Pages

Potensi wisata, uang, Jika daerah lain bisa, kenapa daerah kita gak? #bandung Tebing Karaton, Masjid Raya Bandung, KAA, dll

Saturday, November 14, 2015

 Ceritaku hari ini. 14 September 2015, Ya hari ini adalah hari kedua, hari kedua berada di bandung di paris van java. Lalu ngapain aja di hari kedua ini?

Di hari kedua masih menjalani seperti hari pertama, yakni jalan-jalan trip ke tempat-tempat wisata yang katanya bagus-bagus.
Pertama ke tebing karaton, di lanjutka ke ciwalk, ciwalk itu mall namun kesana cuman muter-muter liat-liath stelah itu baru pergi lagi. setelah dari sana menuju ke masjid agung atau masjid raya bandung, alun alun bandung dan ke KAA.
Di halaman belakang masjid raya bandung ngapain?  Fot-foto, ngobrol, ketawa-ketawa, maen bola dll.

Di sana juga tercetak sebuah keinginan,

“sekarang tanggal 14 bulan sepetember 2015, kelak tanggal 14 september 2020 kita ngumpul disini lagi”
Ya seperti itu, selanjutnya ke KAA konfrensi asia Afrika. Disana makan malam, liat-liat atraksi, ada yang foto sama ular, foto sama naroto, foto sama power ranger dll lah, banyak tokoh2 tokoh kartun manusia disana yang di gunakan untuk foto bersama dll.
Setelah dirasa bosan dan sudah lelah, akhirnya kita pulang menuju rumah dira lagi.
Istirahat, karena shalat magrib dan isyanya udah di jamak qasar di masjid agung, selanjutnya ngejalani hidup.

Lalu apa senangnya? Apa kerennnya, apa yang bisa di ambil hikmahnya.

1.             Hikmah yang bisa di ambil, setiap ada wisata, disitu ada potensi bisnis, seperti kita naik ke teping karaton, mobil gak boleh masuk, disitulah di jadikan kesempatan untuk bisnis ojek.
2.            Disana juga kan banyak orang yang datang, di buatlah D Pakar, sebuah resto mini, yang bernuansa alam, yang tempat makannya di tempat terbuka dan pemandangannya adalah bukit. Disitulah di jadikan bisnis yang menjual pemandangan, maksud dari menjual pemandangan adalah, makanan yang di jual sama, cuman harganya kadang 2 kali lebih mahal, karena memang mereka menjual suasana.
3.             Jika ada potensi wisata, maka disitu ada potensi uang, dan ada potensi pendapatan yang bisa semakin bertambah baik buat masyarakat ataupun buat pemerintah desa sendiri. Tinggal bagaimana mengemas dan bagaimana memperbaikinya. #sebagai tamabahan, tiket masuk ke tebing karaton itu sebelas rib 11.000 kalau semisal perhari ambil rata-rata ada 50 orang. Maka tinggal di kali bulan dikali tahun lalu di kurangi pengeluaran.
4.            Seharusnya orang-orang sekitar wisata di edukasi lebih cerdas lagi, sehingga bisa memanfaatkan potensi alamnya itu untuk kebaikan masa depan.
5.             Cari dan kembangkan bisnis wisata ini, karena ini termasuk dalam pasiv income heheh. Cari, atau buat sendiri, seperti yang di belakang masjid raya bandung, awalnya hanya tempat dimana orang-orang kaki lima jualan, namun dengan konsep mateng dan pemikiran yang kreatif, akhirnya di jadikan taman, dikasih rumput buat duduk-duduk, di kash bunga-bunga, di kasih kursi buat duduk-duduk dan pemandangan yang bagus. Akhirnya katanya, pendapatan masjid bertambah, yang shalat jumaat semakin banyak, dan bisa menarik pengunjung dan wisatawan local ataupun internasional.  Oke
Udah itu aja dulu kwkwk, tar kamu bosen lagi bacanya.
Intinya ambil ilmu dari setiap perjalanan untuk di terapkan didalam kehidupan masa dpean kita kelak. Jangan hanya jalan doang. Jangan hanya travel dong tanpa mendapatkan ilmu baru dari perjalanan dan travel itu.
Ala kulli hal, berjalanlah, karena dengan berjalan kamu dapat teman dan ilmu baru, dari sana bisa kamu kembangkan buat daerah dan tempat tinggalmu.
Jika daerah atau kota lain bisa, kenapa daerah atau kotamu gak? 
M. Albilaluddin al-Banjari
CEO Bilal Grup, Motivator, Entrepreneur
Hp: 0858-558-321-66, 
Twitter:  @malbilaluddin1 
IG: Bilal Grup, BBM: 5281cb04, 
ID Youtobe :  M. AlbilaluddinID 
                                                                                                             Blog: bilalgrup.blogspot.com 

No comments:

Post a Comment