Ini adalah buku perdana saya yang di terbitkan oleh BilalHouse |
Sore hari saya beberapa pekan terakhir ini rutin nyambangi salah satu tugas pengabdian yang menjadi bagian saya.
Pas sore ini, saya juga datang kesana, sambang sambil ngobrol panjang, terkait bagian pengabdian, dan sampek ke ranah yang lebih tinggi yakni ranah kabupaten bahkan sampek indonesia. Termasuk juga obrolan terkait OTT Ketua P3.
Tapi yang lebih menarik yang ingin saya share disini adalah, SKIL VS TANGGUNG JAWAB.
Jadi obrolan itu terkait beberapa hal yang sering sering juga saya obrolkan dengan beliau, karena memang sering ada kegiatan dengan beliau.
Akhirnya disinilah saya menemukan sebuah kata indah yang mugkin kalau perkeywordnya sudah tahu dari dulu, tapi untuk menyatukan keyword dengan keyword lainnya baru ngeh dan baru sadar saat ini.
Jadi dasar dalam mengangkat sebuah tim dalam sebuah pengabdian atau sebuah proyek kalau di luar adalah tim. Dan isi daripada tim tersebut adalah SDM, sumber daya manusia.
Tentu namanya manusia, pasti ada dari mereka yang skillnya bagus dan hampir terkenal seantaro kabupaten atau kota bahwa orang yang skill nya baik dalam bidang A atau dalam bidang B adalah si itu, tidak ada yang tidak tahu.
Lalu apakah dia cocok dijadikan atau dimasukkan dalam sebuah tim? Maka jawabannya di lihat dari bagaimana dia bertanggung jawab. Kalau dia hanya berskill tinggi tau skill dewa tapi rasa tanggung jawabnya tidak ada, sebuah pekerjaan atau sebuah pengabdian atau sebuah proyek akan di biarkan begitu saja terbengkalai.
Beda halnya kalau dia memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, maka dia akan belajar, akan bertanya, dan akan berdiskusi terkait TUPOKSI atau bagian yang memang menjadi bagiannya atau menjadi tugasnya.
Kalau kata Jack Ma, Setelah mengumpulkan orang-orang hebat, tugas terberat seorang pemimpin adalah membuat mereka mau berkolaborasi, mau bekerjasama, karena biasanya orang hebat tidak mau bekerja sama tau berkolaborasi, begitulah ungkap jack ma.
So, maka kalau di tanya, mana yang lebih baik bagus Skillnya, tapi tidak bertanggung jawab, atau bertanggung jawab tapi tidak bagus skillnya? Maka jawaban yang pas adalah YANG BAGUS SKILLNYA DAN BERTANGGUNG JAWAB. Atau jika memang sudah tidak bisa lagi, maka yang bertanggung jawablah yang lebih baik daripada yang memiliki skill tapi tidak bertanggung jawab.
Atau kalau dalam bahasa perusahaan, yang jujur tapi tidak begitu hebat, atau yang hebat tapi pembohong, maka yang paling pas adalah yang hebat dan jujur, tapi jika tidak yang jujurlah yang lebih utama daripada yang hebat tapi tidak jujur.
Karena itu akan menjadi boomerang dan penyakit, atau dalam bahasa pohon, menjadi BENALU.
So, jadilah yang memili skill sempurna dan bertanggung jawab. Sesuai posisi, dan jabatanmu.
BACA JUGA
SANTRI DAN PILKADA : KLIK HERE
PENEMBAKAN DI MASJID AL-NOOR NEW ZEALAND : KLIK HERE
RADIO IASS, PROSES DAN PERJALANAN : KLIK HERE
M. Albilaluddin al-Banjari, SH
CEO BilalGrup, Motivator, Entrepreneur
Hp, Wa, Sms : 0858-558-321-66,
Email: bilalgrups@gmail.com
Twitter: @malbilaluddin1
IG: Bilal Grup,
ID Youtobe : M. AlbilaluddinID
No comments:
Post a Comment