bendahara satu: Siti Irsalina Maimunah (……..).
ya itulah BPH. Pengurus Harian BEM.
#tidak ada
satupun perbuatan baik yang tidak di lihat dan dinilai oleh Allah swt.
Salam
M. Albilaluddin al-Banjari
Presiden BEM STEI TAZKIA
No comments:
Post a Comment