Pages

Belajar itu kadang harus di paksa, Sidang anggaran, untuk BilalGrup

Friday, December 26, 2014
Kalau mau sakit hati ya sakit hati banget, tapi kalau mau di bilang bahagia ya bahagia,
Sakit hati karena tidak seuai dengan keinginan dan harapan kita, sedang bahagia karena Bilal belajar tentang bagaimana menjalankan organisasi, dan Bilal juga mulai mengerti tentang apa yang orang bilang,  bekerjalah apa yang kalian cinta, maka niscaya kalian tidak akan merasakan bekerja.


Hari ini kamis, 25 Desember Bilal sejak pagi kuliah sampek duhur, habis duhur istirahat di Andalusi karena memang kalau Bilal puasa lumrahnya Bilal lelah dan biasanya tidur. Setelah asar baru sidang anggaran bersama DPM, dan itu sampek sekarang, sampek malam dan bahkan sampek jam 12 an. Lelah dan bĂȘte.

Begitu juga Bilal juga belum buka puasa sampek jam 11 lewat itu, baru pas pulang baru buka puasa. Dan Bilal hanya buka di Andalus yang disiapin Andalus.

Kadang suka ngerasa benci juga sama orang-orang yang hanya mementingkan urusan mereka, setelah urusan mereka selesai mereka pergi begitu saja dalam sidang sedang Bilal sebagai presma mau tidak mau harus ikut dari awal sampek akhir. Dan ini sangat menyakitkan hati. Bilal yang gak suka rapat dan duduk berlama-lama harus belajar duduk lama dan berlelah-lelah untuk mengurus hal yang kadang mereka juga gak peduli dengan hal itu. Dan bahkan kadang selelah itu kadang kita masih di anggap tidak peduli dan kurang ini dan kurang itu.

Tapi setelah di tafakkuri, memang begitulah mungkin tugasnya seorang pemimpin. Dan memang pemimpin itu harus lelah dan harus menerima jika orang lain bilang belum melakukan apa-apa.

Tapi di sisi belajarnya, hal yang kayak gini Bilal akan terapkan di BilalGrup, dan mungkin ini adalah hikmah yang Allah kasih buat Bilal agar Bilal belajar banyak tentang birokrasi yang sangat tidak di sukainya. Dan juga belajar tentang politik.

Dan memang setelah di angan-angan politik itu memang kebanyakan bejat, karena tak jarang dan pasti kebanyakan orang itu membawa kepentingan masing-masing dan kepentingan golongannya sendiri-sendiri.
Dan hasilnya kebanyakan hanya mementingkkan itu, dan ini juga menjadi pelajar buat Bilal suatu saat nanti, jangan sampek dalam perusahaan Bilal itu yang memiliki tujuan pribadi atau tujuan golongan yang di jadikan tunggangan adalah BilalGrup.
Ya, jadi begitulah, dan kadang kala pemimpin itu harus berani menyakiti dan berani untuk mengatakan tidak di kala semua orang iya, dan mengatakan begini dikala semua orang begitu.

Ah entahlah intinya sulit di gambarkan. Dan suatu saat kelak kala pembaca telah menjadi pemimpin pasti akan merasakan sendiri. Dan kedewasaan serta pengalaman setiap orang dalam menjalani organisasi itu amat sangat penting untuk menjadikan dia benar-beanar bijaksana.

So, pelajaran hari ini. Adalah Bilal lelah, dan lelahnya itu tidak Bilal lakukan untuk Bilal Grup.
Tadi Bilal mikir gini “Bilal belum pernah melakukan selelah ini untuk Bilal Grup. Padahal inti dari Bilal itu adalah BilalGrupnya.
Entahlah, sejak ini mulai akan di perbaiki lagi skala prioritas dalam hidup Bilal. Semoga Allah ngasih Guru dan mentor yang baik untuk perkembangan dan perjalanan Bilal kedepan sehingga tidak tertatih-tertatih dalam mengarunginya. Amin.


M. Albilaluddin al-Banjari
Presiden Mahasiswa STEI Tazkia 2014-2015
Hp: 0858-558-321-66, 
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter: @malbilaluddin1
IG: bilalgrup, BBM: 5281cb04, 
FB: Muhammad Albilaluddin al-Banjari, 
Blog: bilalgrup.blogspot.com 

No comments:

Post a Comment