Pages

Nabimu Muhammadmu Melahirkan Pribadi Muhammad Baru Di Era Digital

Friday, January 30, 2015
A.    Pendahuluan
Kelahiran nabi Muhammad menjadi salah satu tonggak dimana islam berdiri. Begitupun Nabi Muhammad menjadi penerang jalan kehidupan seluruh ummatnya. Dalam syair Arab kala orang-orang Madinah menyambut kedatangan Rasulullah saw, disebutkan “Anta Syamsun, Anta Badrun, Anta Nuruun Fauqa Nuri” engkaulah matahari, engkaulah rembulan, engkaulah cahaya diatas cahaya.

Kelahiran Rasulullah banyak termaktub dalam buku sejarah, digubah dalam syair, dan di gubah dalam kalam nasar. Dalam beberapa literatur di torehkan bahwa kelahirannya ditandai dengan tanda-tanda ajaib, seperti rusaknya kerajaan kisra karena guncangan yang mengenainya, padamnya api sesembahan kerajaan Persia. Dalam al-Barzanji syaikh Ja’far bin Husin bin Abdul Karim bin Muhammad Al-Barzanji mengggubahnya dengan indah.

وَكُسرَ مُلْكُ كِسرَي لِهوْلِ مَا اصَابَهُ وعَرَاهُ * وخَمِدَتِ النِّيرَانُ المَعْبوْدَةُ بِالمَمَالِكِ الفَارِيْسِيَّة
بِطُلًوعِ بَدْرِه المُنِيْرِِ وَاِشْراقِ مُحَيَّاه
            Dan kerajaan kisro menjadi rusak karena guncangan yang mengenainya.
Api sesembahan dikerajaan persiapun padam
Karena terbitnya cahaya nabi [Shollahu alayhi wasallam] laksana bulan purnama yang bersinar dan cahaya wajahnya.

Dalam karangannya, Simthud Durar mengenai lahirnya Rasulullah, Al-Habib Ali bin Husain al-Habsyi menyebutkan:

“Dan telah diriwayatkan bahwa beliau dilahirkan
Dalam keadaan telah terkhitan
Bermata bagaikan bercelak
Tali pusatnya telah terpotong bersih

Semua itu terlaksana dengan kuasa qudrah Ilahi
Berkat keluhuran kedudukannya, di sisi Tuhannya

Dan bersamaan dengan waktu kelahirannya
Tampak beberapa keajaiban
Membuktikan bahwa ia insan termulia
Di antara semua makhluk
Paling utama di antara yang dikasihi Allah

Banyak kejadian-kejadian yang menjadi tanda bahwa beliau adalah orang-orang pilihan. Pun begitu saat dalam kandungan, sang ibunda tak merasakan berat dan merasakan sakit sebagaimana ibu-ibu mengandung biasanya. al-Qur’an menggambarkan sulitnya mengandung pada umumnya: “Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah…. [QS. Luqman: 14]”. Namun tidak demikian dengan Siti Aminah Ibunda sang Baginda Nabi saw.

B.     Problema Masa Kini
Menilik problematika dalam Negara ini, sangatlah kompleks dan bervariasi. Pertikain, pencurian, dan lain sebagainya. Pun dengan bencana yang terjadi baru-baru ini, banjir dan longsor di Garut dan di Bogor, kebakaran di pasar klewer Solo dan hilangnya pesawat  Air Asia QZ8501.
Tak hanya itu, masih banyak permasalahan anak muda yang semakin hari semakin merajalela dan semakin membesar. Mulai dari tawuran antar sekolah, bentrok dengan para pengaman, sampai pada hilangnya kegadisan bagi para kaum remaja putri. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional [BKKBN] hingga 2014 merilis statistik yang menunjukkan bahwa setengah dari jumlah gadis muda perkotaan dan 62,7 % pelajar putri SMP telah kehilangan kegadisannya.
Probelematika ini tentu tidak terjadi serta merta begitu saja. Dalam ungkapan “Dimana ada asap, disitu ada api, dimana ada sebab, disitu ada akibat, dimana ada perbuatan, disitu timbullah reaksi”.
Tentu banyak pendapat dan banyak pandangan mengapa hal ini terjadi?. Dan dalam sisi pandang penulis terjadinya hal yang di sebutkan di atas karena semakin jauhnya mereka dari tuntunan agama. Jauh dari ajaran yang dibawa oleh sang baginda nabi Muhammad saw.
Dalam hadisnya Rasul bersabda “Aku tinggalkan 2 hal yang jika kalian berpegang teguh pada keduanya, maka niscaya kalian tidak akan tersesat selamanya. Al-Qur’an dan Sunnahku.[HR. Malik]. Kalau kita mau jujur, kebanyakan dari kita jauh dari keduanya, yang sehingga menyebabkan kita lost control. Jauh dari arah yang telah di tentukan dan termaktub dalam al-Qur’an dan al-Hadis.
Menjadi pribadi Muhammad, berkarakter Muhammad adalah solusi untuk keluar dari permasalah yang ada dalam ranah dunia remaja. Remaja yang bersifat “ingin tahu segalanya” harus di arahkan pada 2 hal yang di wariskan oleh sang Baginda. Back to Rasulullah, Kembali pada tuntunan Rasul saw. Al-Qur’an dan al-Hadis.

C.    Melahirkan Muhammad Diera Digital
Era digital merupakan suatu masa di mana sebagian besar masyarakat pada era tersebut menggunakan   sistem digital dalam kehidupan sehari-harinya. Membaca buku via digital, melakukan sesuatu dengan digital dan lain sebagainya.
Pribadi Muhammad di era digital merupakan solusi yang jitu guna untuk menggapai apa yang telah di gapai Rasulullah saw beberapa abat yang silam. Untuk mendapatkan apa yang didapat dimasa lalu maka seyogyanya untuk berbuat seperti orang masa lalu berbuat. Dalam “Kamus Sukses For Remaja” disebutkan “Untuk menjadi orang sukses, kita harus berpikir seperti orang sukss, berbuat seperti orang sukses, bertindak seperti orang sukses”. untuk melahirkan pribadi Muhammad di era digital ini, bertindaklah seperti Muhammad bertindak, berkatalah seperti Muhammad berkata, berbuatlah seperti Muhammad berbuat.
Sisi nabi Muhammad harus di emplementasikan dalam ranah berfikir, berbuat dan dalam segala hal. Allah swt menyebutkan “Sesungguhnya telah ada pada [diri] Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu….[Al-Ahzab:21]
Terlebih dalam 3 hal global di bawah ini.
I.                    Takut pada Allah swt
Taqwa adalah menjalankan apa yang diperintah oleh Allah, dan menjauhi apa yang di larang-Nya. Orang yang paling bertakwalah yang paling mulia dalam pandangan Allah. Pesan Allahpun dalam al-Qur’an menyatakan  “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa”. [Ali Imran:102]. Ketaqwaan ini pulalah yang menjadi pembeda antara pribadi muslim dan non muslim. Menjadi pembeda antara pemakai gadget yang menjalankan perintah Allah dan yang tidak.

II.                Profesional
Profesionalitas adalah modal utama dalam menjalankan kehidupan berkeluarga, bergaul dan berbisnis. Syakir Sula dan Hermawan Kertajaya, dalam bukunya menggambarkan tentang Muhammad “Muhammad tidak hanya bekerja secara profesionalisme beliau praktikkan pula ketika telah di lantik menjadi nabi, Muhammad memimpin sahabaat-sahabatnya dengan prinsip-prinsip profesionalsme memberinya tugas sesuai dengan kemapuan dan kapasitas yang di miliki.”

III.             Bersifat Siddiq, Amanah, Tablig, dan Fathanah.
Sidiq, artinya Jujur, menjadi pribadi yang selalu jujur dalam segala hal, bahkan dalam hal remeh temeh sekalipun.
Amanah, artinya bisa di percaya, tidak mengecewakan, mampu memberikan hasil terbaik dari apa yang dipasrahkan kepadanya.
Tablig, keterbukaan, open managemen, menyampaikan, tidak ada yang disembunyikan, tidak ada yang di tutup-tutupi.
Fathanah, cerdas, cekatan, mengerti seluk beluk, mampu memperhitungkan banyak hal baik dalam bisnis dalam keluarga atau dalam organisasi.
Sifat-sifat ini adalah sifat wajib pada Rasul saw. Dan inipun wajib untuk di miliki pribadi-pribadi Muhammad era kini.

D.    Penutup
Lalu seperti apakah gambaran daripada Muhammad saw, sehingga dari itu menjadi acuan untuk menjadi Muhammad di era digital ini. Inilah sekelumit gambaran daripada Rasulullah saw.
Beliau tidak membedakan antara si kaya dan si miskin, antara budak dan tuan, beliau hormat pada yang lebih tua, dan sayang pada yang lebih muda, dalam hadisnya “Bukan golongan dari umatku orang yang tidak belas kasihan kepada yang lebih kecil dan tidak menghargai kehormatan yang lebih tua”. [HR Abu Daud dan Tirmidzi].
Dalam hal ibadah, beliau beristigfar setiap harinya sebanyak 70 kali, dalam satu riwayat 100 kali. Rasulullah SAW Bersabda : "Demi Allah, sesungguhnya aku beristighfar dan bertaubat kepada Allah lebih dari 70 kali dalam sehari." (H.R. Bukhari). Bahkan disebutkan bahwa beliau beribadah dengan shalat malam sampai kakinya bengkak.
Dalam hal etika, kala di tanya pada sayyidatina Aisyah ra tentang bagaimana akhlaq Rasulullah, maka Aisyah menjawab, "Akhlak Nabi SAW adalah Alquran." [HR Muslim].
Inti yang dapat di ambil adalah, Rasul itu juga manusi biasa yang diberi kelebihan oleh Allah swt, sehingga dengan sifat kemanusiaan beliau, semua hal yang berkaitan dengan beliau dapat di tiru oleh semua manusia.
Kita memiliki imam dan teladan untuk di tiru, dan yang kita tiru itupun juga sejenis dengan kita, sehingga tidak ada perbedaan dan kesulitan untuk meniru bagi kita terkecuali rasa malas dan rasa sombong.
Banyak mengkaji dan belajar tentang sejarah beliau, juga merupakan salah satu cara untuk menjadi Pribadi Muhammad.  Dan hal paling mudah untuk kita lakukan guna menjadi Muhammad era kini adalah dengan sedikit demi sedikit menerapakn 3 hal yang dipaparkan di atas.  Tanpa melupakan semua yang menjadi kewajiban sebagai seorang muslim[].  Wallahu A’lam


E.     Daftar pustaka
Al-Qur’an Al-Karim dan terjemahan, lembaga percetakan al-Qur’an Raja Fahd, 1418 H.
Kartajaya, Hermawan, Syakir Sula, Muhammad, Syariah Marketing, 2006, Jakarta, Mizan
Nada, Abdul Aziz bin Fathi as-Sayyid, Ensiklopedia Etika Islam, 2005, Jakarta, Maghfirah Pustaka
Silalahi, Darwin, Life Story, not job tile, 2013, Jakarta, KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Albilaluddin, Muhammad, Kamus Sukses For Remaja, 2012, Bogor, BilalHouse
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/

http://kbbi.web.id/

M. Albilaluddin al-Banjari
Presiden Mahasiswa STEI Tazkia 2014-2015
Hp: 0858-558-321-66, 
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter:  @malbilaluddin1 
IG: Bilal Grup, BBM: 5281cb04, 
ID Youtobe :  M. AlbilaluddinID 

No comments:

Post a Comment